Sekarang dua pasutri ini tengah bersiap siap untuk keberangkatan mereka, mereka sepakat untuk pergi honeymoon di Singapura.
"Eh tau alamat nya Alesya nggak Dav?" tanya Eza tiba tiba setelah hening beberapa menit
"Esya nggak pernah ngasih tau detail tempat tinggal nya, dia pasti cuma ngomong Singapura doang" jawab Dava merebahkan tubuh nya di ranjang
"Kenapa nanyain itu?" heran nya menatap Eza aneh
"Gw pengen tau kabar nya aja, sekalian kita kan mau ke sana lah siapa tau ketemu sama dia" ujar nya sambil memasukan beberapa pakaian ke dalam koper
"Dava.." rengek nya menindihi tubuh Dava dengan memeluk nya posesif membuat nya terkejut
"Kenapa hmm?" tanya nya membalas pelukan itu
"Kangen.." cicit nya menatap sendu
"Astaga.. belum juga pergi udah bilang kangen!" ujar Dava menoel hidung mancung Eza
"Nggak mau ditinggal.." rengek nya semakin menjadi
"Nggak bisa.." jawab Dava menirukan gaya bicara Eza hingga membuat sang empu kesal
"Tidur ah besok kan mau buat debay" ucap Dava memejamkan matanya
"Dava, kalo jadi nakhoda pulang nya kapan?" tanya nya dengan wajah melas
"Gw juga nggak tau, tergantung aja" jawab nya menatap dalam mata Eza
"Jangan lama lama" pinta nya memohon
"Dua tahun sekali pulang" ucap Dava membuat Eza mendelik kaget
"Apa! nggak nggak! bisa gila gw kalo kelamaan!!" sentak nya mendelik tak suka
"Satu tahun kalo gitu" ubah Dava diangguki Eza berat
"Yaudah itu lebih mending" ujar nya memejamkan matanya
🌟🌟🌟
Siang hari nya mereka sampai di Singapura dengan selamat. "Gede juga tempat nya, mewah pula" manggut nya terkesima
"Barang barang nya Dav masukin lemari!" pinta nya menatap Dava yang sedang membawa satu koper besar itu
"Ngomong doang nggak mau bantuin!" sindir nya melirik sinis Eza
"Sebagai istri yang baik hati gw bantuin deh" ujar nya mendekati Dava
Mereka menyusun baju nya bersama memenuhi lemari itu sambil sesekali mengobrol mengisi keheningan ruangan.
"Gw laper, masakin dong" ucap Dava memelas
"Mau makan apa?" tanya nya tersenyum manis
"Yang lo bisa aja" jawab Dava ikut tersenyum
"Gw bisa semua" ujar nya menaik turunkan alis nya
"Tiba tiba pengen makan lobster tapi siang siang gini nggak cocok" pikir nya keras
"Gimana kalo kita masak sop aja" usul Eza diangguki semangat Dava
"Sop apa dulu?" ucap nya berpikir sambil menggaruk rambut nya pelan
"Sop buntut!!" ucap mereka bersama sama
"Ayo kita buat!" seru nya berlari kencang menuju dapur, sementara Dava mengikuti nya dibelakang dengan berjalan santai
"Eh suami gw ngapain berdiri disini?, tugas lo cuma duduk, nggak usah banyak tingkah! tunggu makanan siap" ujar nya memaksa Dava agar mendudukkan pantat nya
"Ck! gw kan pengen bantuin istri gw! masa nggak boleh!" decak nya sebal
"Nggak boleh! udah lo nanti tinggal makan doang!" tegas nya tak ingin dibantah
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENZA [END]
Teen Fiction"Aku kira hari-hariku akan terasa bahagia setelah aku menyelesaikannya. Namun, untuk tersenyum saja rasanya sangat berat untuk ku lakukan. Air mata terus menerus menghujani pipi ku. Tangan ku enggan menghapusnya. Biarkan lah setiap tetesannya menjad...