Malam nya keluarga Ive makan malam bersama. "Eghem.." dehem Karel membuat mereka yang sudah selesai makan menatap nya heran
"Dek.. lo pacaran sama Dava?" tanya Karel penasaran
"Kenapa tiba tiba jadi bahas Dava?" heran nya mengerutkan kening
"Gw liat lo akrab banget sama dia" ujar Kara dibenarkan yang lain
"Eum.. kalo iya kenapa? nggak suka?" terang Ive blak blakan
"Ajak dia main ke rumah kita dong" ucap Areksa membuat Ve bingung
"Ngapain?!" tanya nya menatap mereka
"Ajak dulu kesini" jawab Gasya melirik Ve sekilas
"Nggak mau! pasti kalian mau aneh aneh kan sama Dava!" tuduh Ive melayangkan tatapan tajam milik nya
"Negatif banget si pikiran nya sama kita!" kesal Karel dengan tatapan malas
"Udah intinya kalian mau apa!" desak nya ingin mengetahui maksud mereka
"Kita mau tantang dia" jawab Gasya datar
"Tantang apaan!" heran Ve memegang kepalanya pusing
"Ya tantangan lah! kita nggak rela kali hati lo udah diambil sama orang lain!" ucap Kara tegas
"Buset! hati gw masih nempel di dalem! nggak diambil sama orang kok" bingung nya sambil menggaruk alis nya gatal
"Konsep nya nggak gitu juga!" kesal Reksa tak habis pikir
"Bawa aja kesini, kita mau tes dia dulu sebelum seutuhnya memiliki mu" jelas Nio ikut menanggapi
"Oke terserah!" pasrah nya menurut saja
"Sepulang sekolah lo ajak dia" ujar Gasya menambahi
"Secepat itu!?" kaget nya dengan mulut terbuka
"Terus mau kapan? dia mati dulu!" sarkas Karel mendapat tatapan nyalang dari mereka
"Tergantung aja kalo besok dia nggak sibuk!" ucap Ve berdiri dari duduk nya
"Sok sibuk banget!" nyinyir Reksa memutar bolikan matanya malas
"Dari pada lo gibah mulu nggak ada kerjaan!" sambung Ve berteriak dari jauh
"Dikira kira mak mak rempong apa!" cicit nya tak terima
🌟🌟🌟
"Seperti biasa sebelum tidur nonton horor dulu.." ujar Ve menghidupkan tv dikamar nya
"Widih.. film nya bagus nih 'Munkar' tapi kok keliatan serem ya.." lihat nya mengamati tv
"Yaudah lah tonton aja, penasaran juga" putus nya langsung memposisikan duduk nya nyaman
Beberapa menit menonton Ve hanya menampilkan wajah datar, lampu kamar ia matikan agar lebih mendalami suasana.
"AAAA..!!!" teriak nya saat melihat hantu menyeramkan muncul tiba tiba mengagetkan nya
"Asem kecut gulo legi! supriadi nyolong kendi!ngagetin!" umpat nya mengatur jantung yang seakan ingin copot dari tempat nya
Brak!
"WAAA..!" kaget nya melihat pintu ditutup dengan keras
"Pintu.. bukan nya tadi gw udah tutup ya? kok kayak ada yang nutup ulang?" bingung nya menatap waspada
"Bodo amat lah!" abai nya melanjutkan menonton
"Hiks hiks.."
"Siapa itu!" kaget Ve menatap sekeliling nya sepi
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENZA [END]
Teen Fiction"Aku kira hari-hariku akan terasa bahagia setelah aku menyelesaikannya. Namun, untuk tersenyum saja rasanya sangat berat untuk ku lakukan. Air mata terus menerus menghujani pipi ku. Tangan ku enggan menghapusnya. Biarkan lah setiap tetesannya menjad...