01. Pesta Ini Bukan Untukmu

50 5 2
                                    

Suara ketukan pintu terdengar. Nyonya Tremaine yang sedang mendengarkan lagu opera dari fonograf segera mempersilakan orang di depan pintu untuk masuk.

Seorang gadis kecil dengan pakaiannya yang penuh debu masuk ke ruangan. Ia menghampiri wanita itu sembari menyerahkan sebuah surat di tangannya.

Nyonya Tremaine mengambilnya. Ia melihat ujung surat yang sobek. Matanya tertuju pada gadis kecil itu, disambut dengan wajah gugup. Anak itu segera beranjak keluar dari ruangan.

Wanita itu membiarkan. Ia memakai kacamata dan membuka surat. Surat itu berisi undangan kepada seluruh penduduk kota untuk menghadiri pesta besar yang diadakan oleh kerajaan. Pesta itu digelar agar pangeran dapat segera menemukan wanita untuk ia nikahi. Pesta itu juga akan dihadiri oleh banyak orang dari luar kota.

"Ini adalah kesempatan yang bagus."

Dengan senang, Nyonya Tremaine berjalan kelaur dari ruangan. Ia segera memasuki ruangan di mana kedua anaknya sedang berlatih vokal.

"Kabar gembira, anak-anakku."

"Apa itu, Ibu?" tanya Drizella penasaran.

"Kita mendapat undangan dari kerajaan unuk menghadiri pesta besar. Pangeran juga sedang mencari seorang wanita untuk ia nikahi."

"Pangeran tampan ingin menikah?"

"Ya. Dan akan ada banyak tamu dari luar kota juga. Ini adalah kesempatan bagus untuk kalian menunjukkan kemampuan kalian dengan nyanyian kalian."

Drizella dan Anastasia terdiam. "Kita akan tampil di sana?"

Hela napas keluar dari bibir wanita itu. "Aku tahu kalian masih ragu dan malu untuk menyanyi di depan umum. Bukan berarti kalian tidak bisa bernyanyi, kalian hanya perlu latihan. Suara kalian juga bagus."

"Tapi, bagaimana jika kami melakukan kesalahan? Bagaimana jika orang-orang tidak suka kami menyanyi?" tanya Anastasia khawatir.

"Tidak akan ada yang membenci kalian hanya karena cara kalian menyanyi atau bahkan karena suara kalian. Kesalahan adalah hal yang sering dilakukan manusia. Oleh karena itu, kalian perlu berlatih agar bisa meminimalisir kesalahan. Kalian punya bakat. Percayalah pada ibu kalian."

Setelah terdiam untuk beberapa saat, keduanya mengangguk. Segera Nyonya Tremaine memeluk mereka. Ia hanya perlu mengasah kemampuan anak-anaknya agar bisa tampil memukau. Ia harus membantu mereka untuk meraih impian sebagai penyanyi.

***

Tibalah hari pesta kerajaan. Nyonya Tremaine telah menghabiskan hari yang tersisa untuk melatih Drizella dan Anastasia untuk bisa tampil dan menunjukkan kemampuan bernyanyi mereka di depan umum. Selama waktu itu, ia telah meminta Cinderella untuk melakukan pekerjaan rumah selama kesibukan mereka.

Anak tirinya, Cinderella, sering mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik. Anak ini sangat mandiri dan jarang mengeluh. Harus ia akui bahwa gadis kecil itu adalah anak baik, dan ia cukup menyukainya.

Nyonya Tremaine memperbaiki sedikit hiasan di gaun yang dikenakan oleh kedua anaknya. Meski telah bersiap untuk hari ini, namun tidak ada dari kedua putrinya yang tanpak senang. Wanita itu tahu bahwa mereka masih cemas dengan penampilan mereka nantinya.

"Tidak apa-apa. Jangan khawatir. Semua latihan yang kita lakukan akan membuahkan hasil," ucap Nyonya Tremaine.

Kedua putrinya lalu tersenyum. Mereka mencoba bernapas dengan pelan dan tenang untuk menghilangkan kekhawatiran.

Suara hentakan sepatu terdengar mendekat. Nyonya Tremaine menoleh, mendapati Cinderella telah mengenakan gaun dan sepatu hak tinggi. Terdapat riasan di wajah gadis itu.

Cerpen 3 Tema: A Long JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang