chapter 51

749 24 0
                                    





Hari yang di tunggu-tunggu telah tiba, sang pengantin pun telah siap hingga akan mengucapkan ijab qobul yang sekiranya ucapan yang sakral.

Semua tamu  sangat  tegang menantikan ucapan tersebut yang membuat 2 mempelai menjadi pasangan suami istri.
Dan jujur Begitu pula untuk sang mempelai pria maupun wanita.

"Bunda.. Lala deg-degan, tangan lala basah tapi dingin bunda" ucap lala gelisah.

"Tenang, kamu jangan tegang begitu, pasrahkan semua sama allah insya allah lancar hari ini " ucap bunda dita.

Lala merasa bersyukur karena adanya bunda dan sahabat nya yang menjadi penguatnya saat ini.

Terdengar samar namun tetap jelas mempelai pria yang berbicara lantang mengucapkan kalimat sakral yang sangat di tunggu-tunggu oleh semua orang.

"Qobiltu nikaha watazwijaha bil mazkur halan"

"Bagaimana saksi SAH?!! "

"SAH!!!! "

"Allhamdulilah " ucap semua orang membuat tanpa sadar air mata dari kedua mempelai yang berbeda ruangan.

" azzam, silahkan nak kekamar. Lihat lah calon eh istri mu yang sekarang" ucap bunda dita ralat dan membimbing azzam melihat lala.

Sahabat lala pun keluar dan membiarkan sang mempelai berdua.

"Assalamu'alaikum,  wahai bidadari ku" ucap azzam yang membuat lala tertawa kecil.

"Waalaikumsalam wahai suami ku" ucap pelan lala yang masih bisa di dengar oleh azzam.

Lala pun menyalimi azzam kemudian azzam merasakan bagaikan sengatan listrik pada nya saat lala mencium tangan nya.

Kemudian ia pun memegang kepala lala dan membaca doa dan mengecup kening istri nya yang cukup lama.

"Cantik" ucap azzam yang membuat lala tersenyum malu dan jangan lupakan semburat merah merona di pipi nya.

" ayo kita keluar hm? "Ucap azzam yang diangguki oleh lala.

Terlihat semua orang menyoraki saat sang kedua mempelai yang sudah sahabat keluar dari kamar dan menuju tempat pelaminan.

Satu persatu pun semua tamu mulai menyalimi dan memberikan doa agar mereka selalu senantiasa di berkati oleh allah dan diberikan rahmat nya pada kedua mempelai agar pernikahannya sakinah mawadah warahmah.

Terlihat zidan yang juga datang, duduk di sebuah meja yang berdekatan dengan meja pasutri yaitu Nayla dan ivan.

Zidan yang selalu mencuri pandang kepada Nayla dan terus menghembuskan nafas kasar. Perlakuan zidan membuat seseorang melihat nanar ke arah nya.

" kamu lupa, kamu melupakan semua nya. "

Zidan pun bangkit dan berjalan ke arah kedua mempelai dan memberikan selamat. "Selamat semoga pernikahan kalian sakinah mawadah warahmah. Dan ada sedikit bingkisan saya yang akan saya berikan kepada kalian."

Lala pun menerima nya dengan senang hati dan tersenyum, namun tidak dengan azzam yang melihat wajah bos  sekaligus sahabat nya ini cukup berbeda.

"Lo kenapa? "

"Engga gw ga papa, oh iya gw mau minta untuk sekarang ini gw mau lo yg ngurusin perusahaan gw ama katering gw ya"

" Lo mau kemana ha?! " ucap azzam sedikit keras namun masih di pendam oleh suara bising para tamu.

"Gw kek nya bakalan pergi buat nenangin diri dulu" ucap nya sedikit senyum yang membuat wajah nya tambah tampan.

"Karena 'dia'? "

Mendadak Menjadi Istri Kedua gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang