Chapter 33

5.1K 94 2
                                    

Terlihat azzam yang tergesa-gesa memasuki kantor, banyak karyawan yang menyapa nya yang ia hanya balas dengan senyuman.

"Sorry bro gw telat" ucap azzam saat melihat zidan yang habis menelpon seseorang.

"Ck! Biasanya jg gitu" ucap sinis zidan.

"Ya gw kan teladan (telat datang cepat pulang) " ucap azzam sambil tertawa.

"Owh iya, ini klien belum pada datang nih? " heran azzam .

"Bayu, coba kamu liat. pak jarwo sudah dimana" ucap zidan yang diangguki oleh sekertaris nya itu.

Azzam pun kemudian duduk dan berkata " Gimana kehidupan lo? " .

Zidan mengernyitkan dahi nya dan bertanya maksud nya.

"Lo gak kesepian apa? Diumur 24 gini lo masih sendiri? "

Zidan pun terdiam, dan mengingat dimana nayla belum menjawab pernyataan nya waktu itu.

"Gw, lagi nunggu" ucap zidan.

"Nunggu apa? Nunggu nayla? Nayla dah punya laki woii! Dan parah nya lagi laki nya itu sahabat elu kan? " ucap azzam menyadarkan zidan.

"Mereka belum cerai, kalo lo ngerebut nayla sama aja lo itu pebinor. Dan otomatis hubungan persahabatan lo ama laki nya nayla itu ancur" tambah azzam.

"Lo tau dari mana gw ngarepin nayla? Lo tau dari mana ivan suami nayla? " tanya zidan yang membuat azzam gelagapan.

"G-gw g-gak s-sengaja ketemu gus ivan kemaren di jalan. Dan dia istilah nya curhat kali ya ama gw. Soalnya gw sempet nanya-nanya kedia soal agama. Kan lo tau gw minim agama alias fakir ilmu" ucap azzam.

Zidan pun terdiam dan berperang di pikirannya, ucapannya yang di omongin ama azzam memang benar. Ia tidak mungkin merebut nayla yang masih istri dari ivan. Dan ia tak mungkin merusak hubungan persahabatan nya. Tapi bagaimana dengan hati nya ini.


"Pak! Pak jarwo telah datang" lapor bayu yang membuat zidan terkaget.

"Ah, persilahkan dia masuk bayu" ucap zidan yang membuat azzam yang tadi nya duduk langsung berdiri juga untuk menyambut klien mereka itu.

"Selamat siang pak jarwo" sapa zidan dengan sedikit menundukkan kepala nya.

"Selamat siang, pak zidan dan pak azzam " jawab pak jarwo yang di persilahkan duduk oleh zidan..

Akhirnya pun mereka membahas perbisnisan untuk bekerja sama meningkatkan omset dan hubungan untuk memajukan kedua perusahaan.



💢💢💢




Suara mobil mulai memasuki garasi membuat orang yang berada di ndalem langsung melihat ke arah pintu. Dan ternyata yang datang adalah gus ivan.

"Assalamu'alaikum" ucap gus ivan dengan senyuman.

"Waalaikumsalam, " jawab ummi fatwah, abi haedar, dan ustadz khalid.

Gus ivan pun langsung duduk di sofa samping ustadz khalid yang heran dengan perubahan raut wajah gus ivan pasalnya gus ivan tadi nya sangat cuek dan muka nya sangat murung. Namun sekarang entah mengapa wajah nya bersinar bagaikan bulan.

"Ini teh nya kamu minum" ucap ummi fatwah memberikan segelas teh.

"Terima kasih ummi" jawab gus ivan yang mulai meminun teh tersebut dengan bibir yang masih tersenyum.

"Ada to nduk? Kenapa pulang-pulang kau jadi begini? " tanya abi haedar heran.

Gus ivan pun melihat ke arah abi nya dan berkata " saya bertemu dengan nayla lagi bi, tapi tak sendiri" .

"Nayla? Allhamdulilah. Tapi kenapa kamu bilang tak sendiri? " tanya ummi fatwah gembira.

"Bersama anak kami, dia sudah besar. Dan berjenis kelamin laki-laki" ucap gus ivan. Walaupun tadi ia tidak melihat jelas muka anaknya setidak nya ia melihat bahwa anak nya itu sehat.


"Kenapa kamu tidak ajak pulang ivan" tanya ummi fatwah lagi.

"Ummi tau kan kesalah pahaman ini? Dan nayla belum mau mendengar itu. Ia bahkan tidak percaya ummi" ucap gus ivan.

"Sabar van, ane tau kok ente pasti bisa" ucap ustadz khalid dengan sok bijak. Saking sok bijak nya ia tak sadar menyelupkan pisang goreng nya ke teh nya. Yang segera di tegur oleh abi haedar.

"Itu pisang goreng kok di celup di teh? "

"Astagfirullah, ane lupa" ucap ustadz khalid yang sambil nyengir dan melihat kasihan ke teh nya yang terlihat berminyak.

Ummi fatwah maupun abi haedar dan gus ivan pun dibuat geleng-geleng dengan kelakuan satu ustadz ini yang selalu bikin orang keheranan.


💫💫💫


"Mama... Algan pengen deh makan omlet" ucap argan sambil menarik pelan ujung gamis nayla.

"Hem? Argan mau omlet? Yaudah bentar mama bikinin ya" nayla pun berjalan ke arah dapur untuk membuatkan argan omlet yang diikuti oleh argan di belakang nya.

Argan pun duduk di kursi meja makan sambil memperhatikan mama nya dari belakang yang sangat lihai membuat kan nya omlet.

Tak beberapa lama omlet buatan mama nya pun jadi membuat nya tersenyum senang.

"Yeyy.... Algan dah lapel banget" argan pun langsung mengambil sendok dan memakan omlet bikinan nayla.

"Enakkkk.... Kalo mama jadi chef sepeltinya masakan mama akan telkenal" puji argan dengan cadel nya membuat nayla gemas.

"Kalo mama jadi chef dan cuma masak omlet mama mana bisa jadi terkenal" ucap nayla sambil mencubit pelan pipi anak nya.

"Tapi masakan mama enak, pasti banyak suka" ucap argan sambil menatap nayla.

"Iya, yaudah di habisin yah" ucap nayla sambil melihat argan terlihat senang saat nayla menyetujui perkataannya.

" gimana hasil Ulangan Harian argan? " tanya nayla tiba-tiba membuat argan berhenti makan.

"U-ulangan a-argan.... Mama jangan marah ya" ucap argan yang membuat nayla bingung.

"Kenapa marah? Memang nilai argan berapa? " tanya nayla yang membuat argan berlari menuju kamar dan mengambil kertas ulangannya.










Assalamu'alaikum, Hai temen-temen apa kabar.

Hihi, aku harap kalian baik-baik aja ya...

Owh ia kalian setuju gak, kalo aku kasih visual buat peran-peran mereka?

Kalo iya komentar ya guys. Juga vote oke? Biar aku nya makin semangat.




Ada pesan gak buat

Argan:
Nayla:
Gus ivan:
Ning salwa:
Yuyun:
Lala:
Zarah:
Zidan:
Azzam:

Bonus pesan buat pak jarwo🤭😆:

Mendadak Menjadi Istri Kedua gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang