18. Runtuh

137 20 1
                                    

⚠️ mature scene!

Chapter ini mengandung beberapa trigger warning yang mungkin akan membuat sebagian dari kalian merasa kurang nyaman.

Diharapkan untuk bijak dalam memilih bacaan. Dan jangan ragu untuk meninggalkan lapak ini jika kalian merasa kurang nyaman dengan konten yang tersedia.

•••

"Let's start the game, shall we?"

Felix tidak pernah membayangkan bahwa nasibnya akan berujung pada keadaan yang mengerikan seperti ini. Dulu, meskipun selalu merasa tertekan akan perilaku Hyunjin yang seringkali berubah-ubah, Felix tetap merasakan cinta dalam diri lelaki tersebut.

Lima tahun berlalu, Felix seolah melihat sisi lain dari Hyunjin. Sisi yang lebih mengerikan. Hyunjin bukan hanya seorang yang kasar. Hyunjin adalah monster.

Ikat pinggang yang sebelumnya menjerat lengannya dengan kencang kini telah digantikan oleh dua untai tali yang kini membelenggu lengan Felix, mengikatnya pada dua tiang penyangga ranjang.

Tidak berhenti sampai disana, kondisi tubuh Felix juga tak jauh menyedihkan. Kemeja berbahan katun miliknya masih terpasang di tubuh meskipun keadaannya sudah tak layak dipandang. Kancingnya bertebaran entah kemana, menampilkan tubuh atas Felix yang tampak bergetar kedinginan.

Sedangkan di bagian bawah ... ah, tak ada sehelai benangpun yang tampak menutupi bagian tersebut. Penampilannya yang kini terlihat begitu memprihatinkan membuat Felix kembali terisak tertahan. Malu sekali rasanya. Felix seolah tengah dipermalukan habis-habisan. Ia dibuat seperti seorang pelacur yang tengah mendapat hukuman dari tuannya.

Felix menarik napas berat. Tenggorokannya terasa perih akibat bermenit-menit ia habiskan waktunya hanya untuk menjerit. Tidak ada energi yang tersisa dari tubuhnya hingga Felix hanya mampu pasrah akan apapun yang akan menimpanya setelah ini.

Sebuah tangan yang terasa begitu dingin dan kasar tanpa aba-aba membelai perut Felix, membuat si manis terlonjak kaget hingga napasnya seketika berhembus cepat.

"Sssh ..." Hyunjin bergerak mendekat, mengusap keringat yang membasahi pipi dan leher Felix dengan lembut, "Berhenti menangis, atau kamu akan melukai tenggorokanmu," lanjutnya. Namun kalimat tersebut justru semakin membuat Felix semakin tersengal dalam tangisannya.

"Ini salahku," ucap Hyunjin tiba-tiba, "Seharusnya aku membawamu pergi bersamaku hari itu," usapan tangannya beralih turun, hingga kini telapak tangan Hyunjin mendarat pada pinggul Felix yang sejak tadi terus saja bergerak gelisah.

"Tidak, seharusnya aku membunuh Lee Minho. Agar kita bisa hidup bahagia tanpa gangguan sedikitpun," lanjut Hyunjin meralat kalimatnya.

Sebenarnya Felix sangat ingin bertanya kenapa Hyunjin terus menerus membawa Minho dalam kemarahannya. Namun kata-kata yang sejak tadi berputar di kepala seolah tertahan di dalam tenggorokan. Felix tak mampu keluarkan sepatah katapun selain jeritan dan permohonan agar Hyunjin berkenan untuk melepaskannya.

Dengan penuh keputusasaan, Felix kembali berusaha untuk melepaskan diri dari jeratan tali yang mengikatnya. Tetapi, upayanya justru membuat simpul tali semakin mengencang, memperburuk situasinya. Dan gesekan antara kulitnya yang lembut dengan kasarnya tali membuat pergelangan tangannya terluka, menghasilkan jejak-jejak luka dari kulit yang perlahan mengelupas.

"L-lepass ... sakitt ..." isak Felix mengiba.

"No need to worry, Pixie. Aku pasti akan melepaskanmu. Tapi untuk sekarang, biarkan aku memperbaiki kesalahanku,"

Entangled ⚊ Changlix ft. Hyunjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang