Chapter 36

4.3K 87 0
                                    

Di perjalanan, zarah tak henti-henti nya menasehati pia agar tidak terus berceloteh. Jujur zarah kasian dengan argan, anak temannya itu yang sangat suka ketenangan malah di recoki oleh pia.

Namun, tiba-tiba mobil zarah oleng dan hampir menabrak sebuah pohon membuat mereka semua terkejut.

"Aunty turun dulu yah. Aunty mau liat ada apa" ucap zarah pada argan dan pia.

Zarah pun turun, dan mencek mobil nya. Namun ia tak melihat apapun yang rusak. Namun? Mengapa bisa mobil nya oleng? Pikir zarah.

Saat zarah ingin naik ke mobil nya lagi, zarah melihat ada sebuah paku yang tertancap pada ban mobil nya bagian depan.

Saat itu juga lah ada dua orang lelaki yang berjalan mendatangi zarah.

"Mobil nya kenapa nih neng? " tanya mereka.

"Mobil saya tiba-tiba kempes dan saya liat ini ada paku yg tertancap saya pikir seperti nya ada orang yg sengaja menabur paku" jelas zarah sambil tak menaruh rasa curiga.

Salah satu dari mereka pun berjalan ke samping mobil zarah dan memegang ban mobil zarah yang kempes.

"Gimana kalo kami bantu aja neng?" ucap mereka.

Awalnya zarah merasa tak ingin, namun ia pun akhirnya mengiyakan.

"Yaudah neng, ada ban serep gak? " ucap lelaki itu.

"Owh ada! Di belakang " ucap zarah sambil berjalan menuju bagasi dan membuka nya.

Salah satu dari mereka pun ikut di belakang zarah, dan satu lelaki lain nya mencek keadaan dan membuka pelan-pelan pintu mobil zarah.

Zarah tak memperhatikan, sehingga mereka terlihat leluasa. Namun mereka tidak tahu bahwa ada dua anak kecil di dalam mobil.

Saat pintu mobil di buka dan lelaki itu memasukkan kepala dan badannya mencari barang-barang berharga, pia dan argan refleks teriak karena terkejut.

"aaaaaa.... Aaaaaaaaa auntyyyy.... Ada om-om jelekkkk" teriak pia membuat argan yang didekat pia menutup telinga. Begitu juga dengan lelaki yang di dekat mereka itu.

Zarah pun terkejut, ingin melihat argan dan pia namun ia langsung di cekal oleh lelaki yang di dekatnya itu.

"Mau kemana hah?! " ucap nya sambil mencekal tangan zarah dengan kuat.

Hingga rasanya tangan zarah  remuk, untung  zarah memakai sarung tangan sehingga kulit nya tak langsung bersentuhan dengan kulit lelaki yang tak ia kenal itu.

Lelaki yang di depan, pun mengambil sebuah ponsel  dan tas dan memanggilnya temannya.

Lelaki yang mencekal zarah pun, menampar zarah dengan kuat. Hingga rasanya pipi zarah memanas.

Lelaki itu pun lari ke kawannya dan melajukan motornya.

Namun, tak berapa lama datang lah seorang lelaki yang langsung turun dari motor nya dan memegang zarah yang hampir terjatuh.

Terlihat sisi bibir zarah yang sobek akibat tamparan preman itu terlalu kuat.

"Zidan? " panggil zarah saat melihat lelaki yang baru datang itu adalah zidan.

"ada apa ini? " tanya zidan.

"Tas, sama ponsel ku di jambret. " ucap zarah.

Pia dan argan pun keluar dari mobil dan melihat zarah yang sedang di pegang oleh zidan.

"Om idan? " panggil argan.

"Argan, kamu bantuin aunty zarah yah. Om mau kejar jambret itu dulu" ucap zidan sambil memakai kembali helm nya dan mengejar jambret itu.

Perlakuan zidan ini semata-mata karena ia memiliki rasa kemanusiaan.

Zidan pun meninggalkan mereka dan malah mengejar jambret tersebut.

"Aunty za gak papa? " tanya argan dengan prihatin melihat zarah yang sudut bibir nya berdarah.

"Tanteee... " teriak pia dan menangis.

"Gak papa, aunty gak papa. " ucap zarah sambil berusaha bangun dengan dibantu dengan argan dan pia.

Walaupun dibantu oleh mereka berdua jujur, zarah merasa sia-sia apalagi dengan kekuatan mereka yang masih terbilang kecil.

Zarah sama sekali tidak bisa berdiri saking kuatnya tamparan preman tadi.

"Argan, pia.  Kita disini aja dulu ya. Aunty/tante gak bisa berdiri" ucap zarah sambil tersenyum tipis.

"Tante za, jangan mati dulu yaaaa hiks-hiks" ucap pia sambil menangis.

Argan pun refleks, menjitak dahi pia dan berkata" aunty za, mau kek gitu karena gak bisa berdiri. Bukan udah mau mati" .

"Huaaaaaaaaaaa.... " teriak pia sambil menangis kencang karena argan menjitak dahi nya.

"Argan, kamu kok gitu ama pia? " ucap zarah pelan.

"Leflek, aunty" ucap argan sambil menyengir.

"Yaudah " ucap zarah saat merasa ia sudah lumayan bisa buat berdiri.

Akhirnya zarah pun berdiri, dan mulai berjalan memasuki mobil nya namun, terlihat zidan yang kembali.

Membawa sebuah tas, ya! Itu adalah tas zarah dan allhamdulilah nya zidan mendapatkannya.

Walaupun terlihat baju zidan kusut. Itu menandakan bahwa tadi ia pasti sempat berantem.

"Ini.. " ucap zidan sambil memberikan tas zarah.

Zarah pun, mengambil nya dan memeriksa ternyata ada Ponsel nya juga disana.

"Terima kasih, ini sudah 2 kali nya kamu nolongin aku Jidan" ucap zarah sambil tersenyum bahagia.

"jidan? " ucap zidan sambil menatap zarah.

"Eum.. M-maksud ku, z-zidan. Kamu kek nya salah dengar" ucap zarah sambil terbata-bata.

"Owh.., argan mama kamu kemana? " tanya zidan mengalihkan pembicaraan.

"Mama? Gak tau om. Soalnya tadi algan tungguin mama gak jemput-jemput" ucap argan.

"Nayla kemana ya? " gumam zidan yang masih bisa didengar oleh zarah.

"Yaudah gimana kalo argan ikut om? " ucap zidan yang langsung di angguki semangat oleh argan.

"Ya sudah argan saya bawa. Assalamu'alaikum" ucap argan sambil menaikkan argan ke motor nya.

" waalaikumsalam" jawab zarah sambil tersenyum tipis.

Zidan pun melajukan motor nya meninggalkan zarah dan pia.

"Tante za " panggil pia.

"Iya kenapa? " tanya zarah sambil menggendong dan menaikkan pia ke atas mobil.

"Tante za, suka ama om zidan ka? " goda pia sambil menutup mulutnya.

"Tidak" ucap zarah pelan.

"Halah.. Tante boong ya. Pia tau kok" ucap pia sambil terus menggoda zarah.

"Tenang aja, pia bantuin kok" sambung pia sambil mengedipkan sebelah mata nya.

Zarah pun hanya menggelengkan kepala nya melihat anak dari kaka nya  itu yang sangat centil.

















Hari ini aku nulis kata nya ampe 915 buat  novel nya tapi di tambah lagi dengan ini simpulan nya.

Aku gak nulis ampe beribu-ribu kata kenawhy? Karena aku tau sebagai pembaca pasti kita kadang capek kalo baca WP 1 bab itu panjang banget kek kalo baca 1 bab itu 1 tahun tau gak...

Tapi gimana nih menurut kalian, kalian gak papa kan? Kalo aku nulisnya cuma ampe segitu?

Okeee yaudah, jangan lupa vomen ya (vote and comen)

Papayyyyy👋🙌😘

Mendadak Menjadi Istri Kedua gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang