Selamat Tinggal Bunda

10 5 0
                                    

Ruangan sidang itu tampak megah namun penuh ketegangan. Dindingnya berwarna krem dengan aksen kayu gelap, memberikan kesan formal dan serius. Deretan bangku kayu yang kokoh berjejer rapi, dibatasi oleh pagar rendah, sementara meja hakim berdiri lebih tinggi di depan ruangan. Cahaya lampu gantung menerangi seluruh sudut dengan hangat, tetapi suasana tetap terasa dingin. Di tengah, meja panjang untuk para pengacara dan terdakwa menjadi pusat perhatian, sementara setiap bisikan terdengar nyaring di bawah tatapan serius hakim yang duduk di kursi besar berlapis kulit hitam.

Reporter dan wartawan berkumpul di luar, meliput peristiwa yang sudah lama ditunggu publik. Hari ini, semua kejahatan Januar akan diungkap secara resmi. Shanza, Damian, Alea, Reiga, dan Ardhan hadir di sana, duduk di deretan kursi saksi. 

Hakim memukul palu tanda persidangan dimulai. “Sidang terbuka untuk umum ini akan mengupas tentang serangkaian kejahatan yang diduga dilakukan oleh terdakwa Januar Gabriliam. Seorang figur terkenal yang selama ini lolos dari jeratan hukum.” 

Pihak jasa penuntut berdiri, memulai pembukaannya dnegam bukti-bukti yang sudah  berhasil dikumpulkan. “Yang Mulia kami akan memaparkan serangkaian tindak kejahatan yang dilakukan oleh Januar Gabriliam. Semua bukti sudah terkumpul dengan jelas, dan hari ini kami akan membuktikan bahwa terdakwa adalah dalang dari berbagai pembunuhan, penculikan, pemerasan, dan manipulasi yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.” 

Di layar proyektor, ditampilkan foto-foto korban dan rekaman-rekaman yang diambil secara rahasia oleh para detektif yang bekerja sama dengan pihak penyidik. Terutama, pengacara Tirta, Ayahnya Ardhan. Beliau sudah menyelidiki kasus Moonlight School selama bertahun-tahun secara diam-diam dan jauh. Sehingga diantara rekaman tersebut ada video di mana Januar terlihat jelas memberikan perintah kepada anak buahnya untuk meninggalkan jejak korban. 

“Yang Mulia, kami punya bukti bahwa terdakwa bertanggung jawab atas kematian Ananda Zelviana, ibu dari Shanzara Grazeeliam. Ananda diculik oleh terdakwa pada siang hari 15 Januari, Ananda diculik dari rumahnya sendiri. Kejadian ini terjadi dengan sangat cepat dan brutal.” 

Proyektor itu menampilkan salah satu Cctv terlihat jelas bagaimana Januar bersama beberapa orangnya menyerbu masuk rumah Ananda. Mereka memecahkan kaca dan mendobrak pintu dan langsung menangkap Ananda yang saat itu tengah berada di ruang tamu bersama putranya, Rezfan. Rezfan, yang baru berusia tiga tahun lebih itu, menangis meraung-raung saat melihat ibunya ditangkap dan diseret keluar oleh Januar. Suaranya yang penuh ketakutan terdengar jelas dalam rekaman. 

“Ndaa! Ndaaa!” teriak bocah kecil itu saat ibunya diseret secara paksa. 

Ananda menjerit ketakutan, berusaha melindungi anaknya sambil memohon-mohon pada Januar. "Jangan lakukan ini, Januar! Biarkan anakku!" 

Namun, Januar hanya tersenyum dingin, tanpa memedulikan jeritan mereka. Januar tak mengucapkan sepatah kata pun, hanya tatapannya yang dingin menusuk. Mereka menyeret Ananda keluar dari rumah, meninggalkan Rezfan yang terus menangis, memohon agar ibunya tidak dibawa. Gambar CCTV menunjukkan Ananda dimasukkan ke dalam van hitam yang menunggu di luar.

Jaksa Tirta, yang selama bertahun-tahun telah berjuang untuk menegakkan keadilan bagi para korban kejahatan Januar, berdiri dengan tegas di ruang sidang. Suaranya penuh dengan emosi saat ia mulai berbicara.

“Yang Mulia, hadirin, hari ini kita tidak hanya menyaksikan pengadilan untuk seorang pria. Hari ini, kita menyaksikan pengadilan atas kebrutalan, kejahatan yang tak terperi, dan kekejaman yang telah menelan banyak jiwa tanpa ampun. Terutama, wanita yang tak berdosa—Ananda, seorang ibu dari tiga anak, diculik, disiksa, dan diperkosa berkali-kali oleh terdakwa, Januar.” Tirta berhenti sejenak, memandang ruang sidang yang dipenuhi dengan keluarga korban, wartawan, dan para penegak hukum. Matanya menatap tajam ke arah Januar, yang duduk dengan wajah tanpa emosi, seolah tidak terganggu oleh semua tuduhan yang dilontarkan kepadanya.

Enigma of Damaged Love (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang