Chapter 41

4K 86 0
                                    

"Yaa allah... Bunda pikir kamu dah siap-siap ternyata kamu malah molor" ucap bunda dita membangunkan lala.

"Lala!... " panggil bunda dita sekali lagi membuat lala terperanjat.

"Astagfirullah... " ucap lala saat baru-baru bangun. Ia pun menoleh kearah bunda nya.

"Bunda ini jam berapa? "

"Bunda lupa, liat jam tapi tamu udah para dateng lala anak bunda paling cantik! " ucap bunda dita menahan kesal nya.

"Maaf bun, lala cuci muka dulu" ucap lala sambil berlari memasuki kamar mandi.

"JANGAN LUPA SIKAT GIGI JUGA... NTAR KAMU DIAJAK NGOBROL AMA CAMER KAMU. TERUS MULUT KAMU BAU JIGONG KAN MALU... " teriak bunda dita.

"IYAAAA........ " teriak lala tak kalah besar.

"Ya allah makan apa aku sampe-sampe punya anak seperti dia" pikir bunda dita meratapi nasib nya

Lala didalam kamar mandi merutuki dirinya yang bisa-bisa nya tertidur.

Tak ingin lama-lama ia pun keluar dari kamar mandi dan langsung kemeja rias.  Ternyata bunda dita masih ada di kamar nya.

"Bunda ngapain? "

"Kamu ini, gak usah banyak ngomong sini bunda dandanin" ucap bunda dita menarik tangan lala.

"Ihhh... Gak usah bunda turun aja. Lala bisa dandan sendiri kok" ucap lala menolak.

"Udah gak usah banyak ngomong sini cepet"

Lala pun terpaksa menuruti ucapan bunda nya itu, Dan duduk di kursi rias.

Selama didandani bunda nya lala selalu protes karena ia tak terlalu suka berdandan. Ia hanya suka yang natural-natural saja namun bunda nya memaksa nya agar lebih menor tapi tidak terlalu menor.

"Bun, lala gak suka ama lipstick nya. Lala pake liptint aja yaaa" pinta lala namun tidak diindahkan oleh bunda nya.

"Bun, blush on nya jangan tebel-tebel ntar dikira mau ngelenong" protes lala lagi.

"Kamu jangan banyak ngomong deh. Bunda ini lagi mau serius ini kalo kamu banyak ngomong ntar blush on nya ke mata ini" ucap bunda dita gamblang.

"Kok  kemata sih bun? Harus nya kan kalo di mata itu eyeshadow"

"Lah itu tau"

"Iya tapi kan bunda bilang itu_

" udah jangan banyak ngomong, ini kamu mau pake eyeliner gak? "

"Gak deh gini aja"

"Yaudah sana ganti baju"

Lala pun mengangguk dan mengganti baju nya. Tak lama pun keluar menggunakan baju tersebut.

Baju yang lala pakai merupakan gamis yang juga Dress terlihat cantik dan manis dipakai oleh lala. Apalagi pipi lala yang chubby menambah kesana imut nya.

"Bunda, lala kek tante-tante gak sih? " ucap lala tak percaya diri.

"Tante-tante dari mana nya? Cantik begini kok di bilang kek tante-tante"

"Emang iya" ucap lala sambil berputar-putar di depan cermin.

Tok... Tok...

"Bunda, itu tamu nya nungguin" ucap Al .

"Masuk al"

Al pun membuka pintu dan terkejut melihat lala. " la? Ini kamu? "

"Abang kok ekspresi nya gitu? Lala jelek ya? Kek tante-tante gak sih? "

"Engga, malahan kamu cantik banget la"

Pujian Al membuat lala tersenyum malu-malu.

"Udah-udah ayo kita turun. Semua udah beres kan? " tanya bunda dita yang diangguki oleh lala dan Al.

Mereka bertiga pun berjalan menuruni tangga, dari atas mereka sudah dapat melihat keluarga azzam.

Lala dibuat grogi dan terus bersembunyi di belakang Al dan juga bunda nya.

"Maa syaa allah, dita apa kabar? " sapa ibunda azzam.

"Allhamdulilah baik" ucap bunda dita.

Mereka pun semua duduk di sofa sambil berbincang tentang masa lalu.



💢💢💢

Disini terlihat nayla yang sedang memperbaiki selimut anak semata wayang nya itu yang sudah terlelap dari setengah jam yang lalu.

"Nay, kamu gak capek? Kalo kamu capek kamu istirahat aja dulu. Ini udah malem juga nay" ucap Gus ivan sambil membawa sebuah air di gayung.

"Engga, aku gak capek kok Gus. Eh Itu buat apa? " ucap nayla sambil menunjuk gayung yang berisi air yang di bawa oleh suami nya itu.

"Ini buat itu" ucap Gus ivan sambil menunjuk ke arah ustadz khalid yang enak-enakan tidur.

"Gus, udah lah biarin ustadz khalid. Dia juga pasti capek seharian jagain ummi" ucap nayla yang di angguki oleh suami nya itu.

"Temen-temen kamu kemana semua?"

"Mereka aku suruh pulang soalnya gak enak atuh Gus kalo mereka disini terus. Lagi pula kita gak tau, pasti mereka punya kesibukan masing-masing". 

" betul juga" ucap ivan membetulkan. 

"Ivan, nayla kalian pulang saja dulu, bawa argan. Kasian cucu abi dia pasti gak nyaman tidur nya " ucap abi haedar sambil melihat argan yang terlihat tidak nyaman tidur di sofa.

"Kita disini aja abi, biar kita sama-sama jagain ummi. Lagi pula nayla gak mau ninggalin ummi" ucap nayla sambil melihat ke arah ummi fatwah.

"Nayla, jangan egois nak, coba kamu pikirkan anak kamu"

"Baiklah kami pulang" bukan nayla yang menjawab tapi Gus ivan.

"Bagus, lagi pula disini kan ada khalid" ucap abi haedar sambil melirik ke arah ustadz khalid.

Sontak nayla dan Gus ivan pun mengikuti arah lirikan mata abi haedar dan melihat ustadz khalid yang merasa terganggu karena banyak nya nyamuk.

"Yaudah, kami pulang dulu bi, assalamu'alaikum. " ucap Gus ivan sambil menyalami abi begitu juga dengan nayla.

Gus ivan pun menggendong anak nya itu dan berjalan menuju mobil diikuti oleh nayla di belakang.

Sesampainya nya di dekat mobil nayla pun segera membukakan pintu mobil agar Gus ivan dapat Membaringkan argan di kursi belakang agar argan lebih nyaman .

Nayla pun masuk dan duduk di dekat argan membuat Gus ivan melongo.

"Nay, saya bukan sopir loh ini" ucap Gus ivan.

"Lah? Kan emang Gus  bukan sopir" ucap nayla polos.

"Maksud saya, kamu duduk di dekat saya lah. " ucap Gus ivan kesal.

"Owh, tapi gimana dengan argan? "

"Argan gak bakalan kemana-mana ya allah" ucap Gus ivan frustasi.

"Oh oke-oke" ucap nayla yang keluar dari mobil terus masuk kembali dan duduk di kursi depan sebelah Gus ivan.








Hai temen-temen, gimana ceritanya? Seru tidak? Aku harap seru and maaf kalo alur nya berantakan soalnya aku pemula. Ya you know lah gimana kalo pemula.

Byeeee




Eh? Lupa!


Vote and komen yaaaa......




Sama follow lah jugaaaa🥺

Papayyy

Mendadak Menjadi Istri Kedua gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang