chapter 12

6.2K 149 0
                                    


Happy Reading
🕊🦢





Gays jangan lupa komen and follow  Okk 👌😁😁

-----------------------------------------------------------

"Owh itu, saya hanya jalan-jalan sekitar sini, kalau kamu ngapain disini dan itu siapa? " ucap gus ivan dan sambil melirik digendongan zidan.

" owh gitu ya, ini adalah keponakan ku" ucap zidan sambil melirik argan digendongannya yang bersandar di bahu nya.

"Owh, begitu" ucap gus ivan mengangguk pelan.

"Kamu sendiri sedang apa disini? " tanya balik zidan pada gus ivan.

"Aku sedang berjalan-jalan juga disini" ucap gus ivan dengan tangan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Oh seperti itu, yasudah aku permisi dulu ya. Assalamu'alaikum" pamit zidan kepada gus ivan.

"Oh iya, waalaikumsalam" jawab gus ivan.

Zidan pun pergi meninggalkan gus ivan yang masih melihat kearah zidan dan arga.

"mengapa wajah anak itu sangat familiar bagi ku, atau itu hanya penglihatan ku saja. Wajah nya begitu mirip dengan Nayla,  ah.. mungkin karena aku terlalu sibuk memikirkan Nayla sehingga aku berpikir bahwa dia adalah...... Anakku__batin gus ivan dengan mata yang sayu melihat kearah zidan dan argan.

°°°°°°°

" mamaaaaaa" teriak argan kepada Nayla sembari merentangkan tangannya.

"Eh, ada apa ini? Anak mama kok seperti nya bahagia sekali? " tanya Nayla sambil mencium pipi chubby argan.

"Nayla, ada yang ingin ku bicarakan denganmu. " panggil zidan.

"Hm, ada apa? " tanya Nayla dengan dahi yang berkerut, tak biasanya zidan seperti Ini.

"Argan, nak kamu masuk kekamar duluan yah" ucap Nayla sambil mengusap pelan rambut anak semata wayang nya itu.

"Siap maa" ucap argan sambil berlari memasuki kamar nya.

Sepeninggal argan, tinggallah hanya Nayla dan zidan berdua di ruang tamu.

"Ada apa idan? " tanya Nayla dengan menggunakan kata 'idan'.

"Tadi, saya bertemu ivan" ucap zidan.

Bak petir menyambar Nayla, nama yang selalu Nayla hindari untuk ia dengar apalagi untuk mengetahui kabar dan keberadaanya.

"D-dia b-bertemu d-dengan A-argan? " ucap Nayla dengan terbata-bata dan mata yang memanas.

"Iya, tapi tenang karena ia tidak mengenali dan saya bilang ke dia kalo argan adalah keponakan saya" ucap zidan menenangkan Nayla.

Namun, Nayla masih memikirkan gus ivan, walaupun Nayla mencoba tuk menghindar dan mencoba tuk melupakan gus ivan namun itu semua jujur hanya sia-sia.

"Nayla, boleh saya bertanya satu hal sama kamu? " tanya zidan kepada Nayla.

Nayla pun yang sempat melamun kini melihat kearah zidan.

"Maaf, mungkin ini lancang. Atau mungkin kamu berpikir bahwa saya itu salah namun, nay saya mencintai kamu. Apa boleh saya meminang kamu? " ucapan zidan yang semakin membuat rumit dan membuat Nayla terkejut dan bingung.

Disatu sisi, Nayla masih sangat mencintai gus ivan, sampai-sampai ia selalu terbayang wajah gus ivan. Namun, disatu sisi lain ia merasa tidak enak hati jika menolak. Ntah Nayla bingung mau bilang apa kepada zidan. Bingung mau menjelaskan bagaimana.

"Nay, saya tau kamu bingung. Tapi, bukankah ini sudah lima tahun? Apakah kamu belum bisa nay membukakan hati untuk saya? " pertanyaan zidan.

"Zidan saya__

°°°°°°

" assalamu'alaikum " ucap gus ivan memasuki rumah nya.

"Waalaikumsalam, bagaimana van? Apakah kamu telah menemukan Nayla? " tanya ummi fatwah.

"Belum ummi, do'ain ivan biar lekas ketemu" ucap gus ivan dengan suara yang lelah.

"Ivan, liat lah dirimu sekarang. Kamu sekarang sudah tidak menjaga penampilan agar elok tuk dilihat. Kamu sudah tidak seperti dulu" ucap abi haedar prihatin dengan keadaan gus ivan.

"Abi, sebelum Nayla ku temukan. Aku tidak akan kembali seperti dulu" ucap gus ivan tegas.

"Nak apa kata kalo kamu ikhlas kan saja Nayla bersama orang lain " ucap abi haedar berpendapat.

"Tidak abi! Aku tidak akan membiarkan istri ku bersama orang lain! Hanya Aku yang bisa bersama nya hanya Aku! " teriak gus ivan sembari menitikkan air mata.

Gus ivan pun berjalan menuju kamar Nayla dan berteriak histeris.
Jujur kepergian Nayla membuat gus ivan seperti manusia tak bernyawa.
Ia sudah jarang makan hingga ia telihat sangat kurus, rambut tak pernah ia potong sehingga terlihat gondrong. Dan kumis nya yang memanjang dan ia terlihat seperti brewokan.

"Nay, pulang saya rindu sama kamu" ucap gus ivan dan akhir nya tak sadar kan diri.

°°°°°°°

"Ma, algan mau kuning telul nya aja, algan gak mau putih nya" ucap argan sembari memisahkan kuning telur dengan putih nya.

"Ma, algan mau kuning nya aja" teriak argan yang membuat Nayla terkejut.

"Kenapa sayang kamu mau apa? " tanya Nayla kembali pada argan.

"Maa.. Mama kenapa cii melamun telus, kata om idan melamun itu tidak boleh" ucap argan dengan menggeleng kan kepala nya.

Nayla pun tersenyum dan mengusap kepala argan, dan langsung memeluk argan tanpa sadar ia menitikkan air mata.

TBC
(To Be Continue)

Mendadak Menjadi Istri Kedua gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang