Chapter 22

5K 101 2
                                    


Happy Reading🤗


Terlihat zidan yang menenangkan
Nayla agar tidak menangis. Namun, nihil karena Nayla tetap saja menangis dan membuat zidan kewalahan.

"Nay, tenang dulu. Kamu jangan nangis kek gini, argan pasti dapet kok ya" ucap zidan menenangkan.

"Kalo buktinya argan bakalan dapet, kenapa saat ini dia belum pulang? " ucap Nayla sambil sesegukan.

"Ya kan butuh proses nay, do'ain aja argan cepet ketemu" ucap zidan menenangkan.

Ting....

Suara dentingan chat dari ponsel zidan. Membuat fokus zidan teralihkan dan ia pun menautkan alis nya.

Nayla yang melihat kearah zidan pun heran "kenapa? Apa argan udah ketemu? "

"B-belum... " ucap zidan terbata.

Nayla pun menghela nafas dan kembali menangis " nak, kamu kemana? Mama khawatir maafin mama argan" ucap Nayla.

Zidan pun tak tega dan memperlihatkan foto yang dikirim oleh anak buah nya " argan lagi sama ivan"

Bak tersambar petir, sungguh Nayla terkejut mendengar bahwa anak nya itu bertemu dengan gus ivan, yaitu suami nya dan ayah dari anak nya.

"Tenang aja biar saya yang kesana buat jemput argan" ucap zidan menenangkan Nayla. Karena ia tau Nayla pasti tak ingin bertemu dengan ivan.

Nayla pun mengangguk pelan saat melihat zidan berlari menuju mobilnya.

Nayla melihat mobil zidan melakukan dengan tatapan yang sulit tuk diartikan.

Disisi lain argan pun telah lelah bermain, dan berjalan-jalan bersama gus ivan ralat ayah nya maksudnya.

"Seneng gak? " tanya gus ivan dengan senyuman yang indah.

Jujur, saat berada dekat argan gus ivan merasakan ada ikatan. Namun, ia mencoba tuk menepis semua itu.

"Sueeeneeeeng..... Buangeeeuutttt.... " ucap argan dengan melompat.

Gus ivan pun tidak tahan dengan kelucuan argan dan mengacak lembut rambut argan.

Disaat sedang asyik bercengkraman gus ivan dan argan dikejut kan dengan kedatangan zidan yang langsung menarik tangan argan kesampingnya.

"Zidan? Ah maaf saya membawa keponakan kamu tanpa meminta izin" ucap gus ivan dengan tidak enak, pasalnya tadi ia berpikir akan meminta izin kepada zidan nanti. Namun, saking asyik nya dengan argan ia pun lupa.

"A-ah gak papa cuma ini emm mama nya mencari nya" ucap zidan beralibi.

"Owh, maaf saya telah membuat mu khawatir apalagi mama nya argan" ucap gus ivan sekali lagi.

"Tidak apa-apa, yasudah saya pamit dulu" ucap zidan segera menarik tangan argan.

Gus ivan pun mengangguk dan terkekeh melihat tingkah argan yang sedari tadi melambaikan terus tangannya. Sampai-sampai ia hampir jatuh karena tersandung untuk ada zidan yang memegangi tangannya.

Setelah dilihat jauh Gus ivan pun mulai duduk dan termenung membayangkan wajah Nayla.

"Nay, mungkin kalo kamu masih ada. Mungkin ana kita udah sebesar argan kali ya? . Nay, aku ngerasa kayak aku punya ikatan batin nay ama argan."__batin Gus ivan.

🔹🔹🔹🔹

" mamaaaaaaa...... "Teriak argan setelah turun dari mobil.

Mendadak Menjadi Istri Kedua gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang