Kila terbangun dan menatap sekelilingnya. Tampaknya ini bukan rumahnya? Kenapa semuanya berbeda?Gadis itu menepuk jidatnya gemas dengan pikirannya sendiri. Ia kan sekarang sudah pindah rumah.
Kila kembali mengamati kamarnya yang sekarang. Begitu tertata rapi. Dekorasinya pun Kila suka, tak terlalu mencolok. Setelah puas memandangi dan mengagumi kamar barunya ia segera mandi di kamarnya yang kebetulan ada kamar mandinya.
Selesai mandi Kila keluar dan melihat Jono tengah menonton televisi bersama Raden juga Hila. Mereka sibuk tertawa melihat kartun dilayar televisi.
"Yah, Mama mana?" Tanya Kila membuat Jono langsung mengalihkan perhatiannya kepada Kila. Ia tak salah dengar bukan?
"Apa?" Jono ngeblank tiba-tiba. Sudah lama ia ingin dipanggil Ayah oleh Kila. Namun keinginan yang satu itu benar-benar membuat dia harus bersabar.
"PakJun Bolot ih, Raden tau gak?" Tanya Kila mengalihkan topik membuat Jono kecewa. Padahal ia hanya ingin memastikan Kila benar-benar memanggilnya Ayah.
"Oh, itu lagi buat makan malam kak" kata Raden sambil fokus ke televisi.
Kila menggaruk belakang kepalanya dan berjalan menuju dapur. Ia kembali mengagumi isi rumah Jono. Dapurnya luas, tak sesempit dapur dirumahnya. Sangat nyaman untuk memasak.
"Masak apa Ma?" Tanya Kila sambil melempar lalu menangkap tomat ditangannya.
"Sayur kangkung" jawab Mama Kila sambil fokus memetik kangkung.
Kila pun segera menyiapkan bahan-bahan untuk memasak sayur kangkung. Bawang merah tiga siung, dan bawang putih satu siung. Kemudian ada cabai, garam, dan gula Jawa.
Kila motong bawang merah, bawang putih serta cabai. Setelah selesai ia menyerahkan semua bahan-bahan tersebut ke ibunya. Ibu Kila pun langsung memasak. Kila berjalan mengambil minum dan segera minum karena ia merasa haus.
"Ma" panggil Kila
"Hm?" Sahut Mama Kila yang sibuk menumis sayur kangkung.
"Paman Handi langsung pulang ke Brebes ya?" Tanya Kila
"Iya, Handi langsung pulang ke Brebes setelah bangunin Ali yang tidur sama kamu tadi sore" jawab Mama Kila
"Loh? Perasaan Kila tidur sendiri" Kila terheran-heran
"Kamu si kalau tidur kaya kebo. Raden, Hila, Ali, Muhammad pada tidur sama kamu" kata Mama Kila
"Ambilkan mangkok itu Kil" perintah Mama Kila yang langsung ditanggapi oleh Kila. Anak itu langsung mengambil mangkok yang berada tepat disampingnya dan menyerahkannya ibunya.
"Bawa ke ruang makan" Kata Mama Kila lagi sambil membawa nasi ke ruang makan. Dengan cekatan Kila membantu ibunya sampai selesai.
"Ayah, Raden, Hila ayo makan" teriak ibu Kila dari ruang makan. Suaminya dan anak-anaknya segera datang dan duduk di kursi masing-masing.
"Kak Kila sini deket Raden" Raden melihat tak suka. Yang dia inginkan kakaknya duduk di sampingnya di meja makan.
"Ogah, nanti kakak keselek emosi kalau deket sama kamu" Kila menolak keinginan adiknya.
"Mati dong? Hahaha" gelak Raden
Jono menepuk jidatnya pelan. Mulai lagi mereka berdua. Tak bisakah mereka tidak bertengkar sehari saja.
"Kila, Raden bertengkarnya nanti aja. Sekarang makan! Ayah gak suka ya kalau kalian bertengkar dimeja makan" Jono menengahi.
Kila dan Raden saling melirik. Lalu tersenyum jahil. Mereka pun melanjutkan aksi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalani Saja [TAMAT]
Fiksi RemajaMenceritakan kehidupan anak SMK dengan Lika-liku kehidupannya. Syakila Khaira Aisyah, siswa SMKN 2 Jayakuta. Banyak rahasia tersembunyi dibalik cerianya seseorang yang akrab dipanggil Kila. Kila jatuh hati pada seseorang di tempat ia melaksanakan pr...