Chapter 18

5.1K 126 1
                                    

Happy Reading.

Terlihat abi haedar yang sedang berbincang dengan ustadz khalid.

Setelah diusir paksa oleh Gus ivan di kamar beliau.

"Bagaimana rasa nya waktu ngajar di SMA Permata? " tanya abi haedar.

"Allhamdulilah nyaman kyai" ucap ustadz khalid dengan sopan kepada kyai haedar.

"Haha... Panggil abi saya " ucap abi haedar.

"Iya bi"ucap ustadz kikuk sembari menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

Tak lama terlihat lah Gus ivan yang keluar dari kamar dan terlihat rapi.

" mau kemana van? "Tanya abi haedar.

" cari Nayla bi" ucap Gus ivan sambil berjalan menuju abi haedar dan menyalami nya  dengan khidzmat.

"Yaudah bi, ivan pergi dulu Assalamu'alaikum" ucap Gus ivan meninggalkan

"Ane ikut, " ucap ustadz khalid sambil menyalami abi haedar.

Gus ivan pun akan memasuki mobil nya namun ustadz khalid menahan.

"Ane ikut yee" ucap ustadz khalid

"Gak... " ucap Gus ivan tegas.

"Ane pokok nya pengen ikut titik " ucap ustadz khalid sambil memasuki mobil.

Gus ivan pun pasrah dan akhirnya membiarkan dari pada ustadz ivan ngereog kek ondel-ondel kan.

"Emang ente ampe sekarang belum tau istri ente kemane? " tanya ustadz khalid kepada Gus ivan.

"Sampai sekarang saya gak tau dia kemana" ucap Gus ivan sambil fokus dengan menyetir namun tidak dengan hatinya yang selalu bertanya-tanya kemana Nayla.

"Di depan situ kite mampir dulu kali ya, " ucap ustadz khalid menunjukkan ke arah sebuah warkop.

"Saya mau nyari Nayla bukan nongkrong" ucap Gus ivan sambil menatap tajam pada ustadz khalid.

"Yee.. Santuy dong. Idup tu harus di bumbui dengan bumbu-bumbu candaan agar kagak kaku-kaku banget" ucap ustadz khalid kepada Gus ivan.

Gus ivan pun hanya diam dan tak mengindahkan perkataan ustadz khalid.

"Emang boleh hidup sebercandaan gini? " tanya ustadz khalid dengan melirik ke arah Gus ivan yang sedang fokus menyetir.

Tak lama terlihat lah sebuah warkop yang tidak terlalu ramai. Dan Gus ivan pun memberhentikan mobil nya sesuai perkataan ustadz khalid.

Ustadz khalid pun tersenyum menang karena akhirnya Gus ivan mengikuti perkataannya.

"Yok.... " ajak ustadz khalid sembari turun dari mobil terlebih dahulu.

Gus ivan pun hanya mengikuti saja dari belakang.


"Mau pesen apa mas-mas? " ucap seorang pelayan wanita dengan senyum.

"

Mbak.... Saya pengen coffe latte " ucap ustadz khalid sambil menunjukan pada daftar makanan dan minuman.

"Ente?.. " tanya ustadz khalid ke Gus ivan.

"Samain" ucap singkat Gus ivan. Sambil melihat ke arah jendela, btw mereka posisi nya lagi di deket jendela ya guys.

"Oke samain mbak" ucap ustadz khalid.

"Makanan nya? " tanya pelayan tersebut dengan senyum yang tak pernah luntur sambil melirik kearah Gus ivan yang sedari tadi tak menatap nya.

"Gak..... " bukan ustadz khalid yang menjawab melainkan Gus ivan.

"Baiklah... " wanita tersebut pun pergi meninggalkan meja Gus ivan dan ustadz khalid.

"Wah-wah, wah pesona ente van. Ampe pelayan itu pun terpesona ama ente" ucap ustadz khalid menggoda.

Tak lama kemudian pesanan mereka pun datang dengan dibawa oleh pelayan wanita yang tadi.

"Silahkan mas-mas yang ganteng" ucap pelayan wanita tersebut.

Ustadz khalid pun dibuat senyum kikuk dan melihat kearah Gus ivan yang hanya melihat sebentar kearah wanita tersebut dan kembali membuang muka.

Wanita tersebut pun dibuat malu, dan ia pun tersenyum masam. Saat melihat bahwa seorang lelaki mencuekinya.

"Nih, cowok kok sombobg bener dah"  ucap wanita tersebut dalam hati.

Wanita tersebut pun meninggalkan meja tersebut.

"Abis dari sini lanjut nyariin Nayla" ucap Gus ivan.

"Iye-iye....  Dasar gamon" ucap ustadz khalid dengan akhir kata yang ia kecilkan suara nya.

"Saya denger kamu ngomong apa" ucap Gus ivan melihat tajam pada ustadz khalid.

"Sorry yeeee.... " ucap ustadz ivan dengan mengikuti trend tiktok.

"Ck.... "

🔹🔹🔹🔹🔹

Terlihat Nayla yang sedang memperhatikan anak nya yang sedang bermain di time zone.

Derttt.... Dertttt....

Suara ponsel Nayla pun berbunyi. "Hallo Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam" ucap seseorang di seberang.

"Siapa ya? " ucap nayla.

"Ini aku nay, yuyun " ucap yuyun dengan girang.

"Maa syaa allah yuyun ternyata kamu toh, apakabar? " tanya Nayla senang.

"Allhamdulilah baik, kalo kamu gimana? " tanya yuyun balik.

"Aku juga allhamdulilah"

"Nay, gimana kalo kita ketemuan? " tanya yuyun.

"Boleh-boleh,"

"Emang kamu lagi dimana? " tanya yuyun.

"Aku lagi di mall, time zone. "

"Wahh deket di rumah dong yaudah otw ya nay" ucap yuyun girang.

"Iya-iya aku tunggu, assalamu'alaikum" ucap Nayla.

"Waalaikumsalam" ucap yuyun.

Nayla pun kembali melihat kearah tempat main anaknya tadi, namun argan tak ada.

Nayla pun beranjak dari tempat duduk nya dan mencari argan.

"Argan..... Argan... " teriak Nayla sehingga banyak ortu anak-anak yang lain yang melihat kearah nya.

"Argan.... " ia pun berjalan mencari ke arah luar mall namun nihil argan sama sekali tak ada.

Nayla pun berjalan ke arah perkiraanmelihat seorang anak lelaki yang membantu seorang kakek

Mendadak Menjadi Istri Kedua gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang