Hari ini, Kyler sedang berada di pusat
perbelanjaan bersama dengan putra kecil
nya diikuti Luke dan beberapa bodyguard Alvarendra.
tangan besar Kyler, terus menggenggam tangan kecil putra
nya agar anak itu tidak bisa jauh-jauh darinya.Selama di mall, banyak pasang mata
yang memperhatikan kedua orang itu.
awalnya Sargara merasa ada yang salah
dengan nya dan malu, tapi begitu dia melihat
ayah nya itu bersikap biasa saja, akhirnya Sargara
pun mengikuti Kyler.Dengan raut datarnya, Kyler terus menelisik
ke setiap penjuru. dia menghentikan langkahnya,
menyamakan tinggi nya dengan Sargara. "Ingin membeli
mainan?" tanya Kyler dengan suara beratnya.Sargara menggeleng kecil. "Enggak, ayah"
balasnya pelan."Kenapa tidak? jika kau ingin sesuatu, maka
katakanlah. kau tidak perlu malu-malu untuk
mengatakan keinginan mu pada ayah mu sendiri."Mendengar ucapan itu, entah mengapa malah
membuat Sargara terharu. dia tidak menyangka
kalau ternyata Kyler memiliki sisi yang hangat di
balik wajahnya yang terlihat datar dan dingin. kalau
seperti ini, maka Sargara akan benar-benar nyaman dengan
pemuda itu.Kyler mengelus pipi sang anak dengan
lembut. "Kenapa terdiam? katakan apa yang
ingin kau beli, biar ayah yang akan membelikannya.
kau tidak perlu melihat harganya, cukup katakan saja
apa yang ingin kau beli. maka ayah akan langsung membeli
nya" jelas Kyler.Sargara mengangguk. "Kalau begitu ayah
akan bertanya sekali lagi. apakah kau ingin membeli
mainan?" tanya Kyler."Iya ayah, Gala mau" jawab Sargara membuat
Kyler tersenyum tipis. pemuda itu mengelus rambut
sang anak gemas. "benar, katakan itu. mulai sekarang
aku ini adalah ayah mu, jadi jangan pernah ragu untuk
mengatakan apa yang ingin kau mau" setelah nya Kyler pun
mengajak sang anak ke toko mainan.Selama di dalam toko mainan, Sargara
aktif memilih mainan yang selama ini belum
pernah ia miliki. "Ayah, ayah, Gala mau mobil-mobilan,
boleh?" tanya Sargara."Tentu saja boleh, Gara."
Sargara tersenyum. "Makasih, ayah!"
Kyler mengangguk kecil. setelah
membeli banyak mainan di sana, keduanya
kembali berjalan ke sebuah toko pakaian. saat
si sulung melihat pakaian-pakaian yang menurut
nya lucu dan menggemaskan, ia tanpa ragu mengambil
baju-baju itu dan langsung membeli nya untuk sang putra
kecil.Walaupun Kyler pernah menyuruh
Luke untuk membelikan beberapa pakaian
untuk Sargara, tapi Kyler ingin membelikan
lebih banyak pakaian lagi karena sekarang ini
Sargara sudah menjadi putra nya. jadi, sebagai
seorang papa muda yang baik hati, Kyler pun ingin
membuat putra kecil nya itu merasa bahagia dan senang.Selesai memborong hampir semua
baju yang ada, Kyler mengajak si kecil
untuk kembali ke mansion. tapi, langkah
mereka berhenti saat Sargara menghentikan
langkahnya tepat di sebuah toko buku. Sargara
menghentikan langkah nya, dengan kedua mata
yang tak lepas dari toko buku, membuat si sulung
Alvarendra peka akan sesuatu."Apa kau suka membaca?" Sargara mendongak,
menatap wajah tampan sang ayah sebelum dirinya
mengangguk kecil."Baiklah, ayah mengerti." Kyler mulai membawa
sang anak ke dalam toko buku membuat kedua mata
Sargara berbinar."Katakan, buku apa yang ingin kau beli?"
"Ayah, ayah, Gala mau buku dongeng. Gala
suka buku celita!" balas Sargara sangat antusias.Kyler mengangguk seraya tersenyum tipis,
mulai menyuruh Luke untuk mengambil beberapa
buku dongeng untuk si kecil. setelah nya mereka baru
kembali ke mansion. sesampainya di mansion, Sargara
dan Kyler duduk di sofa, bertepatan dengan si bungsu yang
baru turun dari tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galvin Malvelino ✓ S3
Teen FictionMasih seputar tentang kehidupan bocil kematian Alvarendra, yang kini sudah naik pangkat menjadi seorang Om dari keponakan kecilnya yang bernama Sargara Zean Alvarendra. Sargara Zean Alvarendra sendiri adalah anak angkat dari kakak sulung Galvin Malv...