Six.

2K 91 2
                                    

Selamat Membaca~



Setelah ciuman singkat tadi, kedua nya keluar UKS secara bersama. Keduanya menjadi canggung setelah insiden tidak terduga dari Juan. Bahkan Juan juga merutuki dirinya kenapa ia melakukan hal itu.

"Gue duluan" ujar Juan

"I-iya"

Juan langsung pergi meninggalkan Naren dan menuju taman sekolah. Ia berbaring disana dan memaki dirinya sendiri akibat tidak bisa menahan kesenangannya.

"Juan bodoh, Juan goblok"

"Gak mungkin kan gue suka sama dia? apa gue udah suka ya?"

"Tapi kalo lo suka kenapa harus lo tunjukkin sih Juan bodoh"

Tiba tiba seseorang datang dan duduk di sampingnya. Tentu saja itu Marvin. Mereka hanya melanjutkan perbincangan pasal Juan yang mencium Naren tadi.

Kita kembali ke Naren yang sedang melamun di kelasnya. Ia masih tidak percaya jika Juan mencium bibirnya walaupun hanya singkat.

"Woii Na" panggil Haikal

"Astaga HAIKAL!" teriak Naren protes

"Hahahahah siapa suruh ngelamun mulu dari tadi"

"Kenapa? lo diapain sama Juan?" kali ini Revan yang berbicara

"Ga ga ada apa apa" ujar Naren

"Yang bener Na?"

"Iya beneran"

"Yaudah kalo gitu"

Setelah itu bell masuk mulai berbunyi. Dan tentu saja siswa siswi yang masih berada di luar kelas mulai memasuki kelas. Begitu juga dengan Juan. Naren langsung mengalihkan pandangannya ketika mereka saling bertukar pandang.

"Juanjing first kiss gue"

Tak lama kemudian seorang guru masuk dan diikuti beberapa siswa yang sepertinya adalah anggota OSIS yang sepertinya sedang mencari anggota baru. Apalagi Juan yang akan menjadi ketua osis selanjutnya, pasti banyak para omega atau alpha yang ingin menjadi wakil nya.

"Kami sedang mencari anggota baru, khususnya yaitu wakil ketua osis, jika ada yang berminat bisa langsung ke kami"

"Iya kak"

Setelah itu kakak kelas mereka keluar dari kelas mereka dan pembelajaran di mulai. Setelah itu ada tugas yang menimpa mereka. Yaa tak begitu banyak tetapi sangat sulit untuk di kerjakan.

Setelah memberikan tugas guru mereka pergi dan datang guru mapel selanjutnya. Dan ini adalah pertama kalinya Naren bertemu dengan guru tersebut.

"Saya dengar ada siswa baru ya?"

"Iya pak"

"Naren?"

"Saya pak"

"Humm omega yah"

"I-iya pak"

Setelah itu guru tersebut menghampirinya dan memperhatikannya dengan sangat intens. Hal itu membuat Naren tidak nyaman. Dan hal itu tentu saja disaksikan oleh semua orang di kelas tersebut.

"Mau ngajar atau mau ngewe pak" ujar Juan yang mulai tak nyaman juga

*tak nyaman atau cemburu pak

"Pfftt" seluruh siswa menahan tawa mereka

"Siapa suruh kalian ketawa?!"

"Siapa suruh juga bapak lihatin Naren seintens gitu?" ujar Revan yang mulai angkat bicara

It's Mine | ABO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang