Chapter 13

5.8K 140 0
                                    

Happy Reading
🌴🌳



"Mama, tadi waktu di cekolah, algan dapat selatus" ucap argan sambil menunjukkan buku nya kepada Nayla.

"Wah, maa syaa allah anak mama pinter banget" ucap Nayla sambil mengusap kepala argan.

"Iya dong, algan gitu loohh" ucap argan dengan PD nya.

Nayla tersenyum melihat anak nya yang begitu PD nya itu.

"Argan, " panggil Nayla kepada argan, sehingga argan pun menoleh kearah Nayla.

"Argan, rindu tak sama papa? " tanya Nayla pada argan.

Argan yang sebelum nya sedang berbaring di pangkuan Nayla pun bangun dan kembali duduk.

"Papa? " beo argan.

"He'em, algan lindu sama papa. Tapi algan tau kok kalo papa lagi kelja di lual sana" ucap argan sambil mengangguk lucu.

"Pinter" ucap Nayla sambil mencium pucuk kepala argan.

Derrrttt..... Derrrttt....

Suara getaran Ponsel nayla membuat nayla melirik dan melihat bahwa yang menelpon adalah zidan.

ZIDAN
00:01

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

"Nay, apa argan udah tidur? "

"Belum, argan lagi ngegambar"
"Memang kenapa? "

"Ah.. Tidak"

"Nay,"

"Hem? "

"Saya bakalan berusaha buat ngedapetin kamu nay"

"Em, zidan kek nya argan udah mau tidur
udah dulu ya assalamu'alaikum"

"Oiyah waalaikumsalam"

"Mah, kenapa mama bilang algan udah mau tidul? Algan kan lagi ngegambal" beo argan lucu.

"Owh, mama kira tadi argan dah mau tidur" ucap Nayla bohong.

"Belbohong dosa loh mah" ucap argan.

"Maafin, mama ya " ucap Nayla.

"Iya tapi tidak boleh sepelti itu lagi ya " ucap argan dengan wajah sok menasehati.

°°°°°°

Ditempat lain  terlihat gus ivan yang sedang melamun di depan jendela dengan memandang bulan yang sinarnya menerangi seluruh pesantren.

"Huh" gus ivan menghela nafas

" kamu dimana, apakah kamu gak kangen sama saya, bagaimana dengan anak kita" ucap gus ivan sambil melihat bulan.

"Seandainya kamu masih ada disini dengan anak kita mungkin anak kita sudah sebesar anak itu" kata gus ivan sambil mengingat anak yang dijumpainya yang bersama zidan.

"Tok... Tok.. Tok.. " terdengar seseorang mengetuk pintu.

"Ivan.. Ivan.. Nak buka pintunya" terdengar suara ummi fatwah.

Gus ivan terkejut saat mendengar suara ketukan pintu.

Gus ivan menormalkan wajah dan menjawab " buka aja ummi, pintunya gak terkunci " ucap Gus ivan.

Terdengar suara pintu terbuka dan seseorang pun masuk.

" ivan kamu kenapa nak" ucap ummi fatwah yang berada disamping Gus ivan.

"Ivan gak papa ummi" ucap Gus ivan.

" ummi tau kamu ivan, sini cerita sama ummi" ucap ummi sambil mengelus lembut rambut Gus ivan.

Gus ivan memejamkan matanya saat mendapati elusan dirambutnya.

" huh, ummi apakah ivan bisa bertemu Nayla " ucap Gus ivan.

" insya Allah nak, kamu pasti ketemu sama nayla" ucap ummi fatwah yang masih mengelus rambut Gus ivan.

Gus ivan mengangkat wajahnya, menatap ummi fatwah yang mengelus kepalanya.

" kapan ummi, ivan udah mencarinya udah berbagai kota ivan cari tapi, gak pernah ketemu" ucap gus ivan dengan mata yang berkaca-kaca.

" kita gak tau kapan kita ketemu sama Nayla, kita berdo'a sama allah semoga kita cepat bertemu nayla,  dan perbanyak lah berdoa nak," kata ummi fatwah.

" iya ummi, semoga kita cepat bertemu dengan nayla" ucap gus ivan.

"Amiinn.., yaudah ayo kita turun kita makan malam, kamu gak pernah makan dari tadi pagi, dan pasti abi  udah nunggu dibawa" ucap ummi fatwah.

"Ummi turun deluan aja, nanti ivan nyusul" ucap gus ivan.

"Yaudah ummi turun ya, kamu beneran turun ya" ucap ummi.

" iya ummi" ucap gus ivan.

Setelah kepergian ummi, gus ivan berjalan mendekati rak samping kasurnya dan mengeluarkan sebuah foto seseorang.

Gus ivan pun duduk diujung kasur dengan memandang foto yang ada ditangannya.

"Kamu dimana sekarang, apakah  saya mempunyai kesalahan yang membuat mu pergi" ucap gus ivan dengan isakan  tangis

"Apakah kamu baik-baik  saja disana, apakah kamu bahagia, apakah anak kita udah besar" ucap gus ivan.

"Pasti dia dia udah besar, dan sangat lucu sama seperti mu Nayla" ucap gus ivan sambil terkekeh dengan menatap foto tersebut.

Yah foto tersebut adalah Nayla yang sedang tersenyum, yang diambil secara diam-diam.

------------------------------------
--------------------------

Jangan lupa like and komen ya cantik....


TBC
(To be continue)

Mendadak Menjadi Istri Kedua gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang