Chapter 6

7.6K 160 4
                                    

Happy Reading
🌟🔥


Pagi nya......

"Nay, gimana keadaan kamu? Aku denger tadi kamu mual-mual lagi ya? " tanya ning salwa saat melihat nayla.

"Iya ning, nayla gak tau ada apa" ucap nayla heran.

"Nayla, " panggil ummi fatwah.

"Iya ummi" jawab nayla.

"Ummi gak tau ini bener apa engga, tapi ummi rasa kamu hamil nak" ummi berpendapat.

"Masa sih ummi" tanya nayla tak percaya.

"Emang kapan terakhir kali kamu datang bulan nak? "

"Kek nya seharus nya minggu kemaren nayla dapet, tapi ini kok engga ya" ucap nayla.

"Kayak nya kamu hamil nay, maa syaa allah mas ivan pasti seneng" ucap ning salwa dengan tersenyum.

Nayla pun tersenyum senang, apa benar ia hamil? Pikir nayla.

"Wih, lagi apa nih para bidadari? " tanya abi haedar .

"Ini bi, kek nya nayla hamil" ucap ummi kegirangan.

"Hamil? Allhamdulillah. Van, kamu dah gak lama jadi ayah" sambung abi haedar ke Gus ivan

Gus ivan pun speechless dan berkata" Allhamdulillah ya allah engkau telah mengabulkan seluruh do'a hamba"

"Tapi ini belum tentu juga soalnya kita belum cek, jadi bagaimana kalo kamu beliin nayla testpack". Kata ummi fatwah.

" oke saya pergi dulu__"belum selesai Gus ivan berkata sambil berjalan ia langsung dihentikan oleh abi haedar.

"Sarapan dulu toh nak.. " ucap abi haedar.

"Astaghfirullah hal'azim maaf bi, tadi saya langsung semangat banget" kata Gus ivan sembari tersenyum senang kearah nayla yang dibalas senyuman juga oleh nayla.

Selesai sarapan seperti perkataan Gus ivan tadi ia pun berangkat untuk membeli testpack di apotik.

Sesudah nya ia membeli ia pun memberikan testpack tersebut ke nayla.

"Ini, nay " ucap Gus ivan dengan senang namun terselip rasa takut jika ia salah mengira.

Nayla pun masuk kamar mandi dan Tak berselang lama nayla pun keluar dan menatap satu-satu orang yang ada di sana.

"Aku... Aku hamil Gus" ucap nayla yang sontak mereka semua mengucapkan syukur.

Gus ivan pun memeluk dan mencium kening nayla dengan cinta. Sembari membisikkan kata Terima kasih dan kata pengakuan cinta.

"Terima kasih nay, saya mencintai kamu, " ucap Gus ivan.

"Selamat ya nay " ucap ning salwa.

"Iya ning, Terima kasih" ucap nayla.

"Sama-sama" jawab ning salwa.

"Jadi, kamu pengen makan apa nay? Saya turutin semua nya " ucap Gus ivan bersemangat.

"Emm makanan yah? " ucap nayla sembari memegang dagu nya berpikir.

"Owh iya, aku pengen banget nyobain es goreng bakar" ucap nayla sembari membayangkan betapa enak nya es goreng bakar tersebut.

Seketika mereka semua terdiam dan mencerna perkataan nayla.

"Es goreng bakar? Apa engga ada yang lain nay? Hm" tanya Gus ivan.

Nayla pun menggeleng kan kepala nya menjawab tak ada. Yang ia ingin kan selain itu.

Abi haedar pun menepuk pundak Gus ivan dan berkata "yang sabar namanya juga ibu hamil ya gitu deh"

"Iya bi" tak lama terdengan suara bel dan ketukan dipintu.

"Bentar biar saya yang buka" ujar Gus ivan.

"Assalamu'alaikum" ucap seseorang tersebut.

"Waalaikumsalam" jawab Gus ivan sambil membuka pintu.

"Eh, zidan maa syaa allah" ucap Gus ivan saat melihat sahabatnya.

Mereka berdua pun bertos ala anak muda, dan Gus ivan pun mempersilahkan zidan duduk.

"Duduk-duduk sini" Gus ivan mengajak.

"Apa kabar dan" ucap Gus ivan.

"Allhamdulilah baik, kamu apa kabar van, " tanya balik zidan pada Gus ivan.

"Seperti yang kamu liat, allhamdulillah baik".

" silahkan diminum" ucap nayla yang membawakan teh.

Beserta dengan ummi dan ning salwa yang membawa cemilan.

"Terima kasih, dan maaf nyai merepotkan" ucap zidan tak enak.

Sambil mencuri-curi pandang melihat kearah nayla.

"Gimana, dengan perusahaan yang kamu bangun dan? " tanya Gus ivan.

"Yah gak gimana-gimana . Gitu-gitu aja lagi pula aku juga mau buat bisnis kek Catering tapi aku belum tau siapa yang mau jadi RTK nya"

"Owh iya yah, kan bahan-bahan setengah jadinya " ucap Gus ivan mengerti.

🦋🦋🦋🦋

"Terima kasih atas jamuan nya, maaf merepotkan" ucap zidan saat hendak pulang.

"Gak papa, nak zidan lagi pula kan kamu dah kamu anggap sebagai anak sendiri" ucap abi haedar yang baru datang.

"Yasudah saya pamit dulu assalamu'alaikum " pamit zidan.

"Waalaikumsalam " jawab mereka serempak semua.

"Ivan, " panggil ummi fatwah kepada Gus ivan.

"Gimana kalo kamu ajak nayla ke rumah sakit untuk memeriksa kandungannya? " tanya ummi fatwah.

"Ha? Gak usah ummi, gak usah" tolak nayla.

"Kenapa nay? " tanya Gus ivan.

"Gus ivan pasti mau ngajar kan? Gak papa gak usah" sahut nayla tak enak.

"Gak papa atuh, yaudah sok atuh kamu siap-siap di antosan" ucap Gus ivan.

Nayla yang menolak pun mau tak mau pun menyetujui.

Ning salwa pun hanya terdiam melihat Gus ivan yang sangat perhatian kepada nayla.

"Mas ,gimana kalo aku ikut juga? Aku juga ingin lihat nayla diperiksa" ucap ning salwa.

"Dek salwa, gimana kalau di
rumah aja, lain kali baru kita pergi bareng ya" tolak Gus ivan .

"Owh yaudah mas, maaf" ucap ning salwa dengan tatapan pedih.

Gus ivan pun mengangguk dan membantu nayla berjalan.

"Gus, nayla bukan orang sakit yang harus di bantu jalan" ucap nayla kesal.

"Yakan buat saya bantu" ucap Gus ivan dengan terkekeh melihat reaksi nayla.

Ning salwa pun melihat dari kejauhan antara Gus ivan dan nayla, tanpa ia sadari cairan bening jatuh dari kelopak mata nya dan mendarat di pipi Chubby nya itu.







TBC
(To be continue)

Mendadak Menjadi Istri Kedua gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang