(scan disini untuk mengakses
playlist yang tersedia.)
•••Felix itu seindah bintang dan sehangat matahari pagi. Changbin mengakuinya dengan lantang. Namun, bagaimana jika keindahan yang ia agung-agungkan selama ini malah membawa petaka yang mengerikan?
•••
"Kamu takut?" bisiknya dengan suara rendah. Jemari panjangnya menelusuri pipi Felix yang bernoda darah dan keringat. Laki-laki yang lebih muda tersebut hanya mampu menutup mata, merintih memohon agar semua ini diakhiri dengan cepat.
Jemarinya kini beralih pada setiap sudut bibir yang terlihat kering dan pucat. Menariknya perlahan untuk membentuk sebuah lengkungan yang terlihat getir, "Aku selalu menyukai senyumanmu. Tersenyumlah untukku, Lix. Matahariku tidak boleh terus menangis."
Kedua matanya beralih sejenak melirik lantai kamar yang terlihat berantakan dengan serpihan beling beserta remahan kue kering yang berserakan. Raut wajah yang semula lembut kini kembali mengeras.
"Sudah berkali-kali aku mengatakan jika kamu hanya milikku. Kamu hanya boleh mencintaiku. Apa begitu sulit untukmu mengerti kalimatku?"
Suaranya lembut, namun penuh dengan racun. Alisnya sedikit mengerut, jemari yang sebelumnya mengusap sudut bibir, kini beralih melingkari leher putih tersebut. Mencengkeram dan menekan kuku ibu jari serta telunjuknya pada rahang yang terasa basah air mata.
"Hnggk⚊"
Mulutnya terbuka, termegap mengais udara. Felix meremat lengan berurat itu gemetar tanpa tenaga. Pria lainnya yang terkapar di lantai berusaha memberontak. Membuat cengkeraman leher pada yang lebih muda terasa semakin menyiksa. Pun hentakan kaki yang menghantam perut, membuat sang pria merasakan sesak yang menjalar ke seluruh tubuh.
"Aku sangat mencintaimu, Felix. Tapi ... jika aku tidak bisa memilikimu, bukankah lebih baik bagimu untuk mati saja?"
PERINGATAN : Fanfiksi ini mengandung banyak sekali drama dan trigger warning yang mungkin akan membuat kalian merasa kurang nyaman; kata-kata kasar, kekerasan, angst, dan lain-lain.
Aku menulis cerita ini pure atas ide aku sendiri, meskipun aku menggunakan muse STRAYKIDS sebagai tokoh dalam ceritaku, keseluruhan cerita ini hanyalah karangan dan tidak ada sangkut pautnya dengan para member dan tokoh yang bersangkutan. Jadi, tolong bijak dalam memilih bacaan.
Thank you and happy reading!
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤㅤ
ㅤㅤ ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
KAMU SEDANG MEMBACA
Entangled ⚊ Changlix ft. Hyunjin ✔️
Fanfiction(Adj.) Terjerat dalam situasi atau hubungan yang rumit. ••• Felix itu seindah bintang dan sehangat matahari pagi, Changbin mengakuinya dengan lantang. Namun, bagaimana jika keindahan yang ia agung-agungkan selama ini malah membawa petaka yang menger...