Chapter 49

997 38 2
                                    

Haiiiii....

Yaampun sumpah kangen banget ama kalian. Aku minta maaf ya baru up soalnya wifi tuh udah bagus lagi, jadi bisa up lagi dehh...

Happy reading

Terlihat dua insan yang berbeda gender sedang duduk berhadapan di sebuah caffe dekat dengan jendela kaca yang memperlihatkan kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang.

" Kamu kerja di sana udah lama la? " tanya azzam kepada lala yang sedang sibuk melihat kendaraan di luar.

"Lumayan" jawab singkat lala sambil menoleh ke arah azzam sebentar namun kembali melihat kearah luar.

Azzam pun menganggukkan kepala nya sambil melihat ke arah pelayan yang berjalan ke arah mereka.

"Permisi mau pesan apa? " tanya pelayan tersebut sambil memperlihatkan senyuman nya.

"Boleh saya liat dulu? " bukan azzam yang berbicara namun lala, pelayan tersebut pun mempersilahkan.

"Saya mau, coffee late and cromboloni " ucap lala sambil melihat ke arah pelayan tersebut

"Baik, kalo mas nya? "

"Sama kan saja " ucap azzam yang diangguki oleh pelayan tersebut.

"Baik, silahkan di tunggu 5 menit" ucap pelayan tersebut dan pergi ke arah dapur.

Kini tinggal azzam dan lala berdua  terlihat lala yang biasa saja membuat azzam sedikit lega,  setidaknya lala tidak mendengar suara detakan jantung azzam yang semakin cepat. Rasanya ingin meledak jika berdekatan dengan gadis yang ia cintai ini.

Namun, tanpa azzam sadari jujur lala lah yang deg-deg ia sengaja terus melihat ke arah luar agar tidak terlalu terasa canggung.

" Maaf la" ucap azzam tiba-tiba membuat lala menoleh menatap azzam lamat.

"Buat? " tanya lala heran.

"Saya tau, kamu terpaksa menerima perjodohan ini" lirih azzam sambil menghembuskan nafas panjang.

Lala pun menganggukkan kepala nya " gak papa, aku juga berusaha buat nerima semua kok. Mungkin ini emang takdir nya"

"Terima kasih" ucap azzam sambil tersenyum kearah lala.

"Sama-sama" ujar nya sambil melihat ke arah pelayan yang membawa nampan berisi pesanan mereka.

"Ini mas, mbak pesanannya" ucap pelayan tersebut sembari meletakkan satu persatu di atas meja.

Azzam dan lala pun perlahan memakan makanan yang telah disajikan diatas meja.

¥¥¥¥¥¥¥¥¥^^^^^^^^

"Mas, kamu dari mana aja? " tanya nayla saat melihat suami nya yang datang dan menyimpan peci nya di atas meja.

"Dari Asrama santri putra, karena tadi ada yang ngadu kalo ada genteng yang bocor" ucap Gus ivan lalu duduk di samping istri nya.

"Owhh, jadi? Udah di perbaiki? " sembari melipat baju.

Gus ivan pun melihat itu lalu tersenyum tipis " udah kok. Kamu udah makan hm? " tanya Gus ivan sembari mengusap pelan kepala istri nya dengan lembut.

Nayla yang merasakan kepala nya di sentuh lalu melihat ke arah suami nya dan memberhentikan kerjaan nya dan berkata " belum, aku nungguin kamu mas "

Gus ivan pun langsung terkejut " yaudah kita makan ya sekarang, kamu mau makan apa? " tanya Gus ivan.

"Emm.. Apa ya? Aku kek mau makan  ayam geprek" ucap cepat nayla sambil membayangkan betapa enak nya ayam geprek dengan nasi hangat.

"Baiklah, tapi cabe nya dikit aja ya? " ucap Gus ivan, karena ia tau bahwa nayla tidak terlalu bisa memakan makanan yang terlalu pedas.

"Okeee" ucap nayla sambil memberikan jempol nya kepada Gus ivan.

Gus ivan pun keluar dan memesan grab food ayam geprek seperti pesanan nayla tadi.

Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan di pintu membuat Gus ivan pun langsung turun melihat ke arah luar.

" ini pesanan nya mas" terlihat bapak grab yang terlihat kecapean.

"Terima kasih" ucap Gus ivan sembari mengambil pesanannya itu dan di balas dengan anggukan oleh bapak tersebut.

"Ini buat bapak aja" ucap Gus ivan sembari memberikan ayam geprek itu.

"Eh? Gak usah mas " tolak bapak tersebut sembari memberikan senyumannya.

"Gak papa pak ambil saja"

"Waduhh.. Gak enak nih saya nya tapi Terima kasih." ucap bapak tersebut dan mengambil pemberian Gus ivan.

"Sama-sama, Hati-hati dijalan pak" ucap Gus ivan sembari sedikit berteriak.

Ia pun masuk kedalam dan membawakan ayam geprek tersebut di meja makan. Kebetulan Gus ivan memang membeli beberapa porsi ayam geprek yang sekiranya cukup untuk mereka semua.

Tanpa sadar terlihat Nayla yang turun dan melihat suami nya itu yang menyiapkan makanan di meja.

"Mas? Kamu ngapain nyiapin semua itu? Kan bisa biar aku aja" ucap Nayla yang mengambil alih saat suami nya membawa piring.

"Gak papa atuh, kan ini pekerjaan kecil. "

"Iya, tapi kan kamu dari di asrama bantu-bantu buat benerin atap yang bocor" ucap Nayla sembari melihat ke arah suami nya.

Gus ivan pun tersenyum kecil melihat perhatian istri nya. " yaudah gimana kalo mas panggil ummi ama abi ya? "

"Oh, iya"

Gus ivan pun berjalan menuju kamar orang tua nya. Sesampainya di depan kamar tersebut ia pun mengetuk nya dengan pelan.

Tok... Tok...

"Assalamu'alaikum, abi... Ummi... " panggil Gus ivan sambil mengetuk pintu.

Terlihat gagang pintu yang akan terbuka sebab gagang nya yang terturun seperti di tekan.

"Ivan? " ternyata yang membuka nya adalah ummi fatwah.

"Ummi,  abi kemana? " tanya Gus ivan gak melihat keberadaan abi nya itu.

"Abi mu lagi mandi"

"Owhh, ummi, ivan tadi beli ayam geprek. Jadi, ayo kita makan bersama-sama" 


"Baiklah, tapi kamu pergi saja duluan bersama istri mu dan anak mu. Nanti ummi dan abi menyusul" jawab ummi fatwah yang diangguki oleh Gus ivan.

Nayla yang sudah duduk bersama argan dan melihat Gus ivan suami nya sendiri.

"Mas? Ummi dan abi mana? "

"Abi lagi mandi, jadi ummi nungguin" jawab Gus ivan sembari mendudukkan bokong nya ke kursi.

"Mama, argan pengen ayam geprek itu, tapi argan gak suka pedes" ucap argan dengan wajah memelas




Maaf ya temen-temen bab nya pendek dan maaf kalo mungkin dalam ketikan aku ini ada yang salah atau mungkin bahkan alurnya pun gak nyambung. Mohon di maafin ya...

Sayang reader's banyak-banyak... ❤❤🖤🖤😘🥰😍

Mendadak Menjadi Istri Kedua gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang