HP Kila berdering tanda ada yang meneleponnya. Buru-buru Kila mengangkatnya setelah ia tahu siapa yang meneleponnya.
"Pamaannnn" teriak Kila antusias tanpa mempedulikan tatapan aneh dari anak-anak SMK Negeri 2 Jayakuta yang tengah lewat di sekelilingnya.
"Hey, kecilkan suaramu itu. Bisa pecah gendang telinga paman" kekeh Handi di seberang Sana.
"Hehe maaf Paman. Ada apa? Paman mau jemput Kila kah?" Tanya Kila tepat sasaran. Sudah jelas Kila tau para pamannya pasti tidak ingin melewatkan acara pernikahan ibunya.
"Pinter banget sih... Keponakannya siapa ya?" Ledek Handi
"Oh sudah jelas, keponakannya Oh Sehun yang tampan tiada tara" Kila mulai menjahili pamannya. Handi mendengus kesal di seberang sana.
"Sudahlah, kamu makin nyebelin. Kamu tunggu paman di halte ya... See you Bayi Kila" Handi terkekeh dengan panggilannya ke Kila. Sedangkan Kila mencebikan bibirnya seperti bebek tanda ia tak suka.
Handi mematikan sambungan teleponnya dan segera tancap gas ke sekolah Kila setelah mengantar istrinya dan juga anaknya ke rumah Jono untuk berkumpul disana. Setelah itu tanpa menunggu lagi Handi segera tancap gas menjemput Kila dengan putranya yang tak mau ketinggalan ingin bertemu kakaknya.
"Ali apan jemput Yayu Kila, bapa?"(Ali mau jemput Kakak Kila, bapa?) Tanya Ali antusias.
"Iya dong, kita mau jemput Yayu Kila" balas Handi sambil fokus menyetir. Ia bersenandung kecil membiarkan putranya mengoceh sesuka hatinya.
Setelah lima belas menit Handi telah sampai di depan halte sekolah. Pandangannya menyisir area sekolah yang tampak masih sepi. Handi merogoh sakunya dan melihat bahwa Kila nya akan keluar dalam lima menit lagi.
"Mana Yayu Pa?" Tanya Ali menengok kesana kemari persis seperti Handi. Mereka berdua berharap melihat Kila yang berlari dengan gembira ke arah mereka.
"Lima menit lagi Li, yang sabar ya" kata Handi mengacak-acak rambut putranya gemas. Ali tersenyum mendengarnya, lima menit tidak lama. Sekarang ini lima menit terasa seperti lima detik saja bukan? Bocah berumur hampir lima tahun itu berkaca pada spion ayahnya dan membenarkan tatanan rambutnya. Lagaknya sudah seperti anak remaja bukan?
"Pamaannnn, Aliiiii i'm coming!!! Yuhuuu" Kila berlari menuju pamannya setelah melihat pamannya benar-benar disana. Senyum Handi dan Ali pun mengembang sempurna.
"Yayuuuuu sini!!" Teriak Ali tak kalah antusias.
Setelah Kila menghampiri Handi, Ali segera mengambil tangan Kila dan menciumnya untuk salam. Kila pun melakukan hal yang sama seperti Ali kepada Handi. Sikap manisnya tersebut disambut oleh ciuman hangat di kening gadis remaja tersebut.
"Huh bau asem" Handi mendengus untuk meledek keponakannya. Ia sangat suka meledek keponakannya yang mudah sekali kesal jika di ejek.
"Siapa juga yang nyuruh nyium, ya ga Li" balas Kila meminta sekutu kepada Ali sambil memeletkan lidahnya kepada Handi.
"Iya bener Yayu, ayo cepat Yayu, Ali ga sabar liat rumah Pakde Jono" kata Ali menginterupsi Kila agar segera naik di belakang ayahnya. Mereka pun segera tancap gas kerumah Jono.
Suasana dirumah Jono begitu ramai hari ini. Keluarga Humaira serta keluarga Jono sendiri berkumpul di dalam rumahnya. Mereka mengobrol ria, bercengkrama satu sama lain. Menanyakan beberapa topik yang dapat menghidupkan suasana agar tidak terlalu pasif.
"Assalamualaikum" Kila mengucapkan salam bersamaan dengan Handi juga Ali.
"Waalaikumusalam" serentak seisi rumah langsung menjawab salam dan menyambut mereka bertiga dengan hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalani Saja [TAMAT]
Ficção AdolescenteMenceritakan kehidupan anak SMK dengan Lika-liku kehidupannya. Syakila Khaira Aisyah, siswa SMKN 2 Jayakuta. Banyak rahasia tersembunyi dibalik cerianya seseorang yang akrab dipanggil Kila. Kila jatuh hati pada seseorang di tempat ia melaksanakan pr...