Agar Mantan Istri Cemburu

5.1K 127 0
                                    

Kemudian jemari halus yang lentik, terasa mengelus dadanya dari balik kemeja dengan gerakan seringan bulu. Andra langsung menangkap tangan nakal itu sebelum bergerak turun hendak mencapai miliknya. 

“Hentikan, Sherly! Bukankah sudah ku bilang, turun dari pangkuanku!” sentak Andra kesal. Sedikit mendorong tubuh Sherly agar tangan wanita itu tak lagi bisa menggerayanginya.

“Kenapa, Andra? Tadi  kamu terlihat menikmatinya. Sekarang sikapmu kembali ketus lagi padaku?” 

Tapi Andra hanya terdiam kaku di balik meja kerjanya. Enggan menatap Sherly yang sebetulnya sama sekali tidak menggugah hasratnya.

“Oh, aku tahu. Kamu sengaja ingin menunjukan kemesraan kita di depan wanita itu, ‘kan? Kamu mau mantan istrimu itu cemburu?!”

Manik mata Andra melebar. Ia memutar kepala menatap pada Sherly  yang berpangku tangan di depannya.

“Dari mana kamu tahu kalau dia adalah mantan istriku?” 

Sherly mengedikkan bahunya sembari tersenyum miring.  

“Orang bodoh pun pasti akan tahu, Ndra. Nama mantan istri kamu itu adalah Alana. Dan tadi, kamu juga membentak sekretaris kamu sambil menyebut nama itu. Semua itu saja sudah cukup untuk membuktikan siapa wanita itu bagimu.”

“Ck. Pulanglah, Sherly! Dan berhenti membicarakan dia di dekatku!” Andra berdecak. Memilih menarik komputernya lebih dekat, lantas menyibukan dirinya tanpa peduli dengan raut masam di wajah Sherly.

“Kenapa, Andra? Kenapa kamu tidak mau  aku membicarakan Alana? Jangan bilang kalau kamu masih mencintai wanita itu?!” sentak Sherly bertanya. Membuat gerakan jemari Andra di atas  keyboard, terhenti sejenak.

Andra menarik napasnya pelan, sebelum kemudian berkata dengan tegas.

“Tidak! Aku sudah tidak lagi mencintainya. Dia sudah bukan siapa-siapa bagiku. Dia hanya seorang sekretaris di kantor ini. Hanya itu.”

Bibir Sherly melengkungkan senyum lebar. Hatinya lega karena ternyata Andra memang sudah tidak  memiliki perasaan cinta pada Alana. 

Sherly tidak mau kehilangan Andra. 

Benar apa yang tadi Andra katakan pada Alana. Bahwa Sherly adalah calon tunangannya. 

Ya. Andra sudah menerima perjodohan yang dicetuskan oleh kedua orang tuanya.  Andra memutuskan menerima Sherly setelah empat tahun Alana pergi meninggalkannya.

Namun, hingga sekarang, Andra masih mengulur-ngulur waktu untuk menikah. Tuntutan dari Darma dan Nita seringkali membuat telinganya berdengung. Sherly juga kerap mendesaknya dengan pertanyaan. 

“Baguslah. Aku senang kalau kamu sudah tidak mencintainya. Itu artinya.. kamu hanya akan menjadi milikku saja.” 

Andra menghembuskan napas kasar.

“Bisakah kamu pergi tinggalkan aku sendiri, Sherly? Apa kamu tidak tahu kalau aku sangat sibuk?”

“Aku akan pergi. Tapi katakan dulu, kapan kamu akan menikahiku, Andra?” lagi. Sherly selalu menanyakan ini padanya. Dan itu membuat Andra mendengus bosan.

Sejujurnya ia tak sedikitpun berniat menikah dengan wanita berbaju kurang bahan ini. Saat itu Andra benar-benar didesak oleh keadaan, hingga akhirnya ia tak bisa menolak permintaan kedua orang tuanya untuk dijodohkan dengan Sherly.    

“Bukannya sudah aku bilang kalau kita akan bertunangan dulu,” sahut Andra kesal.

“Setelah empat tahun, kita hanya akan bertunangan. Tapi kamu masih saja diam saat aku bertanya tentang pernikahan? Sampai kapan aku harus menunggumu, Andra?” 

Mantan Istri CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang