Bunyi bel terdengar nyaring di penjuru ruangan pertanda istirahat telah dimulai. "Woy Rel kereta api! ke kantin nggak!?" tanya Areksa menahan rasa lapar
"Gas!!" seru Karel menyetujui dengan antusias, padahal penghuni kelas belum ada yang keluar sehingga interaksi mereka menjadi tontonan langka
Bagaimana tidak, dua manusia penghuni baru di kelas semenjak perkenalan tidak ada pembicaraan lagi, hanya menampilkan wajah datar memperhatikan guru depan kelas.
Sementara Yaskara dan Argasya sudah berada kantin terlebih dahulu. "Mereka kemana sih dari tadi nggak keliatan!" kesal Kara sedari tadi menunggu bersama Gasya yang tengah sibuk bermain ponselnya sendiri
"Bentar lagi juga dateng" ucap Gasya menyahuti, ia akan berbicara banyak ketika bersama Yaskara, karena dia sebelas dua belas dengan sifat nya
"Woy!!" panggil seseorang membuat penghuni kantin perhatiannya tertuju pada cowok bak pangeran kerajaan
"Gila!" umpat Areksa karena merasa malu dengan tingkah Karel yang terlalu absurd di lingkungan baru
Mereka berjalan mengarah pada meja yang ditempati Kara dan Gasya. "Udah dari tadi kalian?" tanya Reksa menduduki bangku
"Iya, udah sana pesan" ucap Kara langsung menyantap makanan yang ia pesan tadi
"Kagak pesan Gas?" tanya Karel mendapat tatapan tajam pemilik nama
"Gas? panggil 'Sya' bisa Rel ngapain pake Gas!" ucap sinis Gasya tak terima
"Kagak ngaca lo pada! kalo gitu jangan singkat nama gw dong! jadinya malah kalian plesetin jadi Rel kereta" jawab Karel ikut protes
Brugh!
Terdengar keributan membuat Gasya dkk memperhatikan objek paling menonjol diantara yang lain.
"Gw bilang jangan pake kecap! budek kuping lo!!" bentak cewek sambil menjambak rambut cewek yang tengah menahan sakit di kepalanya
"M-maaf kak, a-aku lup- akhh.." ucap cewek itu terpotong saat para pembully nya menyiram kuah panas kearah nya
Sementara Gasya dkk hanya memandang aksi bullying mereka, tak ada rasa ingin membantu, mereka hanya cuek tak peduli.
"Bukan nya itu cewe yang caper sama kita Sya?" tanya Kara mengingat kejadian dikelas yang membuatnya geli, karena yang tengah membully cewek itu mencoba menggoda ia dan Gasya tadinya
"Hmm, ternyata ratu bullying" ucap Gasya membuat mereka heran
"Tau dari mana kalo ratu bullying?" tanya Karel ikut nimbrung
"Info lambe turah" jawab nya santai namun tidak dengan mereka yang mendengar perkataan Gasya
"Ukhuk-ukhuk.. lo masuk grup itu dari mana?!" kaget Reksa hingga tersedak bakso yang tengah ia makan
"Daddy yang kasih link nya" jawab Gasya sambil meminum es miliknya
"Lah daddy nggak ada ngirimin link nya ke gw?!" ucap tak terima dari Karel
"Eh liat, ini link nya!" ucap Kara menunjukan pesan masuk dari Nio di grup pribadi ALEXANDER yang berisi keluarga inti seperti Gasya dkk, Nio dan Alenza saja
Sedangkan Egata dkk tengah mengamati pergerakan Gasya dkk di meja sebelah jauh dari meja mereka.
"Ngapain sih! mau jadi mata mata lo pada?!" geram Dava kepada sahabat nya yang terus mengamati mereka, memangnya ada urusan apa pikir Dava
"Ngikut aja apa susah nya si Dav!" kesal Kezav sinis
"Ya kerjaan kalian kagak jelas ngapain gw ngikut! mending tuh kita bantuin cewek yang tengah dibully sama Debi" ucap Dava menyarankan

KAMU SEDANG MEMBACA
ALENZA [END]
Подростковая литература"Aku kira hari-hariku akan terasa bahagia setelah aku menyelesaikannya. Namun, untuk tersenyum saja rasanya sangat berat untuk ku lakukan. Air mata terus menerus menghujani pipi ku. Tangan ku enggan menghapusnya. Biarkan lah setiap tetesannya menjad...