Twenty One.

832 45 2
                                    

Selamat membaca

.

.

.

Beberapa minggu kemudian, Naren dan Juan sudah kembali bersekolah setelah kelas yang ikut terbakar itu kembali seperti semula. Dan usia kandungan Naren sudah menginjak di 12 Minggu. Artinya ia sudah memasuki trimester pertama.

Perut Naren juga sudah mulai membesar sedikit meskipun masih terlihat samar samar. Juan sebenarnya juga khawatir saat Naren masih tetap ingin bersekolah.

"Gapapa Juan, aku gak kecapean kok" ujar Naren sembari mengelus tangan Juan yang menggenggam tangan Naren

"Serius hm?"

"Iya Juan"

"Yaudah kalo itu keputusan kamu, tapi kalo kamu kecapean bilang sama aku, biar nanti aku bisa bantu kamu"

"Iya sayang" jawan Naren

Juan pun tersenyum lalu mulai bersandar pada tubuh sang istri. Entah kenapa semenjak Naren hamil ia menjadi semakin manja dengan sang istri. Padahal seharusnya Naren yang semakin manja kepadanya.

Beberapa jam kemudian, bell istirahat mulai berbunyi. Naren dan Juan pun berjalan menuju kantin. Namun, ditengah jalan, Naren menyuruh Juan untuk berjalan lebih dahulu karena ia ingin ke kamar mandi.

"Aku temenin sayang"

"Gausah Juan, aku gapapa"

"Gak, aku temenin" ujar Juan tegas

Naren pun menghela nafasnya dan mulai menganggukkan kepalanya pertanda ia setuju. Setelah itu ia berjalan ke kamar mandi dan memasuki salah satu bilik nya.

Juan pun menunggu Naren sembari bersandar pada tembok toilet tersebut. Hingga beberapa menit setelah nya terlihat Naren yang sudah keluar dari kamar mandi.

Setelah itu mereka mulai berjalan ke arah kantin. Sesampainya di kantin, terlihat banyak siswa yang mengantri di berbagai warung. Tentu hal itu membuat Naren yang melihatnya sudah merasakan lelah nya terlebih dahulu.

"Kamu duduk aja, biar aku yang ngantri" ujar Juan

"Gapapa?"

"Gapapa sayang, kamu mau apa?"

"Ikutin kamu aja" ujar Naren yang dibalas anggukan Juan

Setelah itu ia mulai berjalan menuju kursi yang kosong. Setelah ia duduk, terlihat ada seseorang juga yang duduk di hadapannya. Seorang siswi yang tak ia kenali.

"Maaf, ini udah gue duluan yang duduk" ujar Naren

"Eh, lo belum bawa makanan, yang berhak duduk itu yang udah bawa makanannya, minggir, disitu mau dipake sama temen gue" ujar siswi tersebut

Naren pun bangkit dari duduknya dan berpindah ke tempat yang ada di pojokan kantin. Ia pun duduk di sana dan tentu saja ia terusir lagi karena tempat itu adalah tempat yang dimana para alpha yang nakal nakal berkumpul.

Namun, saat ia hendak pergi, tangannya ditarik oleh salah satu yang ada di sana, lalu di bawa pergi oleh orang tersebut. Tentu hal itu membuat alpha yang membawanya kesulitan karena Naren yang masih sadar.

"Lepasin gue!" teriak Naren

"Berisik lo tuh" ujar sang alpha sembari memukul punggung Naren dengan keras yang menyebabkan Naren pingsan

Saat ia sadar, ia sudah berada di atas kasur yang dimana tangan dan kakinya di ikat oleh sebuah rantai. Ia tak tau tempat ini berada di area sekolah bagian mana, karena baru pertama kalinya ia kesini.

It's Mine | ABO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang