Twenty Six.

518 40 7
                                    

Selamat membaca

.

.

.

Hari demi hari pun berlalu. Dan kini, Naren dan juga Juan telah kembali bersekolah. Bedanya, selama 1 minggu ini Juan tidak bisa masuk kelas karena harus mendampingi adek kelas mereka.

Dan disini lah Naren, setelah diantar oleh Juan, ia duduk sendirian di meja nya. Tak lama kemudian ia melihat Haikal yang juga berangkat.

"Sendirian aja"

"Biasa lah"

"Jahitan lu gimana? udah kering?" tanya Haikal

"Lumayan"

Tak lama kemudian sahabat nya yang paling emosian datang ke kelas mereka. Ketiganya pun mulai berbincang bincang karena beberapa hari yang lalu mereka tak bisa menjenguk Naren.

Disisi lain Juan saat ini sedang berada di ruangan OSIS. Mereka sedang berkumpul untuk membagikan beberapa ht. Setelah itu mereka bersantai sembari menunggu bell masuk.

Setelah bell berbunyi, mereka semua mulai berjalan menuju lapangan dan berdiri di barisan belakang siswa lain. Mereka akan melaksanakan upacara pembukaan.

"Ju, lo jagain kelas lo aja gapapa, gue biar disini" ujar salah satu temannya yang bernama Kenzo

"Beneran gak apa?"

"Iya udah gapapa, lo jagain bini lo aja" ujar Kenzo

"Yaudah, kalo ada apa apa bilang aja di ht" ujar Juan sembari berjalan menuju barisan kelasnya

Upacara pembukaan pun dimulai, seluruh siswa tertib melaksanakan upacara. Hingga, saat amanat pembina upacara, disitulah mulai banyak siswa yang tumbang karena upacara yang terlalu lama.

Juan pun melihat ke sisi kelas 10 dan ternyata sudah banyak yang tumbang. Juan yang melihatnya pun ingin membantu teman yang lain. Namun, saat ia akan beranjak, ia melihat Naren yang berjalan keluar dari barisan. Juan dengan sigap pun menghampirinya begitu juga dengan Haikal yang sedang berjaga.

"Biar gue aja, lo urus yang lain" ujar Juan yang dibalas anggukan oleh Haikal

Juan pun menuntun Naren menuju ke kursi depan kelas yang teduh dan memberikannya air putih. Setelah itu ia berdiri dan berjalan sedikit menjauh untuk mengabari yang lainnya. Setelah itu ia kembali lagi duduk di samping Naren.

"Apa yang sakit hm?"

"Gatau Ju, rasanya pusing aja" ujar Naren

"Mau disini? apa di UKS aja?" tanya Juan

"Kamu tugas kan?"

"Gak, aku masih free sayang"

"Ke UKS aja" ujar Naren

Juan pun mengangguk lalu menggendong Naren dan membawanya menuju UKS. Sesampainya di sana, mereka langsung mendapat perhatian dari adek kelas yang baru. Mereka belum tau saja jika keduanya sudah menikah.

"Tinggal aja Juan, kalo ada apa apa nanti aku telfon" ujar Naren

"Bener ya?"

"Iya"

"Yaudah, jangan lupa telfon kalo ada apa apa" ujar Juan sembari mengecup bibir Naren di balik tirai tersebut

Naren pun mengangguk. Setelah itu Juan kembali lagi ke lapangan dan berjaga. Hingga 1 jam kemudian, upacara pun telah selesai. Juan pun langsung pergi ke UKS lagi untuk melihat keadaan Naren. Saat ia membuka tirainya ia melihat istri cantiknya itu sedang tertidur pulas. Ia pun mengulas senyum dan mengusap pipinya.

It's Mine | ABO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang