>> Happy Reading <<
Dara menopang dagu dengan kedua tangannya sembari memperhatikan Jevan yang masih tidur pulas. Dara tersenyum tipis kala teringat pada apa yang terjadi semalam.
Pulang dari kediaman Sadewa mereka berdua jalan kaki sampai keluar komplek perumahan. Kemudian saat tiba di jalan raya mereka naik taksi.
Dan setibanya di apartemen dan entah bagaimana ceritanya, Dara dan Jevan berakhir di ranjang ini. Mereka bercinta untuk kali kedua setelah pertama kalinya di malam pertunangan Jevan malam itu. Dan kali ini, baik Dara atau Jevan juga melakukannya karena cinta.
Dara menarikkan jari telunjuk dan Ibu jarinya di bibir Jevan kemudian mendaratkan kecupan singkat di sana.
Kemudian Dara menarikkan jari telunjuknya di dahi, alis, lalu turun ke hidung mancung Jevan, ke rahang kokoh nan tegas, kemudian ke dagu Jevan.
Dan tak lama setelah itu, Jevan membuka matanya dan tersenyum hangat pada Dara. Belakangan ini, saat membuka mata di pagi hari yang pertama ia lihat adalah wajah cantik Dara dan ia ingin selamanya seperti ini.
"Morning, honey."
Dara meresponnya dengan senyuman hangat.
Kemudian Jevan menyentuh pipi Dara lalu mendaratkan kecupan sayang di bibirnya, kemudian menarik Dara ke dalam pelukannya, menyingkap selimut dan masuk ke dalam selimut yang menutupi tubuh polos mereka berdua, kemudian Jevan menghujani setiap inci wajah Dara dengan ciuman.
"Jevan, udah." Dara tertawa lagi. Tapi Jevan tak ingin berhenti.
Kemudian tanpa Dara duga dan entah Jevan mendapatkannya dari mana, Jevan menyodorkan kotak berwarna hijau tosca dari salah satu brand perhiasan ternama pada Dara.
Dara refleks menutup mulut dengan sebelah tangannya kala melihat isi di dalamnya.
"Kita harus menikah, aku memaksa."
Dara meninju pelan dada Jevan. "Bukannya harusnya kamu bertanya will you marry me? Biar terdengar lebih romantis kayak di film-film."
Jevan menggeleng tak setuju. "Aku nggak perlu bertanya karena aku sudah tahu jawabannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY HEARTBEAT [COMPLETED]
Romance"Memangnya apa yang biasanya seorang lelaki pikirkan saat bersama dengan wanita panggilan sepertimu selain ... " Jevan menjeda ucapannya lalu menelisik penampilan Dara dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Apa harus saya perjelas? Baiklah." Jevan te...