Karmila, Pak Danu serta pak Adji tergesa-gesa menuju ruangan dimana Kila sedang ditangani setelah menanyakan ruangan Kila ke resepsionis. Mereka melihat Rahman dan Jono yang sedang duduk di kursi tunggu depan ruangan tersebut.
"Gimana Jon?" Tanya pak Danu setelah berada di depan ruangan Kila ditangani.
"Belum tau, dokter belum keluar" jawab Jono seadanya.
"Karmila, tau password hp Kila gak? Kalau bisa tolong bukain dan kabari orangtua Kila" kata Jono sambil mengisyaratkan agar Rahman menyerahkan hp Kila ke Karmila.
Karmila menerima hp tersebut dan segera membuka password hp Kila. Rahman agak mengintip merasa penasaran orang yang Kila suka siapa sampai tanggal lahirnya di jadikan password. Rahman tau kode yang Karmila ketik tadi bukan tanggal lahir Kila.
Tapi kalau dilihat-lihat Rahman tampak familiar dengan angka tersebut. Seperti tanggal lahirnya? Apakah itu hanya kebetulan saja.
Karmila segera menelpon nomor ibu Kila untuk mengabarkan bahwa Kila saat ini sedang berada dirumah sakit. Bersamaan dengan itu dokter keluar dari ruangan membuat mereka semua langsung mendekat ke arah dokter tersebut.
"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya Rahman mewakili mereka semua.
"Iya dok, bagaimana keadaan teman saya. Kok dia bisa pingsan? Dia kan anak yang kuat dan gak pernah pingsan?" Tambah Karmila beruntut.
"Mohon tenang... Pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang serius. Dia hanya dehidrasi dan kekurangan darah saja. Pasien juga hanya memerlukan waktu semalam disini untuk dirawat. Besok sudah boleh pulang" jelas dokter tersenyum kepada mereka semua.
"Boleh kami masuk?" Tanya Rahman tak sabaran.
"Boleh tapi tolong jangan membuat keributan ya. Oh iya,yang mana orangtua pasien?" Tanya dokter melihat mereka satu-persatu.
"Masih diperjalanan, biar saya yang mewakili" kata Pak Danu
"Ah baiklah mari ikut saya" kata dokter sambil berjalan menuju ruangannya di ikuti pak Danu.
"Bandel banget kamu. Bagaimana bisa kamu sampai dehidrasi, kekurangan darah pula" omel Rahman saat sudah berada di samping brankar ranjang rumah sakit yang ditempati oleh Kila.
"YNTKTS" Jawab Kila membuat Rahman mendengus kesal. Sempat-sempatnya anak ini bertingkah menyebalkan di saat-saat seperti ini.
"Ya Allah Kila, kamu kok ga bilang kalau kamu sakit... Tau gitu tadi aku gak usah merengek-rengek ke kamu masalah laporanku. Padahal kamu butuh istirahat, tapi tetap aja memaksakan untuk menyemangati dan membantu" sesal Karmila
"Gapapa Mila... Aku gapapa kok, lihat aku masih bisa bangkit kan" kata Kila sambil mencoba bangkit dari posisi tidurnya. Namun pusingnya kembali terasa membuat ia mendesis merasakan sakit itu kembali.
"Udah sok kuatnya nanti aja" kata Rahman sambil membantu Kila untuk kembali berbaring.
"Ih saya gak sok kuat" dengus Kila tidak suka di bilang sok kuat.
"Kamu kok bisa dehidrasi Kil?" Tanya pak Adji yang sedari tadi menyimak mereka bertiga.
"Iya, masa Aqua kekurangan cairan" ledek Jono dengan tawanya yang menyebalkan. Karmila ingin tertawa mendengar perkataan Jono, tapi ia tahan.
Kila diam saja dan tak ingin membahas sebabnya ia kekurangan cairan. Kila sadar ini kesalahannya tak meminum pil penambah darah yang biasa diberikan oleh sekolah. Ia juga kurang minum selama ia sibuk menyusun laporan dan bimbingan.
Pintu terbuka dan tampak orangtua Kila datang. Ibu Kila segera memeluk anaknya merasa khawatir anaknya kenapa-napa.
"Ya Allah nak, kok kamu bisa sampai pingsan seperti itu si... Kan Mama udah bilang, minum yang banyak. Pasti kamu sibuk dengan laporanmu itu kan sampai lupa untuk makan dan minum" omel ibu Kila khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalani Saja [TAMAT]
Genç KurguMenceritakan kehidupan anak SMK dengan Lika-liku kehidupannya. Syakila Khaira Aisyah, siswa SMKN 2 Jayakuta. Banyak rahasia tersembunyi dibalik cerianya seseorang yang akrab dipanggil Kila. Kila jatuh hati pada seseorang di tempat ia melaksanakan pr...