Chapter 11

664 18 0
                                    

"Sepertinya kau punya begitu banyak masalah, Baron."

Godfrey menuangkan lagi anggurnya ke dalam gelas kayunya dan meneguknya dengan rakus. Ia membersut hidungnya dan mendengus dengan suara kurang ajar, memaki pelan. Ia menjatuhkan tangannya di atas meja kayu itu, sementara matanya yang nyalang melihat-lihat gadis-gadis pelayan yang berseliweran mengantarkan minuman. Ia sedang minum bersama salah satu penarik pajak kerajaan yang berteman dengannya sejak ia masih anak-anak hingga sekarang. Pria itu berambut pirang kotor berantakan dan bertubuh gempal dengan wajah kemerahan, mulutnya berbau bawang.

"Penyihir itu mengirim tenung padaku, Richard. Aku tidak bisa bersenggama dengan istriku sejak pulang dari Tanah Suci, sementara berahiku sudah menggebu-gebu. Sudah satu bulan ini aku tidak bisa memasuki tubuhnya setiap kali aku bercinta dengannya-sementara dia sudah sangat menginginkan bayi."

"Dua bulan?! Sudah dua bulan kau tidak bisa bercinta dengan Godiva, perempuan paling menggairahkan di desa ini? Memalukan," Richard melongo seperti orang bodoh. "Dan... Penyihir? Siapa penyihir? Dan bagaimana bisa?"

"Keponakan raja Yerusalem. Dan calon adik iparnya. Jangan beritahu siapapun tentang ini, termasuk pada istriku."

"Baiklah. Istrimu kan buta huruf dan polos. Dia akan menurutimu dan mendengarkan apapun yang tumpah ruah dari mulutmu, sekalipun itu hanya rentetan omong kosong. Setidaknya istriku lebih pandai, walaupun tidak sampai tingkat kepintaran tukang teluh yang rutin bercinta dengan setan."

Godfrey mendelik tajam pada Richard yang meneguk anggurnya dengan santai, dan menertawakan leluconnya sendiri.

"Tidak perlu menyebutnya begitu," Godfrey minum lagi. "Kau mengatakannya seakan itu hal lucu. Bisa saja Godiva tidak setolol itu. Aku hanya belum lama mengenalnya, tidak selama aku mengenal Agnes."

"Kau memang menginginkannya seperti itu, bukan? Mencari perempuan yang polos dan penurut untuk diperistri?"

Godfrey mengabaikannya. Pandangannya tertuju pada seorang gadis pelayan berambut cokelat madu manis mengenakan gaun hijau tua lusuh dengan kerah berpotongan rendah di dadanya, hingga bagian atas kedua payudaranya yang ranum mengintip sedikit.

"Gadis itu menarik juga."

"Sudahlah. Berceritalah kalau itu bisa meringankan beban pikiranmu, Godfrey."

Kini pandangan Godfrey tertuju lagi pada Richard.

"Keponakan raja itu adalah tunanganku sebelum aku bertemu dengan Godiva," Ia mendorong gelasnya dan menatap lagi gadis itu. "Agnes. Aku tidak tahu kalau dia sedang hamil saat aku pulang ke Inggris, padahal aku sudah berubah pikiran untuk mencari istri di negeri kelahiranku saja. Adik laki-lakinya Raynald, si calon raja-sangat membenciku. Aku sempat berpikir untuk membatalkan pertunangan itu, tapi Agnes sudah keburu hamil olehku dan pamannya menjanjikan kekuasaan untukku di Ashkelon. Jadi akhirnya aku tetap menikahinya setelah ia melahirkan. Jadi sebenarnya... Aku sudah punya sepasang anak kembar laki-laki dari Agnes, Richard. Godiva tidak boleh tahu. Sungguh, aku benar-benar tidak tahu Agnes sudah hamil saat aku pulang waktu itu!"

"Itu berarti... Kau menikahi dua perempuan sekaligus? Memangnya Tuhan mengizinkan?"

"Kau bilang kau akan mendengarkanku! Jelas tidak, dasar dungu. Pernikahanku dengan Agnes itu palsu."

"Baiklah. Teruskan. Tidak perlu marah-marah begitu."

"Aku terpikat oleh temannya. Sahabatnya yang juga membantu persalinannya, seorang gadis Saracen yang sangat cantik. Perempuan Muslim, orang-orang barbar musuh bersama kita. Aku sempat mencoba mendekatinya dan bersenang-senang dengannya karena Agnes baru melahirkan, tapi ia menolakku dengan sengit seperti macan betina sombong. Jadi aku memaksanya. Sialnya, aku ketahuan oleh Raynald. Aku diadili dan yang memperburuk situasi, ternyata gadis Saracen itu adalah kekasih Raynald. Pemuda itu sangat mencintainya, dan sangat murka ketika aku menodai gadis itu. Setelahnya ia melamar gadis itu untuk menyelamatkan kehormatannya dan berencana menikahinya, lalu mengusirku dari Yerusalem untuk selamanya. Raja Baldwin sangat melindungi warga Muslim di sana dan lingkungan kerajaannya, dan sangat kecewa padaku. Aku tidak diizinkan bertemu dengan kedua anakku lagi."

The Redemption of SuccubusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang