Bayangan menyapa

196 94 33
                                    

"Pertemuan akhir kita akan menjadi dendam yang terselubung."

-Enigma of Damaged Love-

Jalan bunga indah blok C2 No. 10 Harmony Estate Park, Jakarta.

Di ruangan tamu, ada seorang wanita paruh baya yang sedang menjahit baju. Di sebelahnya ada seorang anak kecil, sedang tekun bermain dengan robot-robotnya. Wanita itu tersenyum, melihat anak lelakinya yang masih berukuran 3 tahun itu tidak rewel ataupun mengganggu nya.

Dia adalah Ananda, wanita berstatus janda dengan tiga anaknya. Selain menjadi ibu yang baik, Ananda juga memiliki hobi yang menggelora di dalam dirinya: mendesain pakaian. Setiap helai kain, setiap jahitan, dan setiap detail yang dipilihnya memiliki cerita dan makna yang dalam baginya.

Setiap malamnya, setelah anak-anaknya tertidur pulas, Ananda akan duduk di meja kerjanya dengan selembar kertas kosong dan pensil di tangannya, membiarkan inspirasi mengalir dan menciptakan desain-desain baru yang memukau. Tapi, untuk beberapa hari ini dia mulai terganggu dengan nomor asing yang mengancam nya.

Dalam diri Ananda ada harapan bisa hidup tenang dengan anak-anak nya setelah kejadian itu. Pikirannya selalu terbayang dengan jasad suaminya yang saat itu dinyatakan bunuh diri, oleh pihak kepolisian.

"Kenapa ujian terus datang, saat aku menolaknya kala itu? Apa semua yang terjadi ada hubungannya dengannya?" Batin Ananda, berusaha menerka setiap kejadian.

Ananda mengembuskan nafasnya kasar, lalu mencoba fokus kembali untuk menjahit pakaian, yang niatnya akan dijual. Ini impiannya sejak kecil, maka dari itu dia mencoba menyibukkan diri, melupakan semua masalah yang terjadi.

Tok Tok Tok

Ketukan pintu tiga kali terdengar, lantas Ananda menghentikan aktivitas nya. Dia membukakan pintu, terlihat ada seseorang berpakaian hitam, wajahnya ditutupi oleh topeng. Wanita itu mematung, kakinya seakan tidak bisa bergerak kabur melihat orang itu.

Kedua tangan seseorang itu memegang sebuah kotak, berwarna hitam pekat. Lalu menyodorkan kotak itu pada Ananda, dan dengan tangan gemetaran Ananda menerimanya.

"Kau akan dijemput oleh sosok yang senantiasa mengikuti langkahmu, bayangan yang tak pernah jauh darimu." Ujar seseorang itu, Ananda mengerutkan kening nya tak mengerti.

Dia mendongak, setelah cukup lama memindai kotak berwarna hitam itu. Rahangnya menganga, melihat seseorang tadi menghilang, dan lenyap tanpa suara sedikitpun. Ananda menelan saliva nya kasar, matanya penuh waspada melihat ke sana kemari. Tidak ada siapapun, yang membuatnya semakin takut.

Wanita itu menutup pintunya rapat-rapat. Lalu menggendong anak bungsu nya ke kamar. Tiba di kamar, Ananda perlahan membuka kotak hitam itu. Ada sebuah boneka teddy bear berwarna cream, terlihat menggemaskan di mata Ananda.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enigma of Damaged Love (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang