Thirty Two.

373 26 2
                                    

Selamat membaca

.

.

.

Setelah Naren selesai mandi, ia melihat di atas kasur sudah ada Juan yang sedang menunggunya. Ia juga mencium aroma lilin yang lumayan wangi. Namun, anehnya kenapa ia menjadi terangsang.

Naren pun duduk di samping Juan dengan perlahan. Setelah itu ia melihat ada sebuah borgol, dan ada juga seperti gelas, tetapi terdapat karet yang ruangannya sangat sempit.

Saat ia sedang melihat lihat itu, tiba tiba Juan menarik tangannya dan langsung di dudukannya diatas pangkuannya.

"Nghhh kenapa Juan?" tanya Naren ketika ia merasakan tak nyaman di bagian bawahnya

"Aku tadi bilang kan sayang? kalo aku mau" ujar Juan

Naren pun mengangguk dengan lemas, Juan yang melihatnya pun langsung tau bahwa Naren sudah terpengaruh oleh aroma dari lilin tersebut. Ia lantas mengeluarkan feromone nya juga dan langsung melepaskan seluruh pakaian Naren.

"Anghhh nghhhh" desah Naren ketika penisnya di kocok sembari putingnya dihisap oleh Juan

Setelah puas, ia langsung merebahkan tubuh Naren dan membuka lilitan handuknya yang menampilkan penis besar nya yang sudah menegang. Naren seolah olah merasa terhipnotis dan langsung meraih penis tersebut dan mengocoknya menggunakan kedua tangannya.

"Ahhhh sayanghh shhhh"

Juan lalu mengambil borgol yang ia bawa tadi dan memakaikannya pada Naren. Setelah itu ia langsung melepaskan tangan Naren dari penisnya dan memposisikan nya di depan mulut Naren.

"Hisap dia sayang" ujar Juan

Naren pun menurut, ia langsung memasukannya ke dalam mulutnya dan ia hisap dengan kuat membuat Juan kenikmatan. Ia pun memutar posisinya agar Naren bisa lebih nyaman mengulum penisnya.

"Anghhh nghhh"

"Mnhhh nghhh"

Juan pun meraih rambut Naren lalu ia percepat gerakan kepala Naren pada penisnya. Dan tak lama kemudian ia merasa cairan nya sudah berada di ujung. Ia lantas melepaskan kuluman Naren dan mengatur nafasnya.

"Kenapa nghhh"

"Aku mau keluar sayang"

"Keluarkan daddy" ujar Naren sembari mengocok penis Juan dengan kedua tangannya

Melihat ekspresi Juan yang menahannya, ia lalu memasukkan kembali penis Juan dan menghisapnya dengan sangat kuat hingga akhirnya ia merasakan cairan hangat memasuki bibirnya. Tanpa basa basi ia langsung menelan seluruhnya.

Setelah itu, ia langsung menduduki penis suaminya dan ia gerakkan pantatnya naik turun. Juan pun tersenyum, aroma dari lilin nya ternyata berhasil membuat Naren sedikit bergairah malam ini.

"Nghhh Juanhh"

"Kenapa babe?"

"Nghhh mau lebih" ujar Naren

Juan lalu tersenyum dan memutar posisi mereka. Ia langsung menggerakkan penisnya dengan cepat dan dalam. Naren tentu saja langsung merasakan kepuasan. Karena permintaannya dapat dikabulkan.

Mereka melakukannya dengan berbagai gaya hingga akhirnya Juan merasakan ia akan keluar lagi. Ia lantas memelankan tempo nya dan mendekat ke telinga Naren yang sedang tiarap di hadapannya.

"Babe, i wanna cum"

"Keluarin Juanh ahhhh keluarin nghhh"

"Baiklah"

It's Mine | ABO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang