>> Happy Reading <<
Buongiorno Coffe
07.15 WIB
Pagi-pagi sekali Dara sudah tiba di kafe bahkan kafe belum buka pun Dara sudah sibuk membersihkan meja-meja, menyapu dan mengepel lantai. Semalaman ia tak bisa berpikir jernih dan tak bisa tidur nyenyak. Selain karena permasalahannya dengan Jevan yang begitu mendominasi pikirannya, suara desahan Elvira dan Samuel yang saling bersahut-sahutan di kamar sebelah juga begitu mengganggunya.
Alhasil Dara tidur hanya beberapa jam saja dan saat menjelang pagi ia bergegas membersihkan diri dan keluar dari apartemen untuk pergi bekerja.
Dara sudah memutuskan untuk mengajukan resign. Ia sudah menghubungi Bu Samantha dan mengirim surat resign via email. Setelah permohonan resign nya di terima, ia akan kembali ke panti asuhan dan akan mencari pekerjaan di dekat sana.
Tak bisa dipungkiri bahwa setiap sudut di kafe ini dan juga di apartemen, mengingatkannya akan sosok Jevan dan Dara tidak ingin itu terjadi berlarut-larut. Ia akan melupakan Jevan, melupakan segala hal yang berhubungan dengan Jevan karena selama ini Jevan hanya menganggapnya tak lebih dari sekedar mainan.
Jevan akan bertunangan dan tak lama setelah itu Jevan akan menikah. Jevan akan larut hidup dalam kebahagiaan sementara Dara, ia lah yang akan sangat terluka dengan ini.
***
Waktu sudah menujukkan pukul dua lewat seperempat siang kala Jevan membuka matanya. Jevan menyandarkan punggung pada kepala ranjang kemudian memijat-mijat kepalanya yang terasa berdenyut nyeri.
Jevan ingat apa yang terjadi semalam. Ia mabuk berat setelah Dara ...
"Dara," gumam Jevan kemudian meraih ponsel di atas nakas.
Jevan menghela napas pasrah kala membaca pesan dari Dara yang meminta putus. Ia pikir ini hanya ada dalam mimpi buruknya semata tapi nyatanya pesan itu adalah benar adanya.
Saat Jevan menelepon Dara malah tidak tersambung. Dan ini artinya Dara memblokir nomornya.
Jevan tak menyadari bahwa sedari tadi gerak-geriknya di pantau oleh Nathan yang menyandarkan punggung pada pintu, memperhatikan Jevan.
"Gue pikir lo nggak bakalan sadar sampe pertunangan lo besok malem." Nathan tersenyum miring. Benar. Besok malam merupakan malam pertunangan yang diadakan secara mendadak antara Jevan dan Zara yang hanya mengundang kerabat dekat saja. Kesehatan Bhaskara lah yang menjadi alasan pertunangan itu di percepat.
"Nath, I have to explain this to Dara."
"Ya, harus lo sendiri karena kalau nyuruh Samuel malah nggak bener," timpal Nathan.
Jevan mengernyitkan dahi. "Samuel?"
Nathan menghela kasar napasnya. "Semalam dia pergi ke apartemen Dara dan dia bilang mau jelasin ini ke Dara tapi nyatanya tuh anak nggak bisa diandelin."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY HEARTBEAT [COMPLETED]
Romance"Memangnya apa yang biasanya seorang lelaki pikirkan saat bersama dengan wanita panggilan sepertimu selain ... " Jevan menjeda ucapannya lalu menelisik penampilan Dara dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Apa harus saya perjelas? Baiklah." Jevan te...