Bunyi suara sepatu yang di ketukan ke lantai menggema di ruangan yang hanya dihuni satu orang. Pria itu menghisap rokoknya kemudian menghembuskanya pelan.
Kemarin seharian penuh ia memperhatikan kegiatan putrinya dengan seorang pria yang terlihat biasa saja. Apakah pria itu pacarnya?
Khalid menyesap kopinya dan menghela nafas kasar karena pikirannya benar-benar kacau. Ia harus apa sekarang? Jika begini terus bagaimana ia bisa membuat Kila tau kalau dia adalah Ayah kandungnya.
Pria itu meninggalkan rumahnya dan ingin pergi ke suatu tempat untuk menenangkan pikirannya. Mungkin ia akan mencoba pergi ke pasar untuk membeli beberapa bahan makanan untuk memenuhi kebutuhannya selama ia tinggal disini. Sudah lama sekali ia tak pergi ke pasar.
Khalid turun dari mobil dengan setelan celana pendek dan atasan kaos putih polos. Jangan lupakan kacamata hitam yang bertengger di matanya membuat semua orang yang menyaksikannya merasa terpesona.
Pria itu berjalan bak seorang aktor di film-film yang sangat digemari oleh para remaja. Ia berjalan dengan ekspresi datarnya dan tak peduli dengan sekitar. Karena sikapnya itu ia tak sengaja menabrak seorang perempuan hingga belanjaannya jatuh.
"Aduh... Kalau jalan ati-ati mas... Jangan se enaknya saja" gerutu perempuan itu sambil memungut belanjaannya yang jatuh.
Khalid menghentikan langkahnya. Sepertinya suara itu tidak familiar. Ia segera menghadap ke arah perempuan yang di tabraknya. Ia tampak kesusahan memunguti belanjaannya yang jatuh karena belanjaannya begitu banyak.
Khalid membantu memunguti belanjaan perempuan tersebut tanpa memandang wajahnya. Setelah selesai mereka berdiri dan saling tatap. Seketika jantung mereka berdua berdegup kencang dengan saling menatap manik mata satu sama lain.
"H-humaira?" Gumam Khalid tak percaya apa yang ia lihat di depannya. Perempuan itu tampak panik dan gugup.
"M-makasih saya pergi dulu" kata Humaira takut dan akan meninggalkan pria di depannya. Namun pria itu mencekal tangannya tak membiarkan Humaira pergi.
Pria itu menarik tangan Humaira dan membawakan belanjaannya yang banyak itu menuju mobilnya dengan paksa. Perasaanya berkecamuk melihat seseorang yang sangat dicintainya. Seseorang yang juga menyembunyikan rahasia besar darinya.
"Humaira... Lama tak jumpa. Bagaimana hidupmu selama ini? Haha pasti kamu bahagia kan?" Kata Khalid penuh emosi. Rahangnya mengeras menahan emosinya.
"M-mas Khalid, biarkan aku pergi. Suamiku pasti sudah menunggu di rumah" Humaira mencoba keluar dari mobil Khalid. Namun, pria itu mengunci pintu mobilnya.
"Serahkan putriku" kata Khalid dingin membuat Humaira menegang. Bagaimana bisa pria itu tau kalau dia memiliki Putri?
"P-Putri apa? Bukankah waktu itu kau meninggalkanku?" Kata Humaira menahan rasa takutnya. Ia takut Khalid akan mengambil Kila darinya dan membawa Kila pergi.
"Cih, kau benar-benar jahat rupanya. Bagaimana kau tega merahasiakan hal itu dariku hah!" Teriak Khalid emosi. Tak tahukah Humaira bahwa selama ini hidupnya benar-benar kesepian. Andai saja Humaira memberitahukan semuanya lebih awal pasti keadaan mereka tak seperti ini.
Humaira mengerut ketakutan. Ia tak pernah melihat Khalid se emosi ini. Tapi ia tak akan membiarkan pria brengsek itu membawa anaknya. Dulu pria di sampingnya itu meninggalkannya dengan begitu kejam membuat Humaira harus menjalani hidupnya dengan susah. Dan saat ini pria ini datang untuk mengambil putrinya?! Tidak
"Tolong lepaskan aku Khalid... Kita sudah tak lagi memiliki hubungan apa-apa. Dan lagi, kau tak memiliki putri dariku. Apa kau mengerti? Tolong lepaskan aku" Humaira terus memohon kepada Khalid. Namun Khalid tak mendengarkan permohonan Humaira. Ia malah menjalankan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalani Saja [TAMAT]
Ficção AdolescenteMenceritakan kehidupan anak SMK dengan Lika-liku kehidupannya. Syakila Khaira Aisyah, siswa SMKN 2 Jayakuta. Banyak rahasia tersembunyi dibalik cerianya seseorang yang akrab dipanggil Kila. Kila jatuh hati pada seseorang di tempat ia melaksanakan pr...