Five.

2K 112 1
                                    

Selamat membaca~



Di lain sisi Juan mendapat hal yang sama. Entah kenapa tiba tiba Rut nya datang kembali. Suhu badannya yang mulai memanas dan bagian bawahnya yang sangat keras membuat nya kesakitan.

"Hahhh ahhhh"

"Ahhhh" desah Juan ketika ia berhasil klimaks

Setelah klimaks tubuh nya langsung melemah, tapi bagian bawah nya masih minta dipuaskan. Alhasil ia kembali memuaskan bagian pribadi nya dengan menggunakan tangan.

Di lain sisi, Naren juga mengalami hal yang sama, beda nya lubang pantat nya mengeluarkan cairan yang cukup banyak. Bahkan hingga kasurnya sedikit basah. Dan ia juga meminta untuk diberikan alpha kepada mama nya.

"Kamu belum punya alpha sayang" ujar sang mama

"S-sakit ma nghh"

Mama nya hanya bisa menatap anaknya dengan iba. Ia lalu keluar dari kamar tersebut dan menghampiri suami nya yang masih berada di meja makan. Ia duduk di samping nya dan menatap suaminya dengan serius.

"Kenapa sayang?"

"Mas, kita harus cariin Naren alpha"

"Sayang, mas udah bilang kan ini belum waktunya, mereka masih muda"

"Iya aku tau mas, tapi bisa kan kalau mereka tunangan dulu atau hanya berpacaran"

"Sayang, di dunia kita, pacaran itu hampir sama saja dengan menikah, beda nya hanya mereka tidak tinggal dalam satu rumah"

"Aku masih mau jaga Naren sayang"

"Hahh terus bagaimana, kasian Naren kalau dibiarkan seperti itu"

"Kita berikan obat supressant dulu ya" ujar sang ayah

"Baiklah"

Di lain sisi, Zeva dan teman teman nya di panggil ke ruang kepala sekolah bersama dengan ayah nya juga. Mereka diberikan hukuman yang sama disampaikan dengan keluarga Naren kemarin. Setelah keluar, Zeva semakin dibuat dendam oleh Naren.

"Awas aja lo Naren, gue bakal lakuin lebih dari ini"

Kembali ke Naren, ia sudah lebih baik dari sebelum nya karena meminum obat yang diberikan oleh mama nya tadi. Setelah itu ia keluar dari kamarnya dan menuju ruang makan untuk memakan sarapan nya.

"Udah mendingan?" tanya Regan

"Ung, udah bang"

"Bagus kalau gitu"

"Abang gak sekolah?"

"Gimana mau sekolah hm? kalo seragam abang penuh feromone kamu, nanti yang ada abang di tuduh yang gak gak"

"Hehe, maaf ya bang"

"Gakpapa"

•••

Setelah beberapa hari, kondisi Naren mulai membaik dan ia bisa berangkat ke sekolah lagi. Sesampainya di sekolah, ia langsung bertemu dengan kedua temannya.

"NAREN!" teriak mereka yang langsung berpelukan seperti teletubies

"Kangen banget"

"Akhhh gue gak bisa nafas" ujar Naren

"Hehee"

Saat mereka sedang asik asiknya berbincang, tiba tiba feromone alpha tercium oleh mereka. Siapa lagi kalau bukan Juan yang datang dengan wajah yang cukup dingin.

"Jangan lupa besok" ujar Juan yang setelahnya meninggalkan Naren dan kawan kawan

"Biasa aja kali ah, serem bener dateng dateng" ujar Haikal

It's Mine | ABO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang