Chapter 25

612 21 0
                                    

"Kau sudah merasa lebih baik sekarang?"

"Kurasa begitu."

"Kita akan bersiap-siap berangkat hari ini. Kalau kalian lelah, terutama kau-kita bisa singgah di suatu tempat, asal tidak di sini."

"Tapi kami hanya memiliki dua ekor kuda."

"Aku punya kuda tambahan untuk kalian dan aku sudah memperbaiki gerobak milik Ulric untuk kalian tempati selama perjalanan. Sekarang kalian tinggal tunggu pekerjaanku selesai, lalu kita akan segera berangkat."

Godiva dan Eleanor tidak lagi mendebat Meridiana. Mereka membiarkan perempuan itu mengurus segalanya, dan terpaksa mempercayakan segala persiapan padanya. Meridiana telah membuktikan bahwa dirinya tidak berbahaya, dibandingkan Godfrey yang entah ada di mana sekarang dan sedang mengincar nyawa mereka berdua, ditambah bayi dalam perut Godiva-dan mereka memercayainya.

"Mama, apakah Perancis benar-benar jauh dari sini?"

Eleanor mengusap kepala Godiva dengan lembut.

"Aku tidak tahu, sayang," Eleanor melirik Meridiana yang tengah mengepak pakaian mereka, dan membantu Godiva mengenakan mantel hangat lamanya setelah ia mengenakan mantelnya sendiri. "Tapi kurasa tidak sejauh Tanah Suci. Suamiku bilang wilayahnya berdampingan dengan negeri kita, jadi sepertinya tidak jauh. Negeri itu relatif aman, setidaknya jauh dari jangkauan sang baron. Meridiana meyakinkanku kalau kau akan melahirkan anakmu dengan aman di sana dan baron itu tidak akan mengganggu kita lagi."

"Kuharap begitu, mama. Aku sangat takut."

"Tidak apa-apa. Aku juga takut, tapi aku percaya akan selalu ada pertolongan bagi kita, sayang."

Kuharap waktu perjalanannya cukup dan kami sudah menetap di suatu tempat saat waktunya Godiva melahirkan. Aku tidak sanggup membayangkan cucuku lahir dalam perjalanan dan situasi darurat. Cucuku satu-satunya...

"Semuanya sudah siap. Kita bisa berangkat sekarang."

Meridiana mengumumkan bahwa mereka sudah siap berangkat. Ia membantu Eleanor memapah Godiva keluar rumah.

"Apa kau mau mengucapkan selamat tinggal dulu pada suamimu, Godiva? Kita akan melakukan perjalanan jauh, dan tidak akan kembali lagi kemari."

Godiva melirik ibu mertuanya, yang mengangguk sambil tersenyum.

"Baiklah. Tunggu sebentar."

Godiva berlutut hati-hati di sebelah gundukan tanah yang mengubur jasad Ulric dengan rapi, dan mengusap perutnya yang membuncit cukup besar untuk usia kandungannya di bulan ketujuh.

"Ulric sayang... Beristirahatlah dengan tenang. Kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi, aku akan menjaga anak kita dengan baik. Aku akan melahirkannya di tempat yang aman dan membesarkannya dengan penuh cinta, seperti Mama Eleanor membesarkanmu. Kami semua akan merindukanmu."

Aku sangat mencintaimu, Ulric...

Ia menyeka air matanya yang mulai menetes dengan punggung tangannya, dan membungkuk sedikit untuk mencium nisan kayu berbentuk salib yang dibuat seadanya karena situasi mereka yang mendesak. Ya Tuhan, kenapa engkau membuat hidupku sesulit ini?

Aku tidak pernah meminta sesuatu yang berlebihan dalam hidupku. Aku lahir, dibesarkan, melayani para pria hidung belang dan melahirkan anak pertamaku hingga kematiannya di tempat yang kotor kata orang, kehidupan yang tidak pernah kuinginkan. Aku hanya ingin hidup sebagai orang yang baik dan perempuan bermartabat di masyarakat. Aku tidak menginginkan kekayaan dan status sosial tinggi. Aku tidak membutuhkan banyak pria. Aku hanya menginginkan seorang suami yang setia dan penyayang, yang ingin kuajak membangun keluarga bersamanya. Tapi suamiku yang kucintai direnggut begitu saja secepat ini, saat aku tengah mengandung anaknya.

The Redemption of SuccubusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang