37. Obsesi

79 19 4
                                    

⚠️ m4nipul4tive behavior,
obsessi0n.

•••

Sret ...

Sret ...

Senyuman tipis terpatri di bibir Hyunjin. Membuat wajah rupawannya semakin terlihat bak dewa pembawa kebahagiaan. Berbeda dengan senyum-senyum yang biasa ia perlihatkan, lengkungan kurva kali ini terlihat cukup tulus.

Setiap orang yang baru mengenal Hyunjin tidak akan pernah menyangka bahwa dibalik lengkungan indah itu tersembunyi sesosok iblis berdarah dingin yang rela membunuh demi mencapai semua keinginannya.

"Kamu cantik, Pixie."

Berbanding terbalik dengan raut wajah Hyunjin yang sumringah, sesosok pemuda lain terlihat duduk lemas diatas ranjang dengan tubuh bagian atas tidak terbalut apapun. Lengan kanannya terulur ke depan, biarkan Hyunjin mengusapnya dengan kain bersih yang telah dibasahi dengan air hangat.

Usapan Hyunjin terhenti tepat di dekat luka goresan yang hiasi lengan dan telapak tangan Felix. Kembali letakkan kain di dalam baskom, Hyunjin mulai usapi luka tersebut dengan gerakan selembut sutra.

"Apakah sangat sakit?" tanya Hyunjin.

Felix masih setia membisu, seolah dirinya adalah patung hidup yang baru saja Hyunjin pungut dari jalanan. Hyunjin tidak marah ataupun tersinggung. Dengan perlahan, ia bawa kedua lengan Felix, kemudian dikecupinya setiap luka yang terlihat oleh kedua matanya.

Drrt ...

Drrt ...

Hyunjin mengalihkan pandangannya dari lengan si manis. Ponsel Felix yang berada di dalam jaket bergetar. Layarnya tunjukkan sebuah kontak bertuliskan 'Ayah' dengan emoji hati berwarna putih di belakangnya.

Setelah daratkan kecupan singkat di kening yang lebih muda, Hyunjin membawa ponsel tersebut keluar kamar. Langkahnya gontai saat menuju dapur. Membuka salah satu laci yang berada di bagian bawah, Hyunjin mengambil sebuah palu dari dalam sana.

Brak!

Dan dalam sekejap mata, benda elektronik tersebut seketika mati dengan layar yang hancur berantakan. Hyunjin melemparkan benda tersebut ke dalam tong sampah, dan tanpa berkata apapun ia kembali beranjak masuk ke dalam kamar seolah tidak ada hal apapun yang terjadi.

Sesaat kemudian, Hyunjin mulai mengubah posisi Felix dari yang semula terduduk menjadi berbaring. Setelahnya, ia turut serta ikut baringkan tubuh disamping Felix, mendekap tubuh si manis dengan erat, kemudian mengecup pucuk kepalanya berulang kali.

"You're safe now, my dear. No one will take you away from me anymore. No one."

"Apa aku sudah sangat keterlaluan, Woo?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa aku sudah sangat keterlaluan, Woo?"

Bisikan lirih itu kembali membuat si lawan bicara merasa iba yang sangat mendalam. Wooyoung melirik Yeonjun yang berada tak jauh dari keduanya. Kemudian kepalanya kembali menoleh ke arah Changbin, yang sudah tampak sangat berantakan.

Entangled ⚊ Changlix ft. Hyunjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang