Lucas dan Chara berdiri bersisian menyambut kembalinya Duke Juan usai mengunjungi Istana, sementara salah seorang pengawal langsung mengambil alih kuda untuk di kembalikan ke kandangnya.
"Dimana Helena?" Duke Juan Kailan merapikan pakaiannya sambil melangkah masuk ke dalam Mansion diikuti Lucas dan Chara di belakang.
"Anu—yang Mulia Duchess tadi buru-buru sekali menyusul Tuan Duke dengan menunggang kuda bersama Tuan Duncan."
Juan sontak menghentikan langkah kedua kakinya dan berbalik menghadap ke arah Chara. "Bersama Araldi... menyusulku?" Tanya Juan memastikan pendengarannya tidak bermasalah.
Chara yang tengah menunduk pun buru-buru mengangguk. "Benar, Duke."
"Tadinya saya diminta menyiapkan kereta kuda, tapi Nyonya Duchess tiba-tiba sudah pergi bersama Tuan Duncan."
Juan menghela napas mendengar itu. Tiba-tiba ingatan Juan terlempar saat ia akan pamit pergi meninggalkan Istana—pada seekor kuda tanpa pemilik yang terikat pada sebuah pohon tak jauh dari gerbang Kekaisaran.
Kemungkinan besar, itu kuda yang Araldi dan Helena gunakan untuk menyusulnya. Tapi, kenapa mereka berdua tidak terlihat di Istana tadi?
"Kirim seseorang untuk menjemput mereka berdua, Lucas. Kalau benar mereka menyusul ku, artinya kuda yang ku lihat tadi milik Araldi. Sayangnya, Kaisar Leonard mengambilnya karena berpikir kuda itu milik orang yang berpotensi mencurigakan."
"Baik." Lucas kemudian beranjak pergi untuk melaksanakan tugas itu. Sementara Chara langsung menunduk dalam saat Juan pergi melewatinya menuju ruangan kerja pribadi pria itu.
***
Lucas membuka pintu ruang kerja Duke Juan bersamaan dengan pelayan yang hendak keluar usai mengantarkan minuman.
Melihat Juan yang tengah duduk membelakangi pintu, bersandar pada kursi kerjanya, dengan tiga kancing teratas kemejanya yang sudah terbuka, Lucas seperti kembali melihat sosok Juan yang dulu telah kembali. Dingin dan tidak tersentuh. Namun Lucas juga mendapati kerutan di kening Tuannya itu, seperti tengah berpikir keras. Lucas jadi penasaran, apa yang sebenarnya tengah dipikirkan oleh sang Duke.
"Saya sudah mengutus kusir kuda untuk menjemput Duchess Helena, Tuan Duke."
Juan yang sebelumnya tengah memejamkan mata pun membuka kedua matanya. Kemudian memutar kursi duduk menghadap ke arah Araldi yang berdiri di seberang meja kerja.
"Apa ada masalah yang membuat Anda stres?" Tanya Lucas lagi.
Juan terlihat mengetuk-etukkan jemari tangannya di atas meja. "Bagaimana persiapan untuk pesta pernikahannya?"
"Aman terkendali. Persiapannya sudah hampir 80℅. Tinggal menyebarkan undangan ke beberapa bangsawan dan menjemput Tuan Muda Caesar dari Academy."
Juan mengangguk.
"Apa saya perlu mengutus seseorang untuk menjemput Tuan Muda hari ini juga, Yang Mulia Duke?"
"Tidak perlu. Aku sendiri yang akan menjemput Caesar bersama Helena."
Lucas mengangguk mengerti. Lalu saat melihat Juan mengambil cangkir minuman di atas meja, Lucas tiba-tiba teringat tentang kecurigaannya pada Helena.
Lucas tampak berpikir keras untuk beberapa saat. Bagaimana caranya dirinya memulai pembicaraan mengenai kecurigaannya pada Helena yang sempat mengunjungi penyihir hitam. Apalagi melihat Juan yang sepertinya lelah karena mengurus segala macam persiapan pernikahan sendirian. Namun, Lucas pun tidak bisa terus diam saja. Kalau memang benar Helena terlibat dengan ilmu sihir hitam, jelas membahayakan untuk seluruh Kekaisaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became a bad Duchess (END)
FantasyPercayalah, hukum karma itu ada. Seperti Ayura Saraswati, seorang penulis novel yang sangat membenci karakter Antagonis bahkan dikenal tanpa belas kasih dalam menyiksa tokoh antagonis karangannya. Alih-alih terbangun di rumah sakit, Saras yang men...