Chapter 1

20.8K 358 7
                                    

Happy Reading..
🤗☺


"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq" ucapan yang sakral dari seorang Gus tampan.

Ia telah sah menikahi seorang santriwati di pesantren nya sendiri.

   Dia adalah Al-Ivan syafi'i, seorang Gus tampan dari pondok pesantren di Jatim, yang bernama pondok pesantren Al-Islam.

Jika kalian berpikir ini pernikahan pertama nya kalian ❌SALAH !!,  ini adalah pernikahan kedua nya.

Yaps.. Sesuai judul nya ia telah menikah yang kedua kalinya dengan seorang santriwati nya sendiri karena pilihan istri pertama nya yaitu ning salwa nandia.

"Mas , silahkan mas kekamar , nayla ada disana mas. " ucap  ning salwa dengan senyum yang terlihat manis namun tersirat kepedihan.

"Tapi, dek_" belum selesai Gus ivan berbicara ning salwa pun langsung pergi meninggalkan nya.

Gus ivan pun berjalan menuju kamar nya, ketika ia membuka pintu ia melihat seorang wanita cantik yang sedang duduk di ujung kasur.

"Assalamu'alaikum" ucap gus ivan.

"Waalaikumsalam, " ucap nayla sambil mengelap sisa air mata nya.

"Nay, " panggil Gus ivan sambil menyodorkan tangannya.

Nayla pun menerima tangan tersebut dan mencium. Seketika Gus ivan pun mencium kening nayla dan membaca doa dan nayla pun mengaminkan.

"Gus, kenapa harus nayla? Kenapa Nayla yang Gus pilih ama ning salwa? Ini bukan keinginan Nayla Gus" tanya Nayla dengan beruntun sambil menundukkan kepala nya, tak ingin melihat kearah wajah Gus ivan

Gus ivan pun menghela nafas, jujur ia memang ingin keturunan namun salwa tak bisa memberikannya keturunan. Dan ia pun dengan terpaksa menyetujui ide salwa untuk menikahi Nayla .

"Maaf, maafin saya nay, saya mengambil masa muda kamu " ucap Gus ivan.

"Tapi.. Nay coba kamu berada di posisi saya. Saya juga pengen punya  keturunan namun salwa tidak bisa karena kecelakaan itu" ucap Gus ivan.

"Gus.. Anda seharus nya tak menerima ide itu. Ning salwa emang ngasih ide itu tapi ia tak pernah berpikir bahwa Gus menyetujui itu. " sahut nayla dengan tanpa sadar air mata nya kembali mengalir.

"Saya harus apa biar kamu menerima saya? Saya janji akan adil dengan kalian berdua " ucap Gus ivan.

"Terserah Gus, saya capek" ucap nayla sambil mengambil handuk dan meninggal kan Gus ivan.

Tak lama terlihat nayla keluar dari kamar mandi dengan menggunakan baju tidur dan menggunakan hijab instan.

Baru keluar nya, ia pun melihat Gus ivan yang sedang duduk di sofa dan tertidur.

"Maaf Gus, tadi saya kasar"__batin nayla.

Gus ivan pun terbangun dan melihat kearah nayla yang sedang duduk di kasur.

" kamu udah mandi? " beo Gus ivan.

"Belum gus, dah liat aku dah duduk disini? Malah nanya" ucap nayla kesal.

Gus ivan pun terkekeh geli, dengan wajah nayla yang kesal.

"Saya capek nay, gimana kalo kamu yang mandiin saya? " tawar Gus ivan dengan nayla.

Nayla pun reflek melemparkan bantal ke arah Gus ivan, dan dengan sigap Gus ivan menangkis bantal tersebut.

"Dosa tau nay, kek gitu ama suami" ucap Gus ivan yang tidak dihiraukan oleh nayla.

Gus ivan pun menggelengkan kepala nya dan berjalan menuju kamar mandi.

Beberapa menit gus ivan pun keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk yang memperlihatkan perut sixpack nya.

Nayla pun tak sengaja melihat kearah gus ivan, namun ia pun membuang muka dengan cepat.

Gus ivan melihat reaksi nayla, timbul lah ide jahil nya ingin mengerjai nayla. Gus ivan berjalan kearah nayla dan memercikkan air di rambut nya kearah nayla, yang membuat nayla kesal.

"Gus bisa gak sih gak usah kesini? Ha? Gus kan baru mandi nih ya terus pake baju lah" kesal nayla.

"Capek, nay" ucap Gus ivan sambil memeluk nayla dari belakang.

Sontak nayla diam membeku dengan wajah merah padam bak kepiting rebus.

"G-gus, t-tangan n-ya-ya Gus" ucap nayla terbata-bata

Gus ivan pun semakin mengeratkan pelukannya membuat nayla mau tak mau menyikut perut Gus ivan.

Hiaaaakk....

Wusshh.....

Aaaa.. Aaaaaaaa

"Astagfirullah hal'azim" ucap Gus ivan ketika ia terduduk sembari memegang perut nya yang sakit.

"Nay, tolongin nayla " ujar Gus ivan kesakitan.

Karena merasa kasihan nayla pun menolong Gus ivan dan memapah nya.

"Maaf gus, Nayla gak sengaja" ucap Nayla tak enak hati.

"Gak papa kok" ucap gus ivan dengan mengedipkan sebelah mata.

"Nay, ambilin saya baju saya dong" pinta Gus ivan dengan senyum yang jahil.

Membuat nayla mengenduskan nafas malas.

"Nih, baju nya ini aja" ujar nayla yang diangguki oleh Gus ivan.

Gus ivan pun berdiri dengan tertatih-tatih menuju kamar mandi untuk mengganti baju.

"Aku pergi dulu ya, " ucap Gus ivan.

"Iya" ucap nayla sembari ber siap-siap menggunakan mukena nya.

"Kamu shalat disini apa di masjid? " tanya Gus ivan.

"Emm , disini aja" ucap nayla.

Gus ivan pun mengangguk mengerti mungkin nayla masih belum bisa bertemu dengan santri dan santriwati dulu.

"Yaudah aku pergi dulu ya, assalamu'alaikum" ucap Gus ivan.

"Waalaikumsalam " jawab nayla.

----------------------------------

----------------------
---------------


Makasih dah baca

Sorry ya gays, kalau ada kesalahan atau typo soalnya baru pertama nulis cerita.

Jangan lupa komen yaa and follow






(TBC)
(To be continue)

Mendadak Menjadi Istri Kedua gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang