Nine.

1.6K 81 4
                                    

Selamat Membaca

.

.

.

Brakk..

"NAREN!"

"LO APAIN NAREN ZEVA!"

"Hahhh J-Juan" ujar Naren yang sudah lemas dan merasa panas

Juan langsung menghampiri Zeva dan menghajarnya habis habis an. Kali ini ia tidak akan memberi ampun kepadanya lagi. Entah itu perempuan maupun laki laki. Ia bahkan sudah dikendalikan oleh serigala nya.

"Gue gak akan kasih ampun lagi ke lo!"

"Akhhh udah Juan!"

"J-Juan cukup" ujar Naren lirih

Juan yang mendengar lirih an Naren langsung menghentikan aktifitasnya dan pergi menuju ke arah Naren. Ia langsung melepaskan seluruh ikatan yang ada di tubuh Naren.

Tanpa Juan sadari, kedua teman Zeva sudah bersiap akan memukul Juan. Dan saat yang tepat mereka langsung memukul tubuh Juan secara bersamaan. Meskipun kesakitan, Juan tidak merasa lemah sama sekali.

"Huhh kalian berdua" ujar Juan sembari melirik ke belakang

Tiba tina aura di sana berubah menjadi mencekam. Ternyata itu karena feromone Juan yang sudah sangat marah. Juan berdiri dan memukuli mereka satu persatu. Setelah puas ia kembali ke Naren dan memakaikan jaketnya ke tubuh Naren.

"J-Juan"

"Iya ini aku sayang"

"P-panas"

"Kita keluar dulu ya"

Naren tak menjawab, ia mengelus wajah Juan dengan tatapan sayu nya. Ia benar benar dibawah pengaruh efek obat nya saat ini. Dan tiba tiba Juan mencium sebuah feromone yang sangat manis dan menggoda nafsu nya. Dan itu adalah feromone milik Naren.

"Juan sakit"

"Jangan gini Na"

"Sakit Juan"

"Hahh, kita keluar dulu"

Juan pun membawa Naren pergi keluar dan membawanya ke ruang OSIS terlebih dahulu untuk di berikan seragam yang baru. Setelah itu baru ia memanggil sopir rumah nya dan menyuruhnya untuk menjemput mereka.

Beberapa menit kemudian mobil yang Juan panggil sudah tiba dan ia langsung membawa Naren masuk. Regan, Haikal dan Revan sudah tau akan hal ini. Dan tentu saja Regan langsung menelpon papa nya.

Kita kembali ke Juan yang saat ini sedang berada di perjalanan menuju rumahnya. Ia tidak peduli jika nanti daddy dan papi nya memarahinya. Sesampainya di sana, Juan langsung membawa masuk Naren dan menidurkannya di atas kasur.

"Juan tolong" ujar Naren

Juan tak menjawab, ia saat ini sedang berperang di dalam dirinya. Ia ingin membantu Naren agar terlepas dari pengaruh obat tersebut, tetapi ia juga tak ingin merusak Naren.

Karena tak mendapat jawaban dari Juan, Naren mengeluarkan feromone nya lagi untuk menggoda Juan. Juan yang menghirup feromone itu tentu saja ia merasa tergoda, bahkan bagian bawahnya sudah mengeras sedari tadi.

Ia akhirnya mengambil keputusan untuk menanyakan pendapat dari kedua orang tua Naren terlebih dahulu. Karena ia sedang bimbang saat ini.

"Halo pa, udah tau dari bang Regan?"

"..."

"Jadi, apa Juan boleh?"

"..."

"Hm, makasih pa"

It's Mine | ABO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang