Chapter 14

705 21 0
                                    

"Terima kasih Tuhan."

Godiva membuka matanya perlahan, dan samar-samar ia melihat dua sosok di sisinya.

Ia melihat wajah Ulric yang duduk di sisi tempat tidur yang ditempatinya, dan sosok perempuan paruh baya berambut hitam yang telah dipenuhi oleh warna putih ubannya mengenakan gaun hijau tua. Eleanor, ibu sang pemuda tampan miskin itu duduk di sisinya dan menatapnya dengan khawatir.

"Nona Godiva... Akhirnya kau sudah sadar."

Godiva menatap mereka berdua, matanya berkaca-kaca. Ia bangkit duduk dengan hati-hati dengan Eleanor yang membantunya. Keringat dingin membasahi wajah dan gaun tidur bersih berwarna putih yang dikenakannya, dan mantel malam yang dikenakannya saat ia kabur dari kastil Godfrey disampirkan di salah satu kursi di kamar.

"Kami melihatmu berteriak-teriak histeris dalam tidur, Nona Godiva."

"Ulric... Bibi Eleanor... Aku takut sekali..."

Ulric mengusap kepala Godiva sambil tersenyum sedih.

"Jangan khawatir, Godiva. Kau aman di sini bersama kami."

Godiva menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya dengan gemetar, masih ketakutan oleh mimpi buruk dalam tidurnya tadi.

"Ulric, sudah berapa lama... Sudah berapa lama aku di sini?"

"Kami menemukanmu di luar ladang kami, Godiva," Ulric memandang ibunya dan Godiva bergiliran. "Tubuhmu nyaris telanjang di bawah mantel itu, dan penuh luka serta memar-memar. Aku tidak sanggup membayangkan apa yang telah terjadi padamu, tapi sepertinya itu mengerikan. Kau pingsan selama hampir lima hari dan demam tinggi, tapi mama membersihkan tubuhmu dan merawatmu dengan sangat baik."

"Lima hari? Ya Tuhan."

Ulric dan Eleanor mengangguk, mereka saling menatap penuh arti.

"Nona Godiva, apa yang telah terjadi? Apakah kau sudah merasa lebih baik sekarang?"

Godiva menatap mereka dengan sedih.

"Suamiku, Bibi Eleanor. Ulric. Suamiku yang melakukan ini semua. Dia kesal karena tidak bisa memenuhi kebutuhanku sebagai istrinya, tapi dia melampiaskan seluruh kemarahannya padaku. Dia memaksa untuk menyetubuhiku, yang tidak bisa dilakukannya dengan benar selama tiga bulan ini, menghinaku dan menuduhku macam-macam, dan menyebut nama seorang perempuan-"

"Jadi itu benar."

Ulric dan Godiva menatap Eleanor yang meremas-remas tangannya dengan gelisah.

"Ada apa, mama? Apa yang dilakukan baron itu?"

Eleanor memandang Ulric dengan tatapan nanar, bergantian dengan tatapan prihatin pada Godiva.

"Kau mungkin tidak mengetahuinya, Ulric anakku. Kau tidak pernah ke rumah minum. Tapi aku mendengar desas-desus dari para wanita dan suami mereka yang berjualan di pasar, bahwa sudah jadi rahasia umum kalau Baron Berkshire memiliki banyak kekasih di luar pernikahannya, termasuk di tempat-tempat jauh yang pernah dikunjunginya. Mungkin bukan kekasih, lebih tepatnya... Tapi para gadis muda malang yang dipaksanya untuk melayani berahinya yang berlebihan dan tak pernah terpuaskan. Kebanyakan orang hanya tahu tentang leluhur Romawinya yang terhormat, namun ada kisah kelam penuh berahi di baliknya yang selama ini ditutup-tutupi keluarga tuanya. Aku tidak tahu kalau sifat-sifat dasar primitif binatang seperti itu bisa diwariskan sedemikian rupa pada keturunannya setelah beberapa ratus tahun. Aku mengetahui ini dari keluarga ayahmu, Ulric." Eleanor balas menatap Ulric yang menatapnya dengan aneh, dan berusaha memberinya pemahaman. "Kerabat ayahmu yang pernah mengabdi pada Dinasti Normandy sempat meneliti dan mendata sejarah keluarga para baron di Inggris sebelum kematiannya. Sungguh malang nasibmu, Nona Godiva sayang. Harus mengenal pria seperti itu. Kau gadis yang baik dan lembut."

The Redemption of SuccubusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang