Chapter 39

571 16 6
                                    

“Mama?”

“Ya, sayang?”

“Aku sangat merindukan Papa, Mama.”

Godiva tersenyum sedih sambil mengusap kepala Gabriel dan tersenyum lega pada matahari siang itu usai menyiapkan makanan untuk mereka berdua. Mereka sedang berlutut di depan pusara Ulric.

“Mama juga merindukannya, sayang.”

Godiva menunduk takzim di depan makam suaminya seraya menumpangkan tangannya di atas perutnya. Kedatangan tiba-tiba Ulric di rumah mereka berbulan-bulan yang lalu bukanlah satu-satunya keajaiban yang mereka alami setelah kepergian Meridiana. Mereka berdua memanfaatkan sisa waktu singkat mereka dengan sang suami sekaligus ayah (di mana Gabriel benar-benar bahagia bukan kepalang ketika ia akhirnya mendapatkan kesempatan bersua dengan ayahnya yang sudah lama meninggal sebelum ia lahir, dan Godiva memanfaatkan setiap malamnya selama beberapa hari berturut-turut itu dengan percintaan panas bersama Ulric di ranjangnya, menggantikan malam-malam penuh duka yang bertahun-tahun dilewatkannya tanpa suaminya), hingga pria itu berpamitan dengan penuh haru sebelum memudar dalam bentuk asap keperakan ke dalam sebuah kolom sinar menyilaukan yang muncul dari ketiadaan di hari terakhirnya di dunia. Keesokan harinya setelah kepergian Ulric, mereka melihat gundukan tanah di belakang rumah mereka, tepat di tempat pria itu menghilang dan sepucuk surat dari Meridiana yang memberitahu mereka bahwa jasad Ulric sudah dibawa dan dikebumikan di bawah gundukan tanah ini, persis di sebelah makam ibunya.

Belum tujuh hari setelah kepergian pria itu, Godiva mulai merasakan gejala kehamilan awal di tubuhnya. Ia mengalami mual dan muntah-muntah selama beberapa hari, kram perut hingga keluar darah dari kemaluannya dan mengenai gaunnya. Gejala itu berakhir seminggu kemudian, dan benaknya langsung dipenuhi tanda tanya sampai ia teringat Meridiana pernah berbicara tentang awal-awal transformasinya menjadi iblis.

“Kami para succubus sungguh-sungguh masih bisa mengandung dan melahirkan anak, Godiva. Tidakkah ini menjelaskan mengapa ibuku bisa melahirkan ribuan anak iblis lainnya dengan tugas yang sama seperti kita, meneror malam-malam para pria jahat?”

“Jadi aku masih bisa hamil? Walaupun-walaupun pria yang membuahiku terbunuh?”

“Hanya jika sesama iblis lagi yang membuahimu. Iblis tidak akan mati saat membuahi perempuannya. Aku belum pernah mendengar seorang succubus mengandung anak manusia, atau melahirkan bayi dari manusia yang dihabisinya di tempat tidur. Kalaupun ada, itu di luar pengetahuan kami.”

“Kalau begitu, kau punya berapa anak?”

“Kau benar-benar ingin tahu?”

“Aku terpaksa mengakui kalau kau adalah temanku, dan kau sudah membantu membesarkan putraku sebagai ayah dan bibi. Jadi ya.”

“Terakhir kali aku menghitung siapa saja yang keluar dari rahimku, ada seribu.”

Sepertinya hal inilah yang tidak diketahui Meridiana, ketika Godiva mulai merasakan kehadiran jabang bayi dalam perutnya delapan bulan yang lalu. Bukan hanya satu, tapi dua-ia merasakan dua denyut jantung yang mulai terdengar dalam rahimnya. Godiva mengerti jika ia masih manusia, sangat besar kemungkinannya untuk segera mengandung jika ia bercinta selama satu minggu berturut-turut bersama suaminya, tapi sekarang? Kalau begitu, dalam wujud apa sebenarnya Tuhan mengembalikan Ulric ke pelukannya berbulan-bulan lalu selama beberapa hari yang diberkati itu? Apakah Ulric-

Tidak mungkin. Tidak mungkin Ulric menjadi seperti diriku. Harus menjadi iblis dulu agar bisa membuahi rahimku. Aku tidak bisa melihat suamiku menjadi iblis hanya agar bisa bercinta denganku.

Tapi dia hidup. Dia manusia. Aku masih bisa merasakannya sampai sekarang. Sentuhannya, kekuatannya. Ia begitu manusiawi.

Walaupun benaknya dipenuhi keheranan, Godiva mendapati kehamilannya berjalan dengan normal, tidak terlalu cepat atau lambat (seperti yang dibayangkannya jika ia mengandung dalam tubuh iblis, atau membayangkan dirinya melahirkan seribu bayi dalam satu kali persalinan seperti Meridiana). Kedua bayi dalam perutnya tumbuh sehat, dan semakin lama gerakan mereka semakin terasa kuat. Kehamilannya sama seperti perempuan umumnya, hanya saja lebih mudah dijalani dan ia merasa… lebih kuat. Setidaknya bayinya hanya dua, bukan seribu. 

The Redemption of SuccubusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang