Chapter 04 : Dipuji Jiwoo

2.2K 298 3
                                    

Setelah beberapa menit Jiwoo pamit pergi kini pemuda bersurai cream itupun sudah kembali.

“Kaiden aku pergi sebentar ya.” Ucap Jiwoo sambil memakai almamaternya dan berjalan masuk ke dalam kamar.

“Pergi kemana?” Tanya Kaiden.

“Rumah sakit hewan, makanan kucing untuk besok sudah habis. Tadi aku hanya membeli cemilan dan tidak membeli pakan kucing.”

“Sekarang?”

“?”

“Eh! Apa kamu mau ikut juga?”

“Hah? Kenapa aku harus ikut?” Heran Kaiden sambil menatap aneh Jiwoo.

“Jangan begitu, ikut ya?”

“Bagaimana kalau aku menceritakan tentang Kaiden ke orang lain? Apa tidak takut? Ya kan (Name)?” Ucap Jiwoo beralih pada (Name).

(Name) pun mengangguk saja, terlalu lapar hanya untuk sekedar menjawabnya. Dia lupa tujuan awalnya keluar rumah adalah untuk membeli kebutuhan rumah sekaligus membeli makanan untuk keberlangsungan hidupnya, pertemuannya dengan Jiwoo beserta Kaiden telah membuat gadis itu lupa segalanya hingga berakhir memancing maagh yang ternyata di derita oleh si pemilik tubuh.

‘Sial pesona Seo Jiwoo memang tidak main-main!’ Batinnya merasa terpedaya padahal mah dia sendiri yang bikin dirinya terpedaya oleh rasa senang karena dapat bertemu salah satu husbunya secara nyata.

“Aku ikut untuk mengawasimu, seperti yang kau bilang tadi.”

“Oke.”

Percakapan keduanya lantas membuyarkan lamunan (Name) yang tengah membayangkan berbagai macam makanan dikepalanya.

Jiwoo pun mengangkat Kaiden ke dalam gendongannya tanpa meminta izin terlebih dahulu dari sang punya badan.

“Apa yang kau lakukan?!”

“Kaiden kan sedang terluka, jadi aku menggendongmu.” Sahut Jiwoo yang merasa sedikit kesulitan saat menggendong Kaiden sebab kucing oren itu memberontak.

“Tidak perlu! Bagaimana bisa kau memperlakukanku seperti seekor kucing!”

“Turunkan aku! Sang Kaiden tidak mungkin keluar dengan wujud seperti ini!!”

Tetapi Jiwoo tak bergeming pemuda polos itu tetap mempertahankan Kaiden dalam gendongan seraya melangkah keluar kamar diikuti (Name) yang berkata ingin pergi ke minimarket terdekat untuk membeli ramyeon.

😼😼😼

Dan disinilah sekarang mereka berada, dalam perjalanan menuju rumah sakit hewan seperti yang dikatakan Jiwoo.

Usai memberontak beberapa kali akhirnya Kaiden diam juga bahkan kini kucing jadi-jadian itu tampak nyaman berada di dekapan Jiwoo yang menutupi tubuh kucing Kaiden dengan mengancingkan almamaternya.

‘Hmm rasanya tidak seburuk itu.’ Batin Kaiden yang perlahan-lahan mulai tertidur pulas membuat (Name) yang berjalan disisi kanan tersenyum kecil melihatnya.

“Jiwoo aku berhenti disini, kau pergilah lebih dulu nanti aku menyusul.” Ujar (Name) kala mereka sudah berada di dekat minimarket yang dituju olehnya.

“Apa tidak ingin ku temani saja? Kita bisa sama-sama (Name) dan juga ini malam hari aku takut kau kenapa-kenapa nanti.” Ucap Jiwoo dengan khawatir membuat hati si gadis sontak berdesir hangat dan senyum lembut pun terpatri dibibir (Name).

“Tenang saja, asal kau tahu Jiwoo aku ini lebih kuat dari yang kau pikirkan. Jadi pergilah sebelum Kaiden terbangun dan kembali mengamuk padamu.”

“Tapi--”

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang