11. Badai

103 15 0
                                    

Awal mula Felix mengenal Hyunjin adalah ketika keduanya sama-sama berada di sekolah menengah atas. Kala itu, umurnya masih enam belas tahun. Felix belum mengerti, jika tak semua orang akan menyukai kehadirannya.

Pertama kalinya Felix memulai tahun sekolah tanpa Seungmin dan Jisung, Felix masih sangat ingat, bagaimana dirinya direndahkan habis-habisan hanya karena memiliki wajah yang serupa perempuan. Para siswi perempuan akan melewatinya dengan lirikan sinis dan kernyitan aneh, sedangkan siswa laki-laki berulang kali menariknya menuju lorong sepi, dengan dalih untuk memberikannya pelajaran tentang bagaimana para laki-laki harus bersikap.

Tak pernah lelah Felix jelaskan pada mereka jika Felix tak pernah inginkan fisik seperti ini. Ia pun terkadang mendambakan tubuh serupa dengan teman-temannya. Tetapi tidak ada yang mendengarkannya, dan tidak ada satupun dari mereka yang membelanya.

Hari demi hari Felix lalui dengan luka dan goresan baru di tubuhnya. Pada awalnya, mereka hanya akan memaksa Felix untuk ikut dalam pertandingan olahraga seperti sepak bola dan basket. Tapi lambat laun, kesabaran mereka kian menipis. Felix dipaksa untuk melawan.

Teriakan, pukulan serta tendangan tak pernah absen dari tubuhnya. Mereka menjerit, meminta Felix bangkit dan memberikan setidaknya satu perlawanan, tetapi di sisi lain, tak ada satu detikpun kesempatan bernafas yang mereka beri untuk Felix.

Sore itu, Felix kembali pulang terlambat seperti biasanya. Pukul lima tepat, Felix baru bisa keluar dari toilet setelah menghabiskan berhelai-helai kapas untuk bersihkan luka di tubuhnya.

Felix juga masih sangat ingat bagaimana suara Hyunjin hari itu untuk pertama kali menyapa pendengarannya. Dengan tatapan setajam elang dan langkah sepatu yang sedikit menggesek lantai, Hyunjin berucap, "Kukira kamu hanya seorang yang lemah, tapi ternyata kamu juga pengecut yang bodoh."

Felix tak mengatakan apapun. Hingga keesokan harinya, ia dibuat terkejut ketika Hyunjin⚊yang kala itu berada di tahun terakhirnya⚊dengan berani melaporkan perundungan yang dialami Felix kepada pihak sekolah. Memang, tidak ada sanksi yang sebanding untuk selesaikan masalah Felix, tapi si manis merasa lega⚊dan sedikit bingung⚊karena setelah berbulan-bulan pada akhirnya ada satu orang yang bersedia ulurkan tangan untuk membantunya.

Tak ada hal spesial yang terjadi di antara keduanya. Semuanya berjalan begitu saja. Seringnya interaksi yang terjadi di antara keduanya, entah sengaja maupun tidak, membuat Felix semakin dekat dengan Hyunjin.

Dan bukan hal mengherankan lagi jika pada akhirnya keduanya memutuskan untuk bersama.

Pada awal kisah mereka dimulai, Felix gambarkan Hyunjin sebagai sosok yang dewasa. Tutur katanya yang lembut dan santun tak henti membuat Felix merasa terkagum-kagum. Sang pemuda manis yang masih terlalu naif, dengan mudah dibuat jatuh pada perangkap sang singa yang licik.

Keduanya masih sangat muda. Hyunjin dengan sifat labilnya sebagai lelaki remaja, dan Felix yang bodoh hingga membiarkan dirinya terlalu terlena oleh setiap kasih yang Hyunjin limpahkan padanya.

Kesibukan ayah dalam pekerjaan dan padatnya kegiatan Minho di universitas membuat Hyunjin dengan sangat mudah masuk ke dalam hidup Felix tanpa rintangan apapun.

Felix terlalu mengabaikan dirinya yang semakin buta, hingga tak sedikitpun menyadari bagaimana Hyunjin begitu pintar dalam bertutur kata. Sifatnya yang penuh tipuan, Felix anggap sebagai bentuk sayang untuknya. Hingga Felix tak mampu mengelak, dalam waktu singkat ia dibuat begitu bergantung kepada Hyunjin.

Felix dibuat percaya sepenuhnya bahwa tak ada satu orang pun yang mampu menyayanginya sebesar yang Hyunjin lakukan.

Felix dibuat percaya sepenuhnya bahwa tak ada satu orang pun yang mampu menyayanginya sebesar yang Hyunjin lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entangled ⚊ Changlix ft. Hyunjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang