Nonton bareng Mantan

2.3K 55 3
                                    

‘Huh! Ketus sekali dia. Untung saja kamu tampan. Jadi aku cinta sama kamu, Ndra!’ kata Sherly dalam batinnya.

“Tapi aku mau nonton dulu, Ndra. Aku belum mau pulang! Kita belum pernah nonton film sama sekali selama kita hubungan. Tolong jangan pulang dulu, sayang. Aku masih mau menghabiskan banyak waktu sama kamu. Jangan turun dulu ke lantai bawah ya, Ndra! Kita belok dulu ke bioskop! Please..” cerocos Sherly yang mengekori Andra dari belakang.

Andra menggeram kesal. Ia hendak marah pada Sherly tapi urung ketika matanya menangkap wajah seseorang yang beberapa jam lalu membuatnya gelisah dan resah.

‘Alana..’ desah Andra dalam batinnya. Langkah Andra terhenti sejenak. Kini matanya menyipit dan menatap lurus pada Alana yang berjalan bersisian dengan seorang lelaki tampan berkemeja biru. Siapa lagi kalau Danu.

Tangan Andra yang memegang tali papper bag itu kini terkepal keduanya. Mencengkeram dengan erat hingga membuat jari-jemarinya memutih.

Sialnya rasa cemburu itu kembali menyeruak masuk ke dalam hatinya tanpa mengucap kata permisi.

“Ndra! Kamu kok diam sih? Kita jadi nonton ‘kan? Iya’kan? Ayo dong sayang. Aku belum pernah nonton sama kamu,” rengek Sherly menggoyang-goyangkan lengan kekar Andra yang tampak kaku. Sedangkan pandangan Andra masih lurus ke depan.

Sepertinya Sherly belum menyadari keberadaan Alana.

‘Alana dan Danu pergi ke tempat bioskop? Jadi mereka mau menonton film bersama? Apa malam ini mereka akan berkencan?’ batin Andra bertanya-tanya.

“Sherly. Kamu mau nonton film ‘kan?” tanya Andra tiba-tiba tanpa menatap kearah Sherly sama sekali.
Langsung saja Sherly menganggukan kepalanya cepat. “Iya, Andra. Aku mau nonton.”

“Kalau begitu ayo, kita nonton film sekarang!” ajak Andra yang seketika membuat mulut Sherly terbuka, tampak setengah tak percaya dengan apa yang baru saja Andra katakan.

Tapi melihat Andra yang melangkah lebih dulu, bergegas Sherly mengejar langkah lelaki itu dengan senyum merekah yang tersungging di wajahnya.

Namun begitu mereka mau memesan tiket, senyum di wajah Sherly seketika luntur. Sebab matanya justru menangkap Alana dan seorang lelaki yang juga baru selesai memesan tiket. Tampak lelaki itu membawakan dua buah pop corn untuk dirinya dan Alana. Mereka saling melempar senyum dengan manis.

Membuat Sherly menyimpulkan sesuatu.

‘Oh. Jadi ini alasannya kenapa Andra tiba-tiba mau aku ajak nonton film. Rupanya karena Andra melihat Alana dan lelaki tampan itu. Pasti lelaki itu pacarnya Alana. Sial! Jadi Andra cemburu dan penasaran dengan pacarnya Alana, itu berarti Andra masih memiliki rasa sama wanita murahan itu! Huh. Awas saja ya. Aku tidak akan biarkan wanita itu merebut hati Andra. Andra hanya milikku!’ gumam Sherly dalam hatinya.

Matanya mendelik tajam menatap pada punggung Alana dan lelaki itu yang mulai berlalu memasuki ruang bioskop.
Bukan hanya Sherly. Rupanya netra milik Andra juga sejak tadi tak bisa lepas dari Alana dan Danu. Andra bahkan memilih tiket film yang sama yang Alana nonton. Agar Andra bisa melihat seberapa dekat dan mesranya Danu dengan Alana.

Jujur saja, Andra masih penasaran dengan sosok Danu bagi Alana. Apakah Danu memang benar-benar pacarnya Alana, atau hanya sekadar teman biasa.

“Ayo, Sherly. Kita segera masuk ke ruang bioskop,” ajak Andra pada Sherly. Tapi Sherly menggeleng.

“Aku mau popcorn, Ndra. Pesan popcorn yang jumbo saja untuk kita berdua ya. Biar lebih romantis,” ucap Sherly genit mengerlingkan matanya pada Andra.
Membuat Andra mendengkus sebal.

“Ya sudah. Pegang dulu tiketnya. Aku mau pesan dulu popcorn!” kata Andra memberikan tiket yang tadi ia beli pada Sherly. Kemudian berlalu meninggalkan Sherly sejenak untuk memesan popcorn yang diminta oleh wanita itu.

Sherly berdecih begitu melihat tiket yang ada di tangannya.

“Cuih! Pasti Andra memesan tiket film yang sama dengan yang wanita murahan itu tonton. Aku sudah bisa menduganya. Tapi tidak apa. Justru itu lebih bagus. Jadi aku akan menunjukan pada Alana kalau aku dan Andra memang sedang berkencan malam ini. Aku harus membuat Alana sadar, Andra hanya milikku. Milikku. Bukan miliknya!” gumam Sherly lalu menarik kedua ujung bibinya, menampilkan senyum penuh seringaian.

Ya. Malam ini, Sherly harus menunjukan tanda kepemilikannya atas Andra di hadapan Alana.

“Wah, lihat sayang. Ternyata sekretaris kamu ada di sini juga loh,” seru Sherly pada Andra sambil memasang wajah berpura-pura tidak tahu. Padahal Sherly memang sudah tahu jika Alana ada di dalam ruang bioskop itu.

“Alana duduk sama siapa? Pasti pacarnya. Ayo sayang. Kita sapa mereka yuk, kita juga duduk di dekat mereka!” ajak Sherly menarik tangan Andra. Dan Andra menepisnya pelan.

“Tidak usah. Kita duduk di meja belakang saja. Nanti mereka akan terganggu,” cetus Andra menolak. Padahal Andra hanya tidak ingin Alana menyadari keberadaannya. Sebab Andra ingin mengawasi gerak-gerik Alana dengan lelaki yang bernama Danu itu dari kejauhan.

“Ah, sayang. Aku nggak mau nonton di kursi belakang. Aku maunya nonton di barisan depan seperti Alana. Lagipula Alana itu ‘kan sekretaris kamu. Tidak baik loh bertemu tapi tidak menyapanya. Jadi ayo, kita hampiri mereka sekarang!” Andra hendak membantah, tetapi tangan Sherly lebih dulu lengannya paksa. Hingga kini mereka tiba di depan Alana dan Danu yang sudah duduk manis menanti film bioskop yang belum diputar.

Kening Danu berkerut melihat Andra ada di bioskop ini. Terlebih lagi Alana. Wanita itu terkejut, melihat Andra hingga kedua bola matanya melebar.

‘Ya Tuhan. Jadi Andra juga sedang nonton di bioskop ini? Huh, untung saja Rehan tidak ikut. Jika sampai Rehan ikut, maka Andra akan bertemu dengan anaknya. Andra pasti akan curiga karena wajah Rehan cukup mirip dengannya.’ desah Alana dalam batinnya.

“Hai, Alana! Kebetulan kita bertemu di sini ya. Aku sama Andra tadinya mau nonton film romantis berdua, tapi melihat kamu di sini aku jadi berpikir, kenapa kita tidak nonton bersama saja. Iya ‘kan sayang?” Sherly berkata pada Alana, kemudian ia melirik kearah Andra sambil mengapit mesra lengan lelaki itu.

Padahal wajah Andra masih saja terlihat kaku.

“Eh, tentu saja boleh.” Danu yang menyahut. Karena Alana hanya terdiam di tempatnya. Danu kemudian melarikan pandangannya pada Andra.

“Kamu boss nya Alana ‘kan? Kalau tidak salah nama kamu Andra. Ternyata kita bertemu lagi di sini,” ucap Danu menyapa sambil tersenyum. Tapi tangan kiri Danu meraih tangan kanan Alana dan mengusapnya pelan di hadapan Andra. Membuat atensi Andra mau tak mau mengarah ke sana.

“Ehem.. iya. Aku bossnya,” ucap Andra menatap Danu lagi.

‘Dan sekaligus mantan suaminya!’ lanjut Andra dalam batinnya.

“Oh. Ya sudah. Silakan duduk dan kita semua akan menikmati film-nya bersama-sama.” Danu menunjuk kursi dua kursi kosong yang ada di sebelah Alana. Mempersilakan Andra dan Sherly untuk duduk di sana.

‘Heh! Aku ogah duduk di samping si wanita murahan itu. Bisa-bisa aku gatal-gatal! Lebih baik Andra saja yang duduk di sana. Aku akan duduk di sebelah Andra,’ gerutu Sherly dalam hati. Ia membiarkan Andra duduk di samping Alana. Meski hatinya tak rela, tapi Sherly pun juga tidak sudi duduk di dekat Alana.
Novel ini akan dilanjut sampai tamat di Wattpad, tapi updatenya sangat lambat.

Kalau mau baca yang full sampai tamat, bisa baca di Aplikasi Karyakarsa.
Di sana ada paket sampai tamat, cuman Rp. 30.000
Tinggal masuk ke karyakarsa, cari nama syifasafaah di kolom pencarian.

Yang gak mau susah ke aplikasi, bisa beli PDF novelnya di aku lewat Whatsapp 👉 087820586662. Harga Rp. 30.000. Bayarnya bisa via dana, tf bank BRI, atau shopeepay.

Mantan Istri CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang