Siti adalah anak yang centil. Gaya alaynya melebihi anak-anak hobi bermain layangan di bawah jalan layang. Mulutnya juga jutek. Kesal sedikit mengeluarkan pisuhan, senang sedikit berkata kasar.
"Cok, sebel banget dapat yang kecil, anjing!"
Atau:
"Anjay, keren banget kamu kuat semalaman, cok!"
Suatu hari Siti tak sengaja iseng menjaring di rawa dekat sawah pasang surut, ketidaksengajaannya terjadi atas hal menjadi bunga raya di siang hari, tetapi mana ada yang mekar? Yang memesan justru meninggalkan jaring di kamar. Jadilah Siti pakai daripada mubadzir.
Setelah menunggu tak lama sampai sore, ada yang menyangkut di perangkap yang dia pasang. Siti mendapat ikan mas besar setibanya malam hari.
Ikan mas tangkapan dia bawa pulang. Tahu hal mengejutkan yang terjadi? Esoknya, ikan itu jadi pria tampan! Kemudian, dipakaian baju milik ayah Siti.
Ibu tiri dan kakak tiri, biasa Siti panggil Ibu dan Klenting, terkesima begitu melihat fisik si pria.
"Dia siapa?" tanya keduanya.
Ikan mas bernama Bram, mengatakan dirinya adalah teman Siti.
Karena tidak percaya, dua wanita itu bertanya ke Siti. Siti mengangguk, mengejek keduanya dengan cerita dapat ikan mas ditambah bumbu ala alay.
"Ih, ini tuh pokoknya ikan ajaib yang bisa mengabulkan keinginan. Aku gak sengaja tangkap di sawah tahu-tahu dia datang, su! Apa besok aku tangkap buat kalian aja, tot?"
Bram bilang satu orang hanya boleh ambil satu ikan. Kakak tiri ingin juga, Ibu juga diam-diam kepingin. Bram mengiakan bahwa mereka bisa memiliki juga.
Besok kala malam hari, keduanya ke sungai, dan mendapat dua ikan mas. Keesokan hari, memang benar menjadi dua orang pria.
"Aku Sam, pacar Klenting," ucap pria yang bertato.
"Aku Panca, suami Ibu," ujar pria dengan tinggi 6 kaki.
Bapak 'kan sudah mati tahun lalu? Apa tidak apa-apa Ibu dekat sama pria baru, yang benar-benar asing dan jika main-main saja pada akhirnya terpincut? Kalau pria itu mengajak serius dan meminta menikah, bagaimana nasib anak-anak--Siti dan saudari-saudarinya? Siti pasti bimbang, tidak bisa menentukan keputusan untuk menerimanya, apalagi kakak tertua merantau, kakak tengah sering keluar, hanya dia di rumah, pendapatnya penting! Siti akan menangisi hal ini berhari-hari, dia bakal lelah, bercampur aduk perasaannya, tidak terima pria asing, tetapi di sisi lain dia juga ingin Ibunya bahagia.
Namun, tidak apa, lah. Mana ada orang di rumah ini yang berpikir sesehat itu? Yang pasti bukan Siti (Siti saudara tiri).
Keseharian mereka berenam berjalan bahagia. Para pria bertugas membajak sawah, berdagang di pasar, menjadi kuli bangunan, jika di rumah membersihkan seisi kamar, mencuci piring, mengucek dan menjemur baju, memasak, membereskan halaman. Sementara kerjaan Ibu dan kakak tiri hanya tidur-tidur dan arisan.
Seminggu kemudian, kakak tiri kedua Siti, Ros, datang dari kota, katanya liburan seminggu. Ros begitu kaget menyaksikan keluarganya diperlakukan sepenuh hati oleh tiga pria.
Ros sebenarnya tidak tertarik dapat pria juga dari menangkap ikan mas, tetapi dia sangat antusias dengan hal-hal berbau fantasi yang jadi kenyataan.
Wanita itu bercerita ke teman-teman dan tetangga yang penasaran, terutama saat dia beli sayur di pagi hari. Banyak telinga yang siap jadi resipien, apalagi tukang sayur menjelma inang yang menyebar ke mana-mana.
Ros menambahkan bahwa di rawa ketika malam hari, mereka bisa mendapatkan ikan, lalu ikan itu besoknya mampu menjelma pria tampan.
Akhirnya, orang-orang mulai iri. Mereka menginginkan pria tampan juga. Remaja putri SMP, SMA, kuliahan, kantoran, lajang, bahkan ibu-ibu yang tidak puas dengan suaminya.
Para laki-laki awalnya tak percaya, tetapi setelah mengetahui banyak pria asing di rumah-rumah orang, mereka jadi curiga. Rumor menyebar di kalangan laki-laki. Walaupun demikian, masih banyak yang belum mengakui.
Di suatu tempat di desa, ada seorang janda yang suka merawat ikan, namanya Pramesti. Setelah mendengar rumor, dia menjadi khawatir sekali, karena tetangga bilang ikan-ikan masnya bakal berubah jadi manusia. Pramesti memutuskan untuk tenang dahulu. Namun, ternyata memang benar lima dari puluhan ikan masnya di kolam, berubah jadi manusia.
Ini bertentangan dengan hukum yang dijabarkan Bram bahwa seorang manusia hanya boleh mengambil satu ikan mas sebagai calon pendamping hidupnya. Jika dilanggar, maka manusia itu akan berubah menjadi monster.
Lama hari berlalu, keadaan menjadi foya-foya, kekacauan berlangsung. Banyak perempuan yang enggan berjodoh dan lebih memilih mencari ikan mas. Semuanya berhasil. Para pria menjadi jomlo. Ada kejadian ketika beberapa pria menangkap ikan mas lalu dibawa ke salah satu rumah janda. Ternyata, memang benar esoknya jadi pria, yang mengeklaim si janda adalah milik mereka. Para pria kecewa karena niatnya mau menarik hati si janda malah gagal.
Menyikapi fenomena ini, masyarakat desa menaikkan status keadaan dari biasa menjadi sangat penting. Setelah diambil suara, pria dan sebagian wanita memilih kontra, dominan wanita memilih pro.
Pada akhirnya suara terbanyak adalah menentang. Pemerintah desa membuat larangan, blokade, halangan, sabotase, kemudian kerja sama, konspirasi, dan lain-lain. Tentu saja Siti memilih pro.
Suatu hari, lima pria di rumah Pramesti, wanita janda yang memelihara ikan, berubah menjadi monster parasit yang memakan Pramesti secara brutal.
Tak memiliki tuan, mereka jadi linglung bersembunyi di sana.
Keesokan harinya, beberapa pria ikan juga turut menjadi parasit, memakan majikan mereka.
Malam hari, Siti bersama Bram sedang pacaran, tetapi Bram menjadi parasit dan memakan Siti.
"Kita teman kan?"
"Kita akan jadi teman sehidup semati," kata Bram.
Siti mengingat Bram awalnya hanya mengecap diri sendiri sebagai teman, tetapi Siti sangat senang karena akhirnya ada yang mengisi hati nan kosong. Hari-hari perempuan itu dipenuhi kebahagiaan.
Namun, Siti melihat tingkah Bram malam itu mendadak aneh. Si pria suka diam sendiri, kadang mendelik, dipanggil tak menyahut. Maka Siti memutuskan membawa Bram ke rawa.
"Kamu sekarang musuh!" teriak Siti menghunuskan pisau dapur.
Kepala Bram memanjang, tangannya bertambah banyak, kaki berubah ekor, kulit dipenuhi sisik dan lendir. Barisan taring tajam melahap tubuh Siti, menelannya hidup-hidup.
Histeria, semua pria dari ikan menjadi di parasit semua. Mereka memakan orang-orang. Warga tersisa tidak tahu harus bagaimana. Ada yang berpisah dengan pria ikan mas, membunuh, membekap, membuang ke sungai.
Banyak yang kabur ke kota, tetapi polisi yang diberi laporan tidak percaya, saat datang tak ada apa-apa. Namun, banyak bau anyir di sana-sini. Mereka turut dimakan.
Beberapa yang bertahan, dengan mempertahankan pria ikan, sembunyi di rumah dengan mengancam ke pria agar jangan jadi monster.
Ibu dan Klenting salah satunya. Namun, Panca dan Sam juga jadi parasit. Mereka turut dimakan. Ros juga dilahap habis saat akan menaiki bus ke luar kota, yang isinya parasit-parasit ikan.
Tidak ada lagi yang tersisa.
🍀🍀🍀
Penulis: William_Most
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen 3 Tema: A Long Journey
Short StoryBuku ketiga dari Cerpen 3 Tema! Seperti biasa, akan ada 3 tema baru setiap bulan. Selamat membaca cerpen-cerpen keren dari para member FLC yang kece~