"WOY, SIAPA ORANG YANG UDAH BERANI MALAK
KEPONAKAN GUE HAH?! MAJU LO, NTR GUE BANTAI!"Galvin berteriak berani di depan para
pria dewasa berbadan atletis, yang telah berani
memalak dan menganggu Sargara saat bocah itu
baru pulang dari sekolah. info saja, sekarang Sargara
sudah bersekolah sejak beberapa bulan yang lalu saat
dia sudah menjadi bagian dari Alvarendra.Tadi, harusnya Sargara pulang menaiki
mobil bersama dengan Bondan. tapi karena
mobil nya tiba-tiba berhenti di jalan, akhir nya
Bondan menyuruh Sargara untuk tetap diam di
dalam selagi dia pergi. tapi karena Sargara bosan
dan tanpa tak sengaja dia juga melihat Galvin sedang
mengendarai motor, akhirnya dia mulai mengejar Om
nya itu. tapi belum sempat membuat Galvin berhenti, Gara
malah di cegat beberapa orang.Orang-orang itu mulai mencegah
kepergian Sargara sambil mencoba memalak
anak itu. tapi untung saja, sebelum itu terjadi Bondan
sudah lebih dulu datang, menyelamatkan Sargara dari
orang-orang itu. dengan revolver nya, Bondan dengan siaga
menakut-nakuti mereka sampai akhirnya mereka pun pergi.Namun saat mendengar cerita itu dari
Bondan di mansion, Galvin yang tidak terima
mulai menghampiri orang-orang itu sambil membawa
keponakan kecilnya. dan tentunya aksinya itu ia lakukan
secara diam-diam tanpa diketahui oleh Bondan. hingga dia
dan Sargara berakhir di tempat ini."Cil, sekarang lo kasih tau gue siapa diantara mereka
yang udah berani malak lo? biar gue bantai" bisik Galvin tepat ditelinga sang keponakan kecilnya.Sargara menunjuk ke lima orang sekaligus yang
memiliki tubuh atletis membuat Galvin menelan saliva
nya susah payah. "Meleka Om. ayo Om kita bantai meleka!" ucap Sargara bersemangat."Anjir, yang bener aja lo cil? badan mereka semua
kaya sumo gini gue mana berani. yang ada kita bonyok di tangan mereka" ucap Galvin."Mendingan kita kabur aja, gimana? nanti pas sampe
mansion kita aduin ke bapak lo, setuju nggak? gue yakin mereka nggak bakal berani sama bapak lo!" bisik Galvin."Loh, kita gak jadi bantai meleka om?"
"Enggak. gue masih sayang nyawa. ayo
kita balik!" Galvin mulai menarik tangan Sargara
untuk pergi tapi kelima orang itu langsung mencegah
kepergian Galvin dan Sargara membuat Galvin menelan
salivanya tanpa sadar."Mau kemana lo, hah?!" tanya salah satu
dari mereka dengan tatapan tajam."Bang, ampun bang. gue mau pulang. gue
dicariin sama daddy gue soalnya" balas Galvin
seketika menciut."Halah alesan aja lo! heh bocah, tadi lo
duluan ya yang cari ribut ke kita! make segala
nantangin lagi. eh, lo pikir kita semua bakal takut
sama lo apa?!""Wailah baperan amat jadi om-om. santai
aja kali, gue juga cuma bercanda doang tadi"
balas Galvin."Banyak omong lo! eh, sikat aja nih anak!"
perintah salah satu dari mereka yang notabenenya
sebagai ketua diantara para teman-temannya."Anying, main nya keroyokan. eh cil,
mendingan lo pulang ke mansion sekarang
juga! buru!" perintah Galvin yang mendapatkan
gelengan kepala dari Sargara."Gak mau, Om! Gala kan juga mau belantem
sama meleka!" ucap Sargara menatap garang kelima
orang itu."Cil, nurut gak lo sama gue! sana pulang!"
ucap Galvin lalu sedetik kemudian dia mulai berbisik
ditelinga Sargara. "lo pulang, abis itu lo buruan cari bantuan
sama orang-orang yang ada di mansion" bisik Galvin pelan.Kelima orang itu menatap heran
ke arah Galvin dan juga Sargara yang
malah berbisik-bisik, sebelum Sargara mulai
berlari menuju mansion yang jaraknya tidak terlalu
jauh dari tempat ini, membuat Galvin kembali menatap
kelima orang itu secara bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galvin Malvelino ✓ S3
Teen FictionMasih seputar tentang kehidupan bocil kematian Alvarendra, yang kini sudah naik pangkat menjadi seorang Om dari keponakan kecilnya yang bernama Sargara Zean Alvarendra. Sargara Zean Alvarendra sendiri adalah anak angkat dari kakak sulung Galvin Malv...