Part 20

1.4K 126 19
                                    

Happy reading 💜

Sebuah pintu kamar terbuka. derap langkah
kaki mulai terdengar mendekati seorang remaja
yang sedang memejamkan matanya alias tertidur.
orang itu memandangi wajah remaja tersebut sampai
salah satu tangan nya bergerak untuk menyentuh wajah
remaja itu. namun, belum sempat menyentuh nya, tangan
dari remaja itu sudah lebih dulu menahannya.

Remaja itu membuka kedua matanya,
sehingga mengejutkan orang tersebut. "Hei
nak, ternyata kau sudah bangun. apakah suara
langkah kaki daddy telah membangunkan mu?" tanya
Adelard, duduk di tepi kasur sang anak.

Galvin melepaskan tangan Adelard,
merubah posisinya menjadi duduk. ia sedikit
menggeleng. "Enggak, dad. Galvin emang pengen
bangun sekarang. oiya dad, daddy mau ngapain di
sini?" tanya Galvin dengan suara seraknya.

"Memang nya kenapa? apakah daddy harus
memiliki alasan untuk bisa masuk ke dalam kamar
putra bungsu ku ini?" tanya balik Adelard.

Dengan cepat Galvin menggeleng
ribut. "Eh, enggak gitu maksud Galvin, dad.
daddy boleh ko masuk ke kamar ini kapan aja
hehe"

Adelard tersenyum miring, lalu dia pun
terkekeh kecil membuat Galvin mengernyitkan
kening nya heran. "dad? daddy kenapa? ko ketawa
sendiri? emangnya ada yang lucu, ya?" tanya Galvin.

"Tidak, ini bukan apa-apa. jangan
hiraukan daddy dan bersiap-siaplah untuk
sarapan di bawah" setelah mengatakan itu Adelard
keluar.

"Tuh orang kenapa lagi ketawa-ketawa
sendiri? gak jelas banget" cibir remaja itu pelan,
menatap heran kepergian Adelard.

Kurang lebih satu jam ada di
lantai atas, akhirnya orang yang
ditunggu-tunggu datang juga ke meja
makan dengan pakaian santai nya. saat
duduk, semuanya mulai menatap dirinya
kecuali Sargara. dia terlalu takut untuk bertatapan
dengan mata Galvin.

Liam melirik sekilas dengan
senyum tipis, lalu dia mulai memakan
sarapannya. "Selamat pagi semuanya" sapa
Galvin sumringah.

"Pagi juga Ino!" balas Kai bersemangat,
menyambut kedatangan si bungsu. sedangkan
yang lain hanya membalas dengan senyuman hangat
saja.

Galvin melirik ke arah Kyler. ia
sedang bertanya-tanya apakah kejadian
kemarin itu masih membuat pemuda itu marah
pada dirinya atau tidak. namun saat semakin lama
diperhatikan, Kyler malah menghela nafas berat. "tidak
perlu menatapku seperti itu. cepat habiskan sarapan mu"
ujar Kyler tanpa menatap ataupun melirik Galvin.

Terkejut? tentu saja! bagaimana
bisa dia tidak terkejut saat Kyler tiba-tiba
saja menciduk dirinya membuat bocah itu
menjadi salah tingkah. ia dengan cepat memakan
sarapannya sampai mengalihkan atensi semua orang.

Si kembar tersenyum tipis seraya
menggeleng-gelengkan kepalanya kecil.

.

.

.

"Tuan muda kecil" gumam seseorang,
yang mulai membuka kedua matanya secara
perlahan, mengejutkan beberapa suster yang ada
di sana.

"Tuan, akhirnya anda siuman!" ucap
sang suster dengan tatapan tak percaya
sekaligus senang karena melihat pasien itu
akhirnya sadar juga dari koma.

Ia menekan tombol di dekat brankar
sang pasien untuk memanggil dokter. dan
sembari menunggu kedatangan dokter, suster
itu mencoba mendengar kan suara yang diucapkan
oleh sang pasien.

"Tuan muda kecil" ucapnya sangat pelan.

"Anda mengatakan apa, tuan? saya tidak
bisa mendengar nya dengan jelas" tanya sang
suster mendekatkan telinganya ke bibir orang itu.

Galvin Malvelino ✓ S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang