02. Elio si Adik Kelas

21 11 3
                                    

2 Juni 2xxx

Halo, namaku Misa Aghnia. Sekolah di SMP Bayam, kelas 7D, aku gak tahu kenapa nama SMP-ku seperti itu, yang jelas di sini siswanya banyak banget, otakku cukup sulit menghapal nama orang.

15 Agustus 2xxx

Hari ini aku masuk ekstrakurikuler drum band, rasanya menyenangkan, apalagi di sini aku memiliki teman cewek seangkatan yang ceria dan baik. Kakak kelasnya mengajarkan kami teknik bermain drum band mereka, ada empat gaya berbeda.

Gurunya pegang pianika.

Seluruh siswa yang ada di ekskul ini, berjumlah sekitar 25 orang.

Kami bikin tiga baris ke belakang tiap latihan.

6 Desember 2xxx

Ekskul drum band kali ini ikut pawai rombongan sekolah SD yang searah ke rumahku, rasanya aku seneng banget.

Aku kebagian jadi pemain snare drum di paling depan, kayaknya karena aku pendek, deh.

8 Agustus 2xxx

Wah aku lupa, lama tidak menulis di sini setelah Desember tahun kemarin, oh iya, aku naik kelas jadi 8D! Sekarang aku memiliki adik kelas, bisa dipanggil kakak deh, hehehe.

Hari ini aku membantu adik kelas belajar memainkan alat drum band.

Adik kelasku yang masuk ekskul tinggi-tinggi, lebih tinggi dariku, mau yanh cewek atau cowok, anaknya cakep-cakep juga!

14 Agustus 2xxx

Aku ketemu adik kelas cowok yang super imut di ekstrakurikuler ini, namanya Elio, badannya lebih tinggi dariku, pipi dan tubuhnya sedikit berisi, gemesin, kulitnya cerah, senyumnya pun imut ganteng dan hangat.

Aku jadi reflek tersenyum terus kalau lihat dia, terutama waktu saling tatap, dia suka balas senyumku juga.

20 Agustus 2xxx

Setiap seminggu sekali, kami ketemu di ekstrakurikuler, seperti biasa, kami bertegur sapa lewat senyuman, lucu banget, kan?

Sehabis pulang pun, aku satu angkot sama dia, dia duduk di seberangku, bikin aku melongo karena gak nyangka! hihi. Dia juga seperti biasa suka senyumin aku.

27 Agustus 2xxx

Hari ini aku latihan ekstrakurikuler lagi, adik kelasku sudah pada lancar main alat drum band-nya, tapi aku gak lihat Elio. Kemana, ya, dia?

Terus aku iseng tanya sama salah satu temennya, dia bilang, Elio ikut ekskul lain, pencak silat katanya.

2 September 2xxx

Kami bener-bener kekurangan orang deh, kayaknya. 36 orang itu cuma cukup buat alat utama, gak ada yang pegang alat marching bell-nya, bendera juga, sayang banget. Elio juga dua minggu gak kelihatan.

9 September 2xxx

Tadi waktu istirahat, temennya Elio yang dulu kutanya-tanya tentang Elio, tiba-tiba nyamperin aku pas lagi makan cireng!

Dia berdiri kikuk banget, kayak mau ngomong tapi setengah hati gitu.

Terus ucapannya bikin aku kaget.

"Kak, katanya Elio suka sama Kakak, Kakak mau gak jadi pacar dia?"

MASA DIA NANYA GITU COBA?

Aku bener-bener spicles di sana, tapi masalahnya kenapa nembaknya lewat temennya? aku kan malunya double pakek banget jadinya! HUAAAAAA.

Aku bener-bener ga bisa mikir saat itu, reflek aku gedikkin bahu kayak orang jijik, padahal aku gak bermaksud kelihatan ilfeel gitu sama Elio.

14 September 2xxx

Hari ini aku ketemu Elio lagi di angkot, dia duduk di kursi depan samping pak supir. Tapi, kok, dia beda sekarang, ya? mukanya ngga ada senyum-senyumnya sama sekali, kayak harinya buruk banget.

9 Oktober 2xxx

Sudah sebulan sejak kejadian aku ditembak Elio lewat temennya, kebetulan aku lagi mau pulang dan di lorong lagi kumpul anak-anak pencak silat. Di situ aku lihat Elio yang selama ini gak pernah muncul.

TAPI FISIK ELIO BERUBAH BANGET.

Dulu aku biasa lihat badan sedikit berisinya yang gemesin, sekarang kayaknya kiloannya turun drastis, dia diet, kah?

Tapi dia tetep lucu kayak dulu, sayangnya aku gak pernah lihat mukanya senyum lagi.

10 Oktober 2xxx

Aku kepikiran Elio terus, dia baik-baik aja, kan, selama ini? Aku cuma berharap dia tau sebenernya aku sempet naksir juga sama dia, dia lucu dan gemesin, aku gamau senyumnya sirna, aku juga sempet salah menunjukkan sifatku waktu ditembak pas jam istirahat itu, harusnya aku bicara baik-baik, tapi waktu sudah lama bergulir, aku gak bisa ngapa-ngapain selain berharap dia baik-baik aja.

31 Desember 2xxx

Aku nangis, kepikiran Elio pas di rumah, aku selalu berharap ketemu lagi di angkot, tapi itu gak pernah terjadi lagi.

Interaksi kami selalu singkat, kebanyakan hanya tatapan mata dan senyuman aja, tapi entah kenapa hal itu berbekas sekali di ingatanku.

Elio, namanya berarti matahari, dia benar-benar bersinar di mataku selama interaksi awal kami, senyumnya beneran tulus dan hangat, bikin aku kecanduan kalau lihat dia.

Elio, aku bener-bener minta maaf ya, aku berharap suatu waktu kamu tau apa yang aku rasain.

26 Juli 2xxx

Sudah lima tahun berlalu, dan tiba-tiba aku ingat buku ini dan ingat sama Elio, hatiku gundah tiap mengingat kesalahpahaman yang kubuat waktu itu, sayangnya sampai saat ini aku juga gak berkesempatan bertemu atau apa, kita gak pernah ketemu di angkot lagi sejak terakhir kelas 8 waktu itu.

Aku dulu gak sempat punya nomormu, gak bisa minta maaf langsung, terus aku cari Elio di sosmed lain.

Ketemu.

Tapi aku bingung mau chat seperti apa, aku cuma bisa follow kamu.

Sehat-sehat di sana.

Kamu masih berkesan buatku.

🍀🍀🍀

Penulis: loficionist

Cerpen 3 Tema: A Long JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang