chapter 16

5.4K 126 2
                                    


Happy reading
🪶🌻

"Ha? Algan gak pelnah ngedolong pia, ya walaupun algan gak mau temenan ama pia" ucap pia dengan jujur.

"Argan gak mau temenan ama pia? Bukannya kata alan pia nya yang gak mau temenan ama argan? " tanya zarah heran dan sama heran nya dengan mereka yang ada diruangan yg sama kecuali alan yang sudah resah dan takut ketahuan.

"Ihhh, alan pasti bohong. Yang benel itu algan yang nda mau belteman ama pia"

"Pia, nak" ucap guru kepada pia.

"Kalo soal argan yang mukul alan apa itu benar? "

"Mukul alan?, itu bohong algan itu baik gak pelnah sekalipun mukul olang " jelas pia yang membuat ibu alan terkejut.

"Kamu pasti bohong kan?! Ngapain kamu fitnah anak saya hah?!!! " teriak ibu alan.

"Ibu, semua sudah jelaskan siapa yang salah. Dan yang salah itu anak ibu sendiri dia yang ngefitnah temen nya sendiri bu"

Karena kepalang malu, ibu alan pun menarik paksa alan untuk keluar ruangan tersebut walaupun alan menangis ia tetap saja menarik anak nya dengan kasar.

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Setelah sampai dirumah Nayla pun membersihkan diri, lalu turun dan masak makan malam untuknya dan argan.

Setelah selesai Nayla pun naik, menuju kamar argan.

"Tok.. Tok.. Tok.. "

" argan ayo makan nak" ucap Nayla

"Ah iya maaf.., tunggu algan lagi pakai baju" terdengar teriakan argan dari dalam.

"Kalau udah turun makan ya" ucap Nayla

Setelah mendengar balasnya, Nayla pun turun dan menunggu argan turun.

"Mama.. " teriak argan yang menuruni tangga.

" argan sayang.. Jangan teriak-teriak nak.. " tegur Nayla.

"Maaf maa, lain kali algan gak kayak gitu" kata argan

"Yaudah sini makan"

" iya mama" ucap argan

Mereka pun makan dan gak ada yang bicara karena udah diajakan oleh nayla, kalau makan gak boleh bicara.

" ma.. Aku udah celesai dan aku juga udah kenyang " ucap argan.

" yaudah kalau udah argan naik kemarin dan tidur yaa dan jangan lupa sikat gigi, cuci kaki sama tangan dan jangan lupa baca doa sebelum tidur" ucap Nayla.

" siap mama, aku naik ya daa mama.." Ucap argan dan mencuim pipi argan sebelum naik.

Setelah membersihkan Nayla pun naik dan menuju kamarnya.
Sampai dikamar Nayla menuju jendela kamarnya yang menampakkan bulan purnama yang menerangi sebagian kamarnya.

Nayla pun melamun dan pikiranya tertuju tadi sore saat di taman dengan zahra.

Flashback...

Setelah permasalahan tadi, Nayla dan zahra pun duduk di bangku taman dekat sekolah argan dan pia.

"Nayla kamu apa kabar, kemana aja kamu selama ini" ucap zahra.

"Alhamdulillah baik kok,  aku tinggal di kota B" ucap Nayla.

" oiya gitu ya.., argan anak kamu kan sama gus ivan"  ucap zahra yang melirik argan.

"Ah argan anak aku sama gus ivan" ucap Nayla melihat argan sedang bermain.

"Nayla.. " panggil zahra.

"Ah ya.., kenapa" kata Nayla.

"Kamu udah ketemu sama gus ivan dan apakah gus ivan tau kalau anak kalian udah lahir"

Zahra bertanya dengan wajah agar ragu sama Nayla, karena dia takut menyinggung perasaan Nayla.

"Aku gak pernah ketemu sama gus argan dan dia pun gak tau kalau argan anak ku" ucap Nayla.

"Maaf ya jika aku membuat kamu sedih" ucap zahra gak enak hati.

" gak papa kok, aku baik-baik aja" ucap Nayla dengan senyuman.

Mereka terdiam gak tau mau bahas apa, karena mereka agak canggung karena udah bertahun gak ketemu,
Beberapa saat kemudian.

"Nay, boleh aku bertanya kenapa kamu pergi dari ponpes, semua orang mencari mu dan gus ivan sampai frustrasi gak ketemu sama kamu, jika kamu gak mau jawab juga gak papa" ucap zahra.

Nayla terdiam beberapa saat sebelum menjawab pertanyaan zahra.

"Soal itu, aku pergi karena aku takut anak ku akan diambil oleh gus ivan dan ning salwa dan mereka akan memisahkan kan aku sama anak ku sendiri" ucap Nayla yang mengingat percakapan gus ivan dan ning salwa.

Zahra yang mendengar perkataan Nayla sangat terkejut dan gak percaya bahwa gus ivan dan ning salwa akan melakukan perbuatan itu.

"Apakah benar... gus ivan dan ning salwa begitu, setau aku mereka sangat baik gak mungkin mereka melakukan perbuatan itu" kata zahra yang masih belum percaya.

"Gak papa.. Bila kamu gak percaya sama aku, aku paham kok dan karena  itu aku pergi dari sana" ucap Nayla dengan senyuman dan agak kecewa karena temanya gak percaya sama perkataannya.

"Maaf.. Bukan aku gak percaya tapi aku cuma agak kaget aja gitu dengan ucapan kamu" ucap zahra.

"Ah ya gak papa kok"

"Oiya bagaimana kabar ponpes al-islam sekarang.. udah lama  aku gak pernah kesana, mungkin semakin baik ya karena aku udah gak ada disana"

" dan mungkin aja gus ivan dan ning salwa udah bahagia karena aku gak menganggu hubungan mereka"

Kata Nayla dengan senyuman pahit dibibirnya saat mengatakan perkataan itu.

"Malahan sebaliknya nay.., kami sedih  atas kepergian kamu.., kami sudah mencari mu berbagai tempat tapi gak ketemu"

"Sampai-sampai gus ivan melaporkan kepolisian atas hilangnya kamu, gus ivan berhari-hari kesana kemari mencari kamu nay"

" dia sampai gak urusin dirinya sendiri dia sangat sedih atas kepergian mu, dia udah berubah gak seperti dulu lagi dan dia mencari kamu sampai sekarang" ucap zahra.

Flashback of...

Nayla pun menangis sesegukan di depan jendela itu.

"Gus apakah benar yang dibilang oleh zarah  bahwa kamu mencari ku"

" kenapa kamu mencari ku, seharusnya kamu bahagia atas kepergian ku"

"Gak ada yang gangguin hubungan kamu dan ning salwa"

Ucap Nayla menangis sesegukan dikamarnya, hanya bulan dan kegelapan  yang menemaninya dan mendengar suara tangisanya yang sangat memilukan.

Mendadak Menjadi Istri Kedua gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang