Ten.

1.6K 74 6
                                    

Selamat Membaca

.

.

.

"Hahhh baiklah kalau begitu saya terpaksa untuk menuntut anak anda sekaligus sekolah ini dan memecat direktur beserta kepala sekolah nya" ujar sang ayah final

"Pak saya mohon pak jangan seperti ini"

"Lantas mau bapak apa" ujar Regan

"B-baiklah saya akan turuti perkataan bapak untuk mengeluarkan anak saya dan teman temannya dari sini, jika perlu silahkan untuk tidak disekolahkan dan di tahan di rumah" ujar pak direktur

"DADDY!"

"Ini adalah hukuman mu Zeva, daddy sudah bilang kepada mu agar tidak mendekati Naren dan Juan lagi"

"Baiklah kalau keputusan bapak seperti itu" ujar sang ayah yang langsung keluar dari ruangan tersebut bersama Marvin dan juga Regan

Kita kembali kepada Juan dan Naren, saat ini keduanya sedang tidur. Mereka kelelahan selepas permainan panas keduanya. Daddy dan Papi Juan juga datang tadi setelah mendengar kabar bahwa Naren telah dianiaya dan di lecehkan oleh Zeva.

Saat mereka pulang, mereka sudah melihat anaknya dan juga Naren yang sedang tidur berpelukan tanpa mengenakan busana apapun. Sang daddy hanya bisa tersenyum dan menutup pintu kamarnya kembali.

Dan saat pukul 3 sore, Naren bangun lebih dahulu. Pemandangan pertama kali saat ia bangun adalah dada Juan yang tanpa busana apapun dan wajahnya yang tenang karena masih dalam alam mimpi.

"Juan" panggil Naren

"Juann" panggil nya lagi, kali ini dengan sedikit sentuhan di dadanya

"Nghhh masih ngantuk Na" ujar Juan sembari mengeratkan pelukannya lagi hingga wajah Naren menubruk dada Juan

Naren diam, ia masih tak terbiasa dengan keadaan seperti ini, yang dimana ia tidak berbusana sama sekali didepan Juan yang juga sama sama tak berbusana, apalagi mereka saat ini tengah berpelukan erat.

"J-Juan"

"Hum?" jawab Juan sembari menutup matanya

"Kamu kenapa bisa nemuin aku?" tanya Naren

Juan akhirnya membuka matanya lalu sedikit menjauhkan Naren dan menatap matanya dalam dalam. Ia lalu tersenyum dan kembali memeluknya.

"Maafin aku karena gak becus jagain kamu Na"

"Seharusnya kamu aku ajak ikut sama aku biar kejadian ini gak terulang" ujar Juan

"Gapapa Juan, lagian kamu juga gak tau kalau bakal kayak gini" ujar Naren

Mendengar jawaban Naren membuat Juan semakin diliputi rasa bersalah. Ia langsung menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Naren dan mengeratkan pelukannya.

"Kamu belum jawab pertanyaan aku tadi Juan" ujar Naren

"Itu aku gak sengaja lihat temen temennya Zeva keluar dari gudang, aku awalnya ngikutin mereka sampai mereka masuk lagi ke dalam gudang, habis itu aku denger teriakan kamu" ujar Juan

"Jadi, kita udah ngelakuin itu?" tanya Naren

Mendengar pertanyaan Naren, seketika Juan langsung tersenyum. Ia lalu menggendong Naren dan meletakkannya diatas tubuhnya dan menatap mata Naren.

"K-kenapa?" tanya Naren

"Mau ngelakuin sekali lagi?" tanya Juan

Sebenarnya Naren ingin melakukannya dalam keadaan sadar. Ia tadi dibawah pengaruh obat perangsang dan Alkohol membuat nya tak sadarkan diri.

It's Mine | ABO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang