44. Akhir Dari Segalanya

155 25 18
                                    

Sedang kan Eza tengah berada disebuah warung kecil tak jauh dari restoran itu, ia butuh waktu untuk meredam semua emosinya.

"Kenapa tadi gw cuma nampar! seharusnya gw tonjok muka jelek nya!" ucap nya tak terpikirkan

"Awas aja kalo dia berani ngomong gitu sama gw! gw pastiin dia nggak bisa ngomong lagi selamanya!" tegas nya bersungguh-sungguh

"Ini kopi nya neng" suguh ibu warung ikut duduk menemani Eza

"Oh iya makasih" ucap nya mendapat anggukan ibu warung

"Kenapa pergi kesini neng?" tanya ibu itu tersenyum manis

"Lah kenapa bu? nggak boleh ya?" tanya nya balik mengerutkan kening nya bingung

"Bukan gitu, di sebrang sana kan ada resto, kenapa malah milih warung kecil sini? ibu heran aja neng kan cantik kok mau pergi ke warung gitu" jelas nya mendapat anggukan setuju Eza

"Nggak apa apa, saya emang lebih suka duduk di warung dari pada di resto, bosen bu hehe" senyum nya kecil

"Oh gitu, yaudah ibu tinggal dulu layanin yang lain" pamit nya mendapat satu jempol dari Eza

Ia dengan segera menyeruput kopi nya dengan nikmat, Eza jadi teringat saat minum kopi bersama Dava di warung sama.

"Sungguh momen yang sulit dilupakan" ucap nya melanjutkan melamun

"Mamah!" panggil seseorang membuat buyar lamunan nya

Tiba tiba saja ia dihampiri seorang anak kecil yang menatap nya binar. "Eh bukan, saya bukan mama kamu dek" elak nya menggeleng pelan

"Terus mama aku mana?" sedih nya ingin menangis, dengan segera Eza mendudukkan anak kecil itu dipangkuan nya

"Lah kok malah tanya kakak si.. mana keluarga kamu?" tanya Eza bingung menatap dalam mata gadis cantik ini

"Nggak tau, tadi ada di sana" tunjuk nya mengarah pada jalanan yang sepi

"Duh anak orang kenapa bisa nyasar kesini" bingung nya menggendong gadis itu

"Nama kamu siapa?" tanya nya ingin tau

"Adelina Azkia" jawab nya dengan tersenyum manis

Ia menghampiri ibu warung yang sedang membuat kan pesanan pelanggan nya. "Permisi" ucap nya membuat wanita itu menoleh

"Kenapa neng? mau pulang?" sahut nya menatap Eza heran

"Iya, ini uang nya, buat kembalian ambil ibu aja" ucap nya menyerahkan selembar uang kertas dari saku nya

"Aduh hatur nuhun pisan atuh neng.." ucap nya berterima kasih mendapat anggukan pelan Eza

"Sekalian mau tanya, ibu tau ini anak siapa?" tanya nya sambil menatap gadis itu dalam

"Ibu nggak tau, tadi nggak ada pelanggan yang bawa anak ini kesini" jawab nya menggeleng

"Eumm.. kalo gitu saya pamit dulu bu" ucap nya mendapatkan anggukan kecil wanita itu

Eza membawa gadis itu bersama nya. "Adel, sebenarnya keluarga kamu dimana?" tanya nya lembut mengusap rambut anak itu pelan

"Nggak tau, tadi ada abang di sana" tunjuk nya pada tempat yang sama seperti tadi

Eza menatap curiga dengan jalanan sepi itu, ada apa di jalan sepi itu, mengapa anak itu terus menunjuk keberadaan keluarga di sana.

"Baiklah kita ke sana" ujar nya mulai melangkahkan kakinya menuju tempat itu

Samar samar ia mendengar suara berkelahi tak jauh dari tempat nya, namun ia tak melihat apa apa disekitar nya.

Dengan berlari kecil ia menyusuri jalanan yang semakin gelap tanpa penerangan dengan anak kecil digendong nya.

ALENZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang