31

10 0 0
                                    

Di Minggu yang cerah ini, Kila masih tidur dan tak berniat bangun dari posisinya. Raden dan Hila pun sudah berkali-kali membangunkan kakaknya, namun Kila sama sekali tak berniat bangun dari posisinya.

"Cape ah dek bangunin Kakak, kebiasaan kalau weekend ga mau bangun pagi. Kita main aja keluar yok" Raden menyerah membangunkan Kakaknya dan mengajak adiknya bermain ke luar bersama teman-temannya.

"Iya Mas. Ayo main keluar aja" Hila mengiyakan Raden.

"Raden, Hila ini susunya diminum" Humaira memanggil anak-anaknya dari belakang.

"Iya Ma" teriak Raden dan menarik adiknya berlari menuju ibunya.

"Kakak mana Den?" Tanya Humaira tak melihat Kila

"Masih tidur Ma, cape Raden bangunin kakak" keluh Raden. Setelah itu kembali meminum susunya sampai habis.

"Ayo dek" Raden kembali mengajak Hila setelah melihat Hila sudah menghabiskan susunya.

"Mau kemana pagi-pagi gini?" Tanya Jono yang baru keluar dari kamarnya. Dia tampak rapi hari ini seperti mau pergi.

"Main Yah" kata Raden dan segera pergi dengan membawa adiknya.

Jono berjalan ke ruang tengah dan melihat pintu kamar Kila yang terbuka. Pasti anak itu belum bangun. Jono pun melihat dari pintu kamar Kila dan benar saja anak itu masih sibuk tidur.

"Kilaa... Ayo bangun..." Kata Jono dari pintu

"Emhh Nanti aja Yah, Kila masih ngantuk. Lagian ga ada kerjaan kan?" Kila menutup mukanya dengan selimut tak mau diganggu.

"Bangun ih... Masa anak cewe bangunnya siang. Nanti jodohmu pemalas gimana hayo" Jono menakut-nakuti putrinya.

"Hoax" Kila tak percaya dengan ucapan Jono.

Jono mendengus kesal melihat kelakuan Kila yang satu itu. Kenapa kalau weekend anak itu selalu saja bangun siang. Memangnya anak itu tidak ada kegiatan apa selain tidur?

"Udah cepetan bangun, bantuin Mama kek atau ngapa" Jono tak menyerah membangunkan putrinya.

"Sudah selesai pasti Yah... Mama kan rajin" Kila terus menjawab omongan Jono.

"Ya udah ikut ayah ke kios aja yok... Sana mandi. Ayah tunggu di ruang tamu, ga pake lama" Jono pergi ke ruang tamu dan menunggu Kila bersiap.

Kila menggeram kesal dan terpaksa bangun tidurnya. Ia masuk ke kamar mandi yang ada di kamarnya dan segera mandi. Selesai bersiap ia keluar menemui ayahnya dengan wajah cemberutnya.

"Ayo" kata Kila tak ikhlas

"Idih gak ikhlas gitu... Katanya mau punya penghasilan. Tapi masih malas bangun pagi" Jono menyindir Kila dan membuat Kila nyengir.

"Iya deh Yah, Kila ikhlas kok. Ayo cepetan, katanya mau ke kios" Kila sudah tak sabar ingin pergi ke kios milik Ayahnya.

"Kunci motor..." Jono mengingatkan Kila. Buru buru Kila mencari kunci motor ayahnya yang satunya.

"Duh dimana ya Yah... Kila lupa naroh" Kila mencari kuncinya kesana kemari.

"Dicari yang bener... Mungkin dikamar mu?" Kata Jono

Kila mencari kuncinya ke kamarnya dan akhirnya ia menemukannya di meja belajarnya. Kila dan Jono pun segera meluncur menuju kios. Kila takjub dengan usaha yang dimiliki Ayahnya. Ternyata Jono mempunyai usaha menjual HP bekas berkualitas. Selain itu Jono juga menjual voucher paket data dari berbagai operator.

"Hey bro, gimana penjualan hari ini?" Jono menyalami seseorang yang biasa membantu Jono di toko.

"Aman boss! Tapi lagi ora akeh banget dina kie"(Aman bos! Tapi lagi tidak banyak banget hari ini)  kata pria tersebut.

Jalani Saja [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang